Rabu, 27 Juni 2012

Jenis - Jenis Manusia Purba

Jenis-jenis manusia purba

Meganthropus

Ciri-Ciri Meganthropus Palaeojavanicus :
Tubuh Kekar
Rahang Dan Geraham Yang Besar
Tidak Berdagu

C.H.R. Von Keonigswald menemukan fosil manusia purba pada tahun 1936 dan 1941. Marks menemukan fosil manusia purba pada tahun 1952. Keduanya menemukan fosil manusia purba di daerah Sangiran (sebelah utara Surakarta). Karena ukurannya yang sangat besar maka manusia purba ini diberi nama Meganthropus Paleo Javanicus, artinya manusia kera besar yang tertua dari Jawa.

Meganthropus Robustus

Ini mengejutkan saya berapa banyak orang yang telah mencemooh ide raksasa di masa kuno kita belum mendengar dari spesies hominid dari 1 juta tahun yang lalu disebut "Meganthropus Robustus." Itu adalah hominid yang sangat tinggi dan kuat yang hidup berdampingan dengan ras berukuran manusia dari Homo erectus di benua besar Sundaland, sebagian besar yang sekarang terletak di bawah laut.

Pithecanthropus

Ciri-ciri Pithecanthropus Erectus :
Tulang Rahang dan Gigi Besar dan Kuat
Tidak Berdagu
Tingi Badan Sekitar 165-170 cm
Berbadan dan Berjalan Tegak
Kening Menonjol

Pithecanthropus Mojokertensis
C.H.R. Von Keonigswald menemukan fosil manusia purba pada tahun 1936 di desa Sangiran dekat Mojokerto dan desa Sangiran dekat Surakarta. Dinamakan Pithecanthropus Mojokertensis karena ditemukan di daerah Mojokerto, Jawa Timur.




Pithecanthropus Erectus
Eugene Dubois menemukan fosil manusia purba pada tahun 1890 di desa Trinil. Desa tersebut terletak di tepi Sungai Bengawan Solo, dekat Ngawi, Jawa Timur. Pithecanthropus Erectus artinya manusia kera yang berjalan tegak.

Pithecanthropus Soloensis
Sartono menemukan fosil manusia purba di Sambungmacan dan Sangiran. Diperkirakan jenis Phithecanthropus juga hidup di Sumatra, Kalimantan dan Cina.

Homo

Ciri-Ciri Homo :
Berbadan Tegap
Tingginya Sekitar 180 Cm
Memiliki Volume Otak Kecil, Yaitu Sekitar 1.000-1.300 Cc
Tengkoraknya Lebih Besar Dibanding Pithecanthropus

Homo Wajakensis
Eugene Dubois dan Von Rietschoten menemukn fosil manusia purba pada tahun 1889 di desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur. Homo Wajakensis artinya manusia dari Wajak.

Homo Soloensis
Ter Haar dan Oppennoorth menemukan fosil manusia purba pada tahun 1931-1934 di desa Ngandong, di lembah Sungai Bengawan Solo (Jawa Tengah). Hasil penemuan ini setelah diteliti oleh Von Koenigswald disimpulkan bahwa jenis manusia ini lebih tinggi tingkatannya dari Meganthropus dan Pithecanthropus.

Homo Pekinensis atau manusia Peking
Davidson Black seorang sarjana dari Kanada menemukan fosil manusia purba pada tahun 1927 di Gua Chukoutien, di sebuah bukit kapur kira-kira 40 kilometer dari Peking, Cina.

Homo Africanus
Raymond Dart ialah seorang dosen di sebuah universitas di Yohanesburg (Afrika Selatan). Ia menemukan fosil manusia purba pada tahun 1942 di sebuah daerah pertanbangan di Taung, Botswana. Awalnya hanya ditemukan tengkorak saja, namun karena bantuan pemilik pertambangan, Raymond Dart berhasil mengumpulkan fosil-fosil dalam jumlah yang banyak. Setelah diteliti dan direkontruksi, ternyata fosil itu kerangka seorang anak berusia antara 5 sampai 6 tahun. Penemuan tersebut lalu disusul oleh Robert Broom yang menemukan fosil berupa tengkorak orang dewasa.

Homo Neanderthalensis
Penggalian dan penelitian manusia purba di Eropa di antaranya dilakukan pada tahun 1856. Tempat penggalian tersebut adalah di Lembah Neander, dekat Dussleldorf (Jerman). Fosil-fosil yang ditemukan kemudian diteliti oleh Rudolf Virchow seorang ahli Antropologi bangsa Jerman.

Homo Sapiens
Homo Sapiens adalah manusia sempurna seperti sekarang ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Makalah Manajemen Sumber Daya Manusia

Posting Populer