Minggu, 19 Mei 2013

Hewan Vertebrata


Kelas Pisces (Ikan) : Pengertian, Ciri-Ciri, Reproduksi

Kelas Pisces (Ikan) : Pengertian, Ciri-ciri, Reproduksi, Contoh - Kelas Pisces ini merupakan kelompok ikan, yaitu hewan-hewan yang hidup di perairan baik di sungai maupun di laut. Tubuh ikan dilengkapi dengan sirip-sirip yang membantu mereka berenang dan menjaga keseimbangan tubuh. Sirip ikan dibedakan atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anal, sirip ekor. Ikan mempunyai gurat sisi yang berfungsi untuk mengetahui tekanan air. Tubuh ikan ditutupi oleh sisik yang licin dan berlendir, sehingga dapat bergerak dengan cepat di dalam air. Kelas Pisces dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kelompok ikan bertulang rawan (Subkelas Chondrichthyes) dan kelompok ikan bertulang sejati (Subkelas Osteichthyes). Contoh ikan bertulang rawan adalah hiu (Galeocerda sp.) dan Ikan pari (Dasyatis sp.), sedang kan contoh ikan bertulang sejati adalah lele (Clarias batrachus) dan bandeng (Chanos chanos). Perhatikan gambar 1. Ikan berkembangbiak dengan telur (ovivar), ada yang melalui fertilisasi internal dan beberapa ada yang melalui fertilisasi eksternal. (Baca juga :Hewan Vertebrata

10 Seni Teater Tradisional Indonesia


Teater adalah istilah lain dari drama, tetapi dalam pengertian yang lebih luas, teater adalah proses pemilihan teks atau naskah (kalau ada) , penafiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dan proses pemahaman atau penikmatan dari public atau audience (bisa pembaca, pendengar, penonton, pengamat, kritikus atau peneliti). Proses penjadian drama ke teater disebut prose teater atau disingkat berteater. Teater berasal dari kata theatron yang diturunkan dari kata theaomai (bahasa yunani) yang artinya takjub melihat atau memandang.

Teater bisa diartikan dengan dua cara yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas.

Teeater dalam arti sempit adalah sebagai drama (kisah hidup dan kehiudpan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan orang banyak dan didasarkan pada naskah yang tertulis.

Dalam arti luas, teater adalah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak contohnya wayang orang, ketoprak, ludruk dan lain-lain.



Rangkaian Listrik


Rangkaian Paralel



Rangkaian Paralel merupakan sebuah rangkaian listrik yang disusun dengan tidak sebaris, dimana input untuk setiap komponen semuanya adalah dari sumber yg sama. Inilah yang menjadi alasan mengapa rangkaian ini menjadi lebih mahal bila dibanding dgn rangkaian seri.

Namun dibalik kekurangannya itu, rangkaian ini juga mempunyai kelebihan jika dibanding dengan rangkaian  seri tersebut. Kelebihannya adalah apabila ada komponen yang rusak ataupun dicabut, maka komponen lainnya yang masih baik atau masih terpasang akan tetap berfungsi tanpa gangguan sama sekali. Rangkaian paralel dan rangkaian seri dapat digabung sehingga menjadi rangkaian yang disebut dengan seri-paralel.

Di rangkaian paralel, aliran listrik dari power suply bisa berjalan ke tiap-tiap lampu yang ada. Dalam beberapa rangkaian terdapat jalan-jalan yang berbeda tetapi tetap bisa dialiri arus listrik, rangkaian ini juga disebut dengan rangka ian paralel.

Pengertian Amdal


Pengertian Amdal


Analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan; ( PP 27/199, Pasal 1 ayat 1)

Tujuan dan sasaran AMDAL


Tujuan dan sasaran AMDAL adalah untuk menjamin suatu usaha atau kegiatan pembangunan dapat berjalan secara berkesinambungan tanpa merusak lingkungan hidup. Dengan melalui studi AMDAL diharapkan usaha atau kegiatan pembangunan dapat memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam secara efisien, meminimumkan dampak negatip dan memaksimalkan dampak positif terhadap lingkungan hidup. Tanggung jawab pelaksanaan AMDAL. Secara umum yang bertanggung jawab terhadap koordinasi proses pelaksanaan AMDAL adalahBAPEDAL (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan).


AMDAL digunakan untuk:


  • Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah
  • Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
  • Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
  • Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.
  • Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan.


Pencemaran Udara, Air, dan Tanah


1. PENCEMARAN UDARA


Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, ataubiologi diatmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.

a) Penyebab Pencemaran Udara

Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama.

Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.

Negara Yang Termasuk Masyarakat Multikultural

Negara Yang Termasuk Masyarakat Multikultural :

Amerika Serikat (USA)
Belanda
Kanada
Yugoslavia,
Cekoslavia,
Zaire
Rwanda,
Sudan,
Sri Lanka,
India
Indonesia
Inggris
Perancis
Britania Raya
Jerman
Uni Eropa
Australia

Naskah Drama: Persahabatan 5 Perempuan

Tokoh :

1. Nabilla Kumalasari
Dia adalah sahabat sejati Bella. Dia kabur dari rumah sewaktu adiknya masih berumur 1 tahun.Dia kabur karena sikap ibunya yang tidak mengerti anaknya.

2. Bella Puspitawati
Dia adalah sahabat sejati Nabilla.Dia kabur dari rumah karena orang tuanya bercerai.Dia kabur dari rumah persahabatan karena tidak suka dengan sifat Dasilva yang tidak menyenangkan.

Naskah Drama: Kesombongan

In the morning when the bell being sounded, seen four children were walking to class. While on the way Siska and her friends saw Nia was walking in front of him.
At the time it was insulting Nia Siska ..

Siska
:
Move over you I'm coming through
(while pushing Nia shoulder until she fell)
Nia
:
Why are you always bothering me, what is my fault?
Hilma
:
Because you're poor, inappropriate school here
Debi
:
Hilma That's right, ye children of the poor
Nayla
:
Already, we better go to class alone than have to talk to poor children
Debi
:
Let's go

Naskah Drama: Borjuis

Di pagi yang cerah di iringi burung-burung yang berkicauan terdapat sebuah keluarga yang sangat sederhana.
Rumah keluarga yang sangat sederhana itu terdapat janda beranak dua, tapi sangat disayangkan anak perempuan dari ibu itu sangat sombong, angkuh dan tidak menerima dengan keadaan dia sekarang ini.

Ibu
:
Novi sudah selesai belum
Sini sarapan dulu
Novi
:
Iya … ibu
(dengan suara yang lantang)
Ibu
:
Kamu sudah selesai belum nak
Novi
:
Udah, bawel banget …
Ibu
:
Cepet kamu sarapan, nanti kamu telat berangkat ke kampus
Novi
:
Apa-apaan ini, sarapan kaya gini, aku gak mau
(rasa kesal)
Ibu
:
Ibu Cuma kasih sarapan itu nak …
Rizal kamu sarapan yang banyak nak …
Rizal
:
Iya ibu …
Novi
:
Udah lah aku gak mau sarapan
(sambil berjalan)
Ibu
:
Novi … novi
(sambil mengejar)
Rizal
:
Ibu yang sabar, suatu saat ka Novi pasti bakal berubah
Ibu
:
Iya, kamu jangan jadi seperti kakak kamu
(Sambil memandang haru)

Novi pun berangkat menuju ke kampus dan disuatu tempat rumah orang kaya terlihat tampak sedang sarapan.

Mamah
:
Fuza saying cepat sarapan
Fuza
:
Iya mah bentar lagi ni
(sambil terburu-buru)
Mamah
:
Cepet sayang ….
Fuza
:
Iya mah… ka Doni mana
(sambil nengok-nengok)
Mamah
:
Udah berangkat tadi, cepat kamu sarapan, ntar telat ke kampus
Fuza
:
Iya mamah … ya udah mah aku berangkat kuliah dulu ya …
(sambil minum)
Mamah
:
Ya udah kamu hati-hati
Fuza
:
Iya ,,,

Fuza pun berangkat ke kampus.
Mamah pun meninggalkan rumah dan pergi mengurusi urusannya.

Mamah
:
Bi … beresin ni, saya mau pergi
Mar
:
Iya bu… ibu mau kemana ?
Mamah
:
Saya ada urusan bentar, nanti kalau saya pulang sore tolong anak-anak siapin makan siang.
(sambil jalan)
Mar
:
Iya bu … nanti saya siapin

Sampilah anak-anak itu di kampus dan bertemu di ruang kelas.

Fuza
:
Hay semua
Riri
:
Hay, tumben baru dating
Fuza
:
Iya ne, tadi macet
(Sambil senyum)
Riri
:
Oooohhhhh….
Fuza
:
Ada tugas gak hari ini
Riri
:
Ga ada
Fuza
:
Eh Nov, kamu kenapa ko pegangin perut aja, kamu sakit ?
(dengan rasa perhatian)
Novi
:
Gak tau ne, perut aku sakit banget
(sambil pegang perut)
Lulu
:
Kamu belum sarapan kali
Novi
:
Iya aku belum sarapan
Lulu
:
Emang mamah kamu kemana, ko kamu gak sarapan di rumah
Novi
:
Mamah ku lagi ada tugas di luar negeri
Lulu
:
Oh … udah kamu sarapan di kantin aja bareng kita-kita
Novi
:
(berbicara dengan suara pelan)
Duh gimana ni, aku ga ada uang lagi ..
Lulu
:
Ko diam sih
Novi
:
Aku lupa bawa dompet
(sambil tertunduk)
Fuza
:
Ni .. pake dulu uang aku …
Novi
:
Gak ah, aku takut ngereoutin kamu
Fuza
:
Udah gak apa-apa pake aja dulu
Riri
:
Udah Nov, ambil aja kamu, kan gak bawa uang
Novi
:
Iya Ri ..
Riri
:
Udah ya kita ke kantin sekarang
Lulu
:
Ih kamu gak sabaran banget si
Riri
:
Aku uah laper ni ..
Fuza
:
Udah hayu gak usah pada rebut kita kekantin aja …

Anak-anak pun menuju ke kantin

Riri
:
Hai Win, kamu udah ke kantin duluan !
Winda
:
Iya aku belum sempat sarapan di rumah
Riri
:
Oh …. Eh mau pada sarapan apa …?
Lulu
:
Makan apa yang enak pagi-pagi gini
Riri
:
Makan nasi goring aja
Fuza
:
Teman-teman aku ga makan ya …
Riri
:
Kenapa ???
Fuza
:
Aku udah sarapan, aku minum aja
Riri
:
Oh ya udah dah …
Lulu
:
Pak … pesen nasi 3 sama minum 1
Pak Kantin
:
Iya non …
Riri
:
Cepet ya pak !!!
Pak kantin
:
Iya ….

Merekapun menunggu makanan sambil ngobrol-ngobrol

Novi
:
Eh Fuza, ehm kakak kamu tuh yang namanya siapa sih, aku lupa.
Fuza
:
Ka Doni, kenapa Nov
Novi
:
Engga,,, gimana kabarnya ?
Fuza
:
Baik ..
Riri
:
Kamu suka ya sama Ka’ Doni ?
Novi
:
Ih engga ko …
Riri
:
Ah bohong kamu, keliatan kali sama muka kamu …
Lulu
:
Hahaha … punya gebetan baru nih Novi
Novi
:
Ah bias aja kamu ….
Winda
:
Ah… punya saingan baru nih aku
(sambil ketawa)
Novi
:
Kamu suka sama Ka’ Doni ??
Winda
:
Engga ah… aku Cuma bercanda kali …
Riri
:
Eh..eh…eh, ada Ka’ Doni tuh sama teman-temannya !!
Lulu
:
Wah keren banget ya, eh liat tuh Novi mukanya pada merah tuh …
Winda
:
Iya, duh keren banget
Riri
:
Kalian pada centil banget …

Fuza pun memanggil Ka’ Doni dan Doni pun menghampiri Fuza.

Fuza
:
Woii .. ka, sini …
Doni
:
Ada apa …
(sambil cuek)
Fuza
:
Ada yang mau kenalan nih
Doni
:
Siapa ??
Fuza
:
Nih anak berdua nanyain kamu terus !!
Doni
:
Males achhh …
Fuza
:
Mau kemana, ntar dulu dong !!!
(sambil pegang tangan)
Doni
:
Siapa sih yang mau kenal kayaknya penting banget
Fuza
:
Nih Novi sama Winda
Doni
:
Ohhh ..
Azis
:
Cie … ada yang suka juga bos
Dani
:
Boleh satu buat gue bos …
Doni
:
Udah buat loe aja semua
(Sambil jalan)
Dani & Azis
:
Bos tungguin
(sambil mengejar)
Azis
:
Eh bos, jangan cuek sama cewek, gak laku loh …
Dani
:
Iya bos, gua juga mau tuh
Doni
:
Ambil aja buat elo …
Azis
:
Srius bos.. eh dan boleh tuh buat kita !!!
Dani
:
Serius nih bos ???
Doni
:
Ya udah ambil aja …
Azis
:
Asyik bentar lagi punya cewe …
Doni
:
Cewe mulu di otak kalian, pikirin nih band kita, gimana kedepannya
Dani
:
Bener juga kata si bos, kita harus mikirin band kita nih …
Azis
:
Ah… gak jadi deh punya cewe …
Doni
:
Udah kita fokus dulu sama band kita …
Azis
:
Iya bos …
Dani
:
Iya ….

Akhirnya pun mereka pulang dari kampus tersebut dan Fuza sama teman-temannya mempunyai rencana untuk bermain ke rumah Novi.

Fuza
:
Novi kita mau main ke rumah kamu boleh gak ???
Novi
:
Duh gimana ya, aku lagi sibuk
Fuza
:
Emang kamu mau kemana ?
Novi
:
Aku mau jemput mamah di bandara
Fuza
:
Oh gitu, ya udah gapapa deh …
Tapi lai kali kita boleh main kerumah kamu …
Novi
:
Ya gimana nanti aja
Fuza
:
Oh ya udah
Novi
:
Maaf ya teman-teman
Riri
:
Iya gapapa …

Teman-teman Novi pun tidak di izinkan main ke rumah Novi, dan mereka pulang ke rumah masing-masing.
Dan sampailah Novi di rumah.

Novi
:
Ibu … aku mau makan
Ibu
:
Iya, tunggu sebentar
Novi
:
Cepet, lama banget sih …
Rizal
:
Ka’ jangan marah-marah sama ibu terus kasihan kan ibu.
Novi
:
Bawel kamu anak kecil
(sambil marah)
Rizal
:
Aku khan udah besar ka’ bukan anak kecil lagi
Novi
:
Eh udah lu jangan ikut campur
Rizal
:
Baik ka’ …
Novi
:
Ibu mana makannya
Ibu
:
Ini nak !!!
Novi
:
Aku gak mau makan tempe tiap hari makan tempe terus, aku mau makan enak
(dengan rasa kesal)
Ibu
:
Ibu tidak ada uang untuk membeli makanan enak
Novi
:
Mangkannya jangan jadi orang miskin terus bu …
Rizal
:
Ka’ makan aja yang ada dulu, suatu saat pasti kita akan makan enak
Ibu
:
Benar nak, kata adik kamu …
Kamu harus sabar …
Novi
:
Mau sabar sampai kapan
(sambil marah)
Rizal
:
Sampe tiba waktunya
Ibu
:
Novi mau kemana, makan dulu
Rizal
:
Ka’ Novi
Novi
:
Udah lah …

Novi pun beranjak masuk ke dalam kamar dengan rasa kesal…
Sedangkan Fuza pun baru sampai rumah dan langsung masuk ke dalam kamar.

Mbo Mar
:
Non, ayo makan ….
Sudah bibi siapin tuh makanannya !!!
Fuza
:
Iya mbo …
Mbo
:
Cepet ya non ,,,

Fuza pun keluar kamar dan menuju ruang makan.

Fuza
:
Mbo … mamah belum pulang ???
Mbo’
:
Belum non
(sambil nuangin air)
Fuza
:
Ka’ Doni kemana ???
Mbo’
:
Ada di kamar, saya panggilin dulu ya non …

Mbo’ Mar pun berjalan menuju kamar Doni.

Doni
:
Iya mbo’ , bentar …
Mbo’
:
Cepet ya mas …
Doni
:
Iya …

Doni pun keluar dan menuju ruang makan.

Doni
:
Mamah mana ???
Fuza
:
Belum pulang ka’
Doni
:
Oh….!
Mbo’ gelasnya mana nih …
Mbo’
:
Bentar mas …
Doni
:
Cepetan dong mbo’ …
Mbo’
:
Iya ….

Tak lama kemudian datanglah seorang tamu mencari Fuza dan mengetuk pintu.

Baim
:
Assalamu’alaikum
(Sambil ketuk pintu)
Doni
:
Siapa ya, siang-siang gini ada tamu
Fuza
:
Tau tuh
Doni
:
Bukain sana !
Fuza
:
Engga ah, males …
Doni
:
Mbo’ … bukain pintu, ada tamu !!
Mbo’
:
Baik mas …

Mbo pun membuka pintu .

Mbo
:
Maaf, mau cari siapa ?
Baim
:
Fuza nya ada bi ???
Mbo’
:
Oh ada, silahkan masuk
Baim
:
Makasih bi …

Mbo’ pun memanggilkan Fuza yangs sedang makan.

Mbo’
:
Non, ada yang nyariin
Fuza
:
Siapa Mbo’ ???
Mbo’
:
Gak tau, mbo’ gak nanya
Fuza
:
Oh, ya udah makasih ya mbo’
Mbo’
:
Iya non …
Doni
:
Si mbo’ ada tamu bukan di Tanya dulu !!!
Fuza
:
Aku ke depan dulu ya …
Doni
:
Ya udah …

Fuza pun menghampiri Baim di ruang tamu.

Fuza
:
Baim
Baim
:
Hai Fuza …
Fuza
:
Silahkan duduk
(Sambil duduk)
Baim
:
Makasih Fuza
Fuza
:
Ada apa ya, kamu tumben kesini
Baim
:
Gak, aku Cuma pengen main aja, emang gak boleh ya …
(tersipu malu)
Fuza
:
Boleh ko …
Baim
:
Aku ganggung gak ??
Fuza
:
Gak ko …
Doni
:
Eh…eh… cupu ngapain ke rumah w …
Baim
:
Maaf ka, aku Cuma pengen main
Doni
:
Dasar lo cupu …
Fuza
:
Ka, ko gitu sih sama Baim, kasian kan dia
Doni
:
Udah lu pulang aja …
Fuza
:
Ka’ Doni, niat Baim kan baik, dia Cuma pengen main gak ada maksud jahat.
Baim
:
Udah Fuza, aku pulang aja
Fuza
:
Ntar aja Baim
Doni
:
Bagus deh loe pulang
Fuza
:
Ka’
Doni
:
Apa kamu, udah lu cupu pulang kamu !!
Baim
:
Ya ka’ aku pulang ..
Fuza aku pulang dulu ya …
Fuza
:
Ya udah deh, Baim kamu hati-hati ya
Baim
:
Iya, makasih Fuza
Doni
:
Sok perhatian
(sambil berjalan)

Baim pun pulang dan mamah Fuza dan Doni pulang kerja.

Mamah
:
Hai sayang
Doni
:
Udah pulang mah
Mamah
:
Iya, kamu udah pada makan
Fuza
:
Udah mah
Doni
:
Udah mah
Mamah
:
Bagus deh … mamah masuk kamar dulu ya …
Doni
:
Ya udah …
Mamah pun masuk ke dalam kamar dan anak-anak pun juga masuk ke dalam kamar.

Hari pun berganti esok dan mereka mulai melakukan aktivitas baru, Fuza dan teman-teman berencana untuk kumpul di cape.

Disitu berkumpullah Riri, Lulu, Winda, Fuza dan datanglah Novi.

Novi
:
Hai nunggu lama ya …
(sambil menghampiri teman-teman)
Riri
:
Iya, kamu lama banget sih …
Novi
:
Tadi aku sambil anterin adik aku ke tempat les
Riri
:
Ohh … gitu
Novi
:
Ko belum pada mesen minum sih
Lulu
:
Kan nunggu kamu
(Sambil senyum)
Novi
:
Makasih ya udah nunggu aku
Fuza
:
Oh iya sama-sama, ngobrol aja kapan minumnya nih …
Winda
:
Ayo kita mesen minum
Fuza
:
Mau pada minum apa
Winda
:
Tau nih, kalian mau minum apa ?
Riri
:
Aku ikut kalian aja deh …
Fuza
:
Ya udah sama semuanya ya …

Mereka pun menimati minuman yang telah disediakan (sambil berbicara)

Novi
:
Eh tau gak, mamah ku baru pulang tau ari Amerika, aku di kasih oleh-oleh banyak banget
Riri
:
Ah masa sih, yang bener kamu
Novi
:
Iya, emang aku pernah bohong sama kalian
Riri
:
Iya sih gak pernah
Lulu
:
Eh kapan-kapan kita boleh kan main ke rumah kamu
Novi
:
Ya boleh ko
(dengan perasaan bingung)
Lulu
:
Gak boleh juga ga papa
Novi
:
Boleh ko …
Winda
:
Kenapa ya mukanya kaya gelisah gitu
(berbisik ke Riri)
Riri
:
Tau tuh, kayaknya ada yang disembunyiin dari kita-kita deh …
Winda
:
Iya, kayaknya omongan dia sama kita bohong semua
Riri
:
Iya, aku curiga sama dia
Fuza
:
Hey kalian bisik-bisik aja ngomongin aku ya …
Riri
:
Ih sembarangan kamu
Fuza
:
Abis kamu ngomongin apa ???
Riri
:
Eh Fuza, aku curiga sama omongan Novi, kayaknya bohong semua deh
(berbisik ke Fuza)
Fuza
:
Kamu jangan gitu, siapa tau dia tuh jujur
Riri
:
 Tapi liat deh, mukanya gelisah terus kaya ada masalah gitu
Fuza
:
Iya juga sih
Riri
:
Ya kan !!!
Fuza
:
Nov, kamu kenapa ko muka kamu terlihat gelisah sekali
Riri
:
Iya kamu kenapa Novi
Novi
:
Gak kenapa-kenapa ko
(muka gelisah)
Riri
:
Ko kamu gelisah terus dari tadi
Novi
:
Bener aku gak kenapa-kenapa
Lulu
:
Kalau kamu ada masalah, cerita aja sama kita-kita
Winda
:
Tadi kamu ceria, ko pas kita ngomong mau kerumah kamu, kamu jadi resah gitu …
Novi
:
Kalau kamu mau kerumah aku, kamu main aja
Winda
:
Bener nih, tapi kalau gak boleh juga gak apa-apa sih, ya khan teman-teman
Teman-teman
:
Iya …
Novi
:
Teman-teman aku gak apa-apa
Winda
:
Ya udah bagus kalau kamu gak kenapa-kenapa
Lulu
:
Eh udah siang nih, kita pulang yuk
Riri
:
Oh iya dah sampe gak inget waktu
Lulu
:
Ayo cepet
Novi
:
(muka diam sambil tertunduk)
Lulu
:
Kenapa kamu Nov ???
Novi
:
Dompet aku ilang
Lulu
:
Ah yang bener kamu, lupa bawa kali
Novi
:
Tadi aku bawa ko !!!
Lulu
:
Coba cari lagi
Novi
:
Udah tapi gak ada
Winda
:
Ah bilang aja kamu gak punya uang
Fuza
:
Eh Winda jangan ngomong gitu …
Winda
:
Tapi Fuza mana mungkin dompet di dalam tas bisa jatuh gitu, gak mungkin kan
(Sambil menatap Novi)
Riri
:
Bener juga tuh kata Winda
Fuza
:
Ri, kamu ko gitu sih
Riri
:
Ah dia bohong kali tuh …
Fuza
:
Udah gak usah pada ribut
Nov, aku bayarin aja ya …
Novi
:
Makasih ya Fuza
Fuza
:
Iya sama-sama

Merekapun selesai minum dan bergegas pulang bareng dan tiba-tiba terlihat ibu Novi sedang berjalan memakai pakaian kumuh bersama adiknya Rizal, menghampiri Novi dan kawan-kawan.

Ibu
:
Novi, kamu dari mana nak
Rizal
:
Ka’ Novi, dari mana saja
Riri
:
Siapa itu Nov
(bertanya-tanya)
Lulu
:
Iya siapa itu, ko kenal sama kamu sih
Novi
:
Oh itu pembantu aku sama anaknya
Lulu
:
Ko pembantu kamu gak sopan banget ngomong nya
Riri
:
Itu ibu kamu kali Nov
Winda
:
Iya ibu kamu kali
Riri
:
Udah juju raja
Novi
:
Ih smebarangan kamu, ibu aku tuh cantik, bersih, gak kayak gini, apaan dekil gitu …
Riri
:
Masa pembantu kamu gak sopan gitu
Winda
:
Iya …
Ibu
:
Nak, kamu ko gitu
(muka sedih)
Rizal
:
Ka’ jahat, kakak gak anggap ibu, kakak gak mau ngakuin ibu …
Ibu
:
Nak, kenapa kamu gak akuin ibumu
Novi
:
Apa-apain sih, jangan ngaku-ngaku deh
Ibu
:
Tapi ibu ini ibu kamu !!!
Rizal
:
Ka, ibu kan sudah baik kenapa kakak gak mau akuin. Kakak jangan kayak anak durhaka
Novi
:
Diam lu, anak kecil bawel …

Ditengah-tengah keributan datanglah Doni, Roni dan Rendi menghampiri Novi dan teman-teman.

Doni
:
Ada apa ini rame-rame
Fuza
:
Itu ka’ ada ibu yang ngaku-ngaku jadi ibunya Novi
Doni
:
Udah lah Nov, akuin aja ibu lu …
Novi
:
Tapi ka’ itu bukan ibu aku …
Doni
:
Alah elu gak usah belaga kaya deh, lu kan sebenarnya anak miskin yang belaga jadi orang kaya
Novi
:
Ka Doni, dia bukan oaring tua aku
Azis
:
Ha… ternyata kamu anak orang miskin tah …
Dani
:
Dasar kamu pembohong
Azis
:
Orang miskin aja belagu
Dani
:
Tau, gimana kalau lu orang kaya beneran kali belagunya minta ampun
Baim
:
Ada apa rame-rame
Doni
:
Diam cupu, mau tau aja lu
Azis
:
Huh … cupu
Dani
:
Mau ikut campur aja
Baim
:
Aku kan Cuma mau tau ka’
Riri
:
Diam deh Baim
Winda
:
Iya diam dengerin aja dulu

Ibu Novi pun terus-terusan berbicara bersama Novi.

Ibu
:
Novi, anak ibu kenapa menjadi sombong nak
Novi
:
Eh bu, aku tuh cape jadi orang miskin, pengen hidup senang
Ibu
:
Emang selama ini ibu tidak pernah bikin kamu bahagia
(sambil menangis)
Novi
:
Obu bikin aku bahagia, gak pernah bu …
(marah-marah)
Ibu
:
Ibu sedih kalau sikap kamu kayak gini
Novi
:
Kenapa mesti sedih, makanya jangan jadi miskin terus, cape tau …
Ibu
:
(ibu terus menangis tidak berkata apa-apa)
Doni
:
Orang miskin belagu
(menyindir Novi)
Fuza
:
Hus, ka’ gak boleh gitu
Doni
:
Lagian gak mau nerima nasib
Baim
:
Hah… Novi bukan orang kaya
(muka cengo)
Dani
:
Anak durhaka lu …

Anak-anak pun mengejek Novi dan Fuza menasehati menasehati Novi.

Fuza
:
Nov, kenapa kamu bohongi kita semua
Novi
:
Maaf teman-teman, aku tidak bermaksud bohongin kalian
Fuza
:
Udah sekarang kamu minta maaf sama ibu kamu dan aku sudah maafin kamu
Riri
:
Eh Fuza, enak banget kamu maafin dia
Fuza
:
Dia teman kita
Riri
:
Tapi kan dia udah bohongin kita
(rasa kesal)
Lulu
:
Iya, kamu terlalu baik, orang sombong masih aja kamu maafin
Fuza
:
Kita tidak boleh musuhin dia …
Lulu
:
Tapi khan …… !
Fuza
:
Sudah gak usah pada rebut, Nov kamu jangan pernah jadi orang sombong, ataupun berbohong lagi
Novi
:
Iya, Fuza maafin aku sudah bohongin kalian aku janji aku tidak akan menjadi orang sombong lagi dan aku tidak akan menjadi orang yang sombong

Dan akhirnya Novi pun menyadari akan kesalahannya yang selama ini ia perbuat dan dia pun berjanji akan menjadi anak yang berbakti pada ibunya …

Dan akhirnya persahabatan itu berjalan dengan baik tanpa ada kebohongan lagi …



# T a m a t #


Entri yang Diunggulkan

Makalah Manajemen Sumber Daya Manusia

Posting Populer