Apa kaitannya
Entrepreneur dengan PSSI. Tulisan ini sama sekali tidak berhubungan dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), yang lagi di tunggu prestasinya di ajang piala AFF itu. Ini juga tidak ada sangkut pautnya, dengan teriakan dipinggir lapangan dan di dalam Gelora Bung Karno, sampai dengan
trending topic di
twitter dengan hash tag
#nurdinturun. Sama sekali bukan itu. Ini adalah prasyarat yang harus dimiliki oleh sesorang yang ingin menjadi
entrepreneur. Ini merupakan
kompas yang harus dimiliki oleh seseorang yang akan berpindah
kwadran, dari
employee yang berada pada
comfort zone, menjadi
business owner, yang sarat akan hambatan dan rintangan. Ini juga modal bagi siapapun yang ingin mewarisi semangat
Thoriq bin Ziyad untuk membakar kapalnya, dan pantang surut ke belakang, apalagi kembali ke masa lalunya.
Namun, bisa jadi ini hanya faktor kebetulan saja, atau mungkin saja anda menganggap saya sedang mencoba-coba untuk mencocok-cocokkan (
otak-atik matuk, dalam bahasa Jawa), sehingga memaksakan penggunaan akronim itu. Tetapi percayalah saya sedang ingin berbagi untuk kita semua. Bahwa apa yang diuraikan pada akronim itu, ternyata bisa membekali seseorang untuk memulai bisnis. Baiklah saya coba uraikan satu persatu :
1. PrinsipDalam kamus besar Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa
prin·sip n asas kebenaran yg menjadi pokok dasar berpikir, bertindak. Artinya sebelum memulai bisnis kita harus tahu betul, bahwa dalam berbisnis kita harus memegang prinsip tertentu dan memperjuangkan prinsip itu sampai menjadi kenyataan. Jika kita sebagai orang Islam, tentu saja harus memegang prinsip dalam menjalankan bisnisnya nanti sesuai dengan ketentuan
(syari’at) Islam. Tidak sosialis tidak juga kapitalis. Sehingga dengan prinsip yang benar dan jelas, akan mendorong proses yang benar pula, dan selanjutnya menghasilkan
out put yang
halalan thoyiban. Prinsip inilah yang menjadi pijakan bagi entrepreneur, dan akan menjadi
rel, bagi proses dan tahapan berikutnya.