Tampilkan postingan dengan label Entrepreneurship. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Entrepreneurship. Tampilkan semua postingan

Selasa, 22 Mei 2012

Makalah Kewirausahaan tentang Membangun Usaha Warnet

BAB I


PENDAHULUAN


A.     Latar Belakang

Perkembangan teknologi pada saat ini sudah tidak terbendung lagi. Bahkan pada saat sekarang setiap detik manusia tidak akan lepas dengan teknologi. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi,  hidup kita pasti berhubungan dengan teknologi. Dengan perkembangan teknologi, maka memudahkan kita pada segala sesuatu. Bahkan saat ini teknologi sudah merupakan suatu trend kehidupan. Pemakaian teknologi merupakan simbul dari kemodernan seseorang atau bisa menunjukkan status sosial seseorang, Semakin canggih produk yang kita gunakan dengan memanfaakan tehnologi, maka menunjukkan semakin tinggi status sosial kita atau dipandang lebih modern.

Teknologi saat ini yang paling cepat berkembang adalah teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi. Perkembangan ini sangat terlihat akselerasinya dalam kehidupan, dan hampir setiap sisi kehidupan kita selalu merasakan manfaat adanya perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi tersebut. Perkembangan tersebut akan menumbuhkan pula bisnis di bidangnya, sebagai contoh adalah internet dan komputer. Setiap perkembangan teknologi akan mendukung munculnya teknologi baru, atau fasilitas baru dalam suatu produk tersebut. Oleh karena itu maka produk-produk teknologi tersebut setiap saat akan naik dan terus meningkat jumlahnya.

Sabtu, 30 April 2011

Bisa Menjadi Pengusaha Sukses Sebelum Tamat Kuliah

Bisa Menjadi Pengusaha Sukses Sebelum Tamat Kuliah

Menjadi pengusaha siapa yang tak ingin? Apalagi jika kita bisa menjadi pengusaha sukses, senang rasanya. Kapan bisa jadi pengusaha? Apa harus selesai kuliah, dapat kerja bagus, punya relasi banyak dan dikasih modal uang cukup besar? Teorinya sih begitu!

Kalau begitu, tak punya pengalaman kerja, tak punya relasi dan tak punyak banyak uang, tak bisa jadi pengusaha? Jika belum selesai kuliah, berarti kita belum bisa jadi pengusaha?

Sebuah teori yang berat, sulit dan susah, jika begitu.Kesimpulannya, mahasiswa tak bisa jadi pengusaha sebelum tamat kuliah.

WWW DOT (Our selves ) DOT COM = The Gold Solution To Get What We Want to

Sebelum Terlambat, Jalankan Wirausaha Walaupun Anda Seorang Karyawan

Anggapan beberapa orang bahwa lebih nyaman bekerja sebagai karyawan. Tidak pusing menawarkan barang (promo), tidak khawatir uang tidak ada, jaminan makan siang, uang ini uang itu terkadang ada.

Tetapi tidakkah terpikir oleh anda bahwa suatu saat anda pasti mengalami dua kemungkinan :

  1. Pensiun. Kalau sudah pensiun masih mengandalkan uang jaminan hari tua (JHT) ? Ini tidak menjamin, nilai nominal uang JHT anda tergerus inflasi yang rata-rata 9 % per tahun. Berarti anda memasuki masa sulit setelah masa nyaman anda.

  2. PHK. Ini lebih parah, walaupun anda mendapat uang pesangon ratusan juta sekalipun uang pesangon anda terus tergerus habis karena konsumsi dan inflasi. Biasanya anda idak akan siap menghadapi situasi ini. Kalau PHK anda mengundang polemik pasti yang terpikir adalah demo karyawan dan konsumsi kebutuhan sehari-hari. Begitupun jika PHK tidak ada polemik maka yang terpikirkan adalah mencari lowongan kerja dan konsumsi kebutuhan sehari-hari.

Sabtu, 12 Maret 2011

URGENSI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN

Pengembangan entrepreneurship (kewirausahaan) adalah kunci kemajuan. Mengapa? Itulah cara mengurangi jumlah penganggur, menciptakan lapangan kerja, mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan keterpurukan ekonomis. Lebih jauh lagi dan politis, meningkatkan harkat sebagai bangsa yang mandiri dan bermartabat. Dalam ranah pendidikan, persoalannya menyangkut bagaimana dikembangkan praksis pendidikan yang tidak hanya menghasilkan manusia terampil dari sisi ulah intelektual, tetapi juga praksis pendidikan yang inspiratif-pragmatis. Praksis pendidikan, lewat kurikulum, sistem dan penyelenggaraannya harus serba terbuka, eksploratif, dan membebaskan. Tidak hanya praksis pendidikan yang link and match (tanggem), yang lulusannya siap memasuki lapangan kerja, tetapi juga siap menciptakan lapangan kerja. Panelis Agus Bastian menangkap gejala yang berkebalikan di lingkungan terdekatnya, Kota Yogyakarta. Di satu sisi bermunculan banyak entrepreneur muda yang kreatif. Mereka jeli menangkap peluang menjawab kebutuhan komunitas kampus. Misalnya bisnis refil tinta, merakit komputer, jual beli buku, cuci kiloan, melukis sepatu—sebelumnya tentu saja yang sudah lama melukis kaus—sama seperti rekan-rekan mereka di kota lain, seperti Bandung. Sebaliknya, pada saat yang sama, rekan-rekan mereka berebut tempat meraih kursi pegawai negeri. Ribuan anak muda terdidik berdesakan antre mendaftar, mengikuti ujian saringan, bahkan ada yang perlu merogoh kocek ratusan ribu untuk pelicin. Ditarik dalam konteks nasional, pengamatan Bastian itulah miniatur kondisi ketenagakerjaan Indonesia, lebih jauh lagi potret lemahnya jiwa kewirausahaan. Misalnya, bahkan untuk sarjana yang relatif potensial terserap di lapangan kerja pun, sampai pertengahan tahun lalu 70 persen dari 6.000 sarjana pertanian lulusan 58 perguruan tinggi di Indonesia menganggur. Merekalah bagian dari 9,43 juta atau 8,46 persen jumlah penduduk pada Februari 2008. Tidak imbangnya jumlah pelamar kerja dan lowongan kerja, gejalanya merata di seluruh pelosok—bahkan jumlah penganggur terdidik semakin membesar—menunjukkan kecilnya jiwa kewirausahaan.

Kamis, 10 Maret 2011

TECHNOPRENEURSHIP : Inkubator Bisnis Berbasis Teknologi



Perubahan demi perubahan yang terjadi dari suatu zaman ke zaman berikutnya telah mengantarkan manusia memasuki era digital, suatu era yang seringkali menimbulkan pertanyaan : apakah kita masih hidup di masa kini atau telah hidup di masa datang. Pertanyaan ini timbul karena hampir segala sesuatu yang semula tidak terbayangkan akan terjadi pada saat ini, secara tiba-tiba muncul di hadapan kita. Masa depan seolah-olah dapat ditarik lebih cepat keberadaannya dari waktu yang semestinya, berkat kemajuan teknologi informasi.

Pendidikan TI Berbasis Technopreneurship

Oleh : Tata Sutabri 

Teknologi komunikasi dan informasi atau teknologi telematika (information and communication technology–ICT) telah diakui dunia sebagai salah satu sarana dan prasarana utama untuk mengatasi masalah-masalah dunia. Teknologi telematika dikenal sebagai konvergensi dari teknologi komunikasi (communication), pengolahan (computing) dan informasi (information) yang diseminasikan mempergunakan sarana multimedia.

Technopreneurship adalah sebuah inkubator bisnis berbasis teknologi, yang memiliki wawasan untuk menumbuh-kembangkan jiwa kewirausahaan di kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa sebagai peserta didik dan merupakan salah satu strategi terobosan baru untuk mensiasati masalah pengangguran intelektual yang semakin meningkat ( +/- 45 Juta orang). Dengan menjadi seorang usahawan terdidik, generasi muda, khususnya mahasiswa akan berperan sebagai salah satu motor penggerak perekonomian melalui penciptaan lapangan-lapangan kerja baru. Semoga dengan munculnya generasi technopreneurship dapat memberikan solusi atas permasalahan jumlah pengangguran intelektual yang ada saat ini. Selain itu juga bisa menjadi arena untuk meningkatkan kualitas SDM dalam penguasaan IPTEK, sehingga kita bisa mempersiapkan tenaga handal ditengah kompetisi global.

Ujian Entrepreneur

Seorang kawan baru saja di rumahkan (baca = PHK) dari kantornya. Kemudian memberitahu saya, lewat SMS, “Mas Alhamdulillah saya pensiun dini, dan akan segera bakar kapal,”. Bakar Kapal adalah istilah yang di populerkan oleh salah satu komunitas bisnis. Istilah inidinisbahkan kepada kisah kepahlawanan Thareq bin Ziyad, salah seorang panglima Islam yang terkenal. Ketika itu beliau menggelorakan semangat Jihad pasukannya, tatkala berhadahan dengan tentara salib, sesaat  setelah mendarat di Eropa dari perjalanannya menyeberang lautan dari Benua Afrika. Agar tidak ada pilihan bagi pasukannya untuk surut kebelakang, makah kapal yang telah menyeberangkannya, diperintahkan untuk di bakar. Sehingga tidak ada pilihan lain kecuali maju dan bertempur habis-habisan. Kemudian atas izin Allah, kaum muslimin ketika itu berhasil menaklukkan Benua Eropa.

Tetapi makna bakar kapal disini, disempitkan dari perpindahan kwadaran seseorang, dari comfort zonesebagai karyawan, menuju ke medan pertempuran sesungguhnya menjadi pengusaha (entrepreneur). Karena, jika tidak di-bakar kapalnya, ketika dia sudah bosan atas suatu pekerjaan dan/atau di PHK, maka dia akan mencari-cari, pekerjaan lagi. Dan ini akan menjadi perulangan yang tidak berhenti. Akan tetapi, jika orang itu telah mempunyai tekat baja, maka tidak ada pilihan lain kecuali “berjihad” menjadi entrepreneur. Karena dengan menjadi entrepreneur, akan memacu adrenalin. Sebab berbeda nuansanya dan rasanya, ketika seseorang berhasil menjual atau memenangkan sebuah pekerjaan/tender, ketika dia berposisi sebagaiemployee, bahkan direktur sekalipun tetapi bekerja diperusahaannya orang lain, jika dibandingkan dengan ketika dia menjadi pemilik alias entrepreneur itu sendiri.

Entrepreneur berjiwa PSSI

Apa kaitannya Entrepreneur dengan PSSI. Tulisan ini sama sekali tidak berhubungan dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), yang lagi di tunggu prestasinya di ajang piala AFF itu. Ini juga tidak ada sangkut pautnya, dengan teriakan dipinggir lapangan dan di dalam Gelora Bung Karno, sampai dengan trending topic di twitter dengan hash tag #nurdinturun. Sama sekali bukan itu. Ini adalah prasyarat yang harus dimiliki oleh sesorang yang ingin menjadi entrepreneur. Ini merupakankompas yang harus dimiliki oleh seseorang yang akan berpindah kwadran, dari employee yang berada pada comfort zone, menjadi business owner, yang sarat akan hambatan dan rintangan. Ini juga modal bagi siapapun yang ingin mewarisi semangat Thoriq bin Ziyad untuk membakar kapalnya, dan pantang surut ke belakang, apalagi kembali ke masa lalunya.

Namun, bisa jadi ini hanya faktor kebetulan saja, atau mungkin saja anda menganggap saya sedang mencoba-coba untuk mencocok-cocokkan (otak-atik matuk, dalam bahasa Jawa), sehingga memaksakan penggunaan akronim itu. Tetapi percayalah saya sedang ingin berbagi untuk kita semua. Bahwa apa yang diuraikan pada akronim itu, ternyata bisa membekali seseorang untuk memulai bisnis. Baiklah saya coba uraikan satu persatu :

1. Prinsip

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa prin·sip n asas kebenaran yg menjadi pokok dasar berpikir, bertindak. Artinya sebelum memulai bisnis kita harus tahu betul, bahwa dalam berbisnis kita harus memegang prinsip tertentu dan memperjuangkan prinsip itu sampai menjadi kenyataan. Jika kita sebagai orang Islam, tentu saja harus memegang prinsip dalam menjalankan bisnisnya nanti sesuai dengan ketentuan(syari’at) Islam. Tidak sosialis tidak juga kapitalis. Sehingga dengan prinsip yang benar dan jelas, akan mendorong proses yang benar pula, dan selanjutnya menghasilkan out put yang halalan thoyiban. Prinsip inilah yang menjadi pijakan bagi entrepreneur, dan akan menjadi rel, bagi proses dan tahapan berikutnya.

Cara Cepat Bagaimana Mendatangkan Calon Konsumen yang Banyak

Kalau anda perhatikan, banyak pedagang kaki lima di pinggir jalan yang memasang besar-besar karton bertulisan misal,“HARGA MULAI 8 RIBUAN“. Kalau menurut anda, kira-kira apa tujuannya?

Sebenarnya sengaja atau tidak sengaja, mereka paham prinsip sederhana pemasaran, yaitu mendatangkan calon konsumen terlebih dulu. Perkara mau beli apa nggak, itu urusan belakangan.

Pertama kali saya tahu “jurus” ini dari teman SMP saya. Kebetulan ia jualan kambing pada saat menjelang Idul Adha. Waktu itu saya datang untuk sekedar melihat kambing-kambingnya. Ternyata ada banyak, baik yang gemuk maupun yang kecil.

Teman saya ini memasang spanduk berukuran cukup gede bertuliskan“JUAL KAMBING KURBAN HARGA 450 RIBU“. Terus saya tanya, “Harganya segitu ya?”. Ia jawab, “Ya, tapi yang itu…”, sambil menunjuk seekor kambing yang agak kecilan. “Yang penting pembelinya mau datang lihat kambing duluan, ntar kan mau beli”, katanya. Ternyata benar.

Franchise Edam Burger, Solusi Bisnis Modal Kecil…!

Burger… Siapa yang nggak kenal dengan makanan impor yang satu ini. Lapisan makanan terdiri dari roti, daging olahan, selembar keju, selada segar, irisan toma, dan mentimun, mak nyuss rasanya.

Apalagi kalau anda tambahkan saus mayonaise…makin nikmat. Makanya, banyak orang yang nggak pernah bosan dengan burger. Padahal fast food jenis yang satu ini sudah ada di Indonesia lebih dari 10 tahun yang lalu.

Nah, yang saya akan bahas sekarang adalah kesuksesan salah satu market leader di bisnis waralaba burger lokal, Edam Burger.

Menurut saya, Edam Burger relatif cukup dikenal. Franchisor-nya terpercaya. Untuk jenis franchise, modal yang harus dikeluarkan oleh franchises relatif kecil. Cukup dengan mengeluarkan 2,3 juta rupiah, si franchise sudah mendapat konter lengkap.

Rahasia Cara Bagaimana Menjadi Sukses Secara Finansial (Bagian 3)

Masuk ke pembahasan terakhir mengenai rahasia menjadi kaya dan sukses secara finansial, yaitu menjawab pertanyaan kemarin, “kalau memang rahasianya sesederhana seperti itu, mengapa banyak orang yang tetap miskin dan tidak sukses secara finansial?”.

Seperti biasa, bagi anda yang “ketinggalan beritanya”, silahkan lihat kembali artikel saya tentang rahasia menjadi orang kaya bagian 1 danrahasia menjadi orang kaya bagian 2.

Nah, jawabannya bisa banyak. Tapi intinya ada beberapa poin penting yang bisa anda pahami dan resapi. Jawaban ini saya dapat dari pelajaran-pelajaran bisnisnya Robert Kiyosaki dalam Rich Dad Series-nya. Ok, kita mulai.

1. Rasa Aman

Kebanyakan para karyawan, setinggi apapun jabatannya, kalau sudah menyangkut masalah uang dan pendapatan, mereka lebih suka rasa aman. Walaupun kelihatannya mereka bekerja keras demi uang, tetap saja bagi mereka rasa aman adalah yang terpenting.

Anda tahu apa itu rasa aman? Rasa aman itu adalah keamanan bahwa setiap bulan selalu mendapatkan gaji tetap. Sehingga daripada mereka memilih menjadi seorang entrepreneur yang kelihatannya beresiko, mereka lebih suka jadi seorang karyawan walaupun ada yang harus dibarter, yaitu kebebasan mereka. Dan imbasnya, mereka tidak akan pernah membangun aset.

Rahasia Cara Bagaimana Menjadi Sukses Secara Finansial (Bagian 2)

Melanjutkan pembahasan tentangbagaimana cara menjadi jutawan bagian 1, sekarang kita bahas bagian keduanya. Kemarin anda sudah paham kan mengenai pola cash flow kelompok miskin dan kelompok menengah?

Kalau anda ingin kaya dan sukses finansial, anda harus mengikuti cara “memainkan uang” seperti cash flow kelompok kaya. Bagaimana cara memainkan uangnya? Baiklah, kita bahas pola cash flow kelompok kaya.

Cash flow kelompok kaya ini selalu membelanjakan uangnya untuk membeli sebuah aset. Jadi tirulah mereka, yaitu anda mulai membangun untuk mempunyai aset. Ingat, mempunyai aset, bukan liabilitas. Perhatikan gambar berikut ini :

cash flow kaya 300x300 Rahasia Cara Bagaimana Menjadi Kaya dan Sukses Secara Finansial (Bagian 2)

Anda lihat panah hitamnya? Mereka, cash flow kelompok kaya ini mendapatkan pemasukan dari aset yang dibangunnya. Jadi gampangnya seperti ini, begitu anda mendapatkan pemasukan, gunakanlah sebagian pemasukan anda untuk mulai membangun aset.

Rahasia Cara Bagaimana Menjadi Sukses Secara Finansial (Bagian 1)

Kayaknya dari kemarin yang saya bahas masalah teknis bisnis melulu. Sampai-sampai saya lupa ada pelajaran penting tentang basic entrepreneurship yang sangat fundamental.

Makanya kali ini saya ambil topik tentangbagaimana caranya menjadi  sukses secara finansial. Sekilas terlihat tidak ada hubungannya antara pelajaran bisnis dengan cara menjadi kaya dan sukses finansial.

Tapi percayalah, ini ada hubungannya…bahkan teramat sangat erat. Cara inilah yang dilakukan oleh para investor sehingga mereka bisa menjadi kaya dan sukses secara finansial. Ok, mari kita bahas bersama-sama. Anda pernah dengar tiga pola dasar cash flow yang diterangkan oleh Robert Kiyosaki?

Kalau belum, tiga pola cash flow itu adalah cash flow untuk kelompok kaya, untuk kelompok miskin dan untuk kelompok menengah. Ngomong-ngomong, anda tahu cash flow kan? Cash flow adalah dari mana dan ke mana uang anda mengalir.

Perhatikan gambar berikut ini :

cash flow miskin 300x300 Rahasia Cara Bagaimana Menjadi Kaya dan Sukses Secara Finansial (Bagian 1)

Gambar diatas adalah cashflow kelompok miskin. Anda lihat panah hitam tersebut? Panah itu bergerakdari pekerjaan masuk melewati kolom pemasukan langsung meloncat ke kolom pengeluaran. Jadi begitu mereka dapat pemasukan dari pekerjaannya, semuanya habis buat membayar pengeluaran alias biaya hidup.

Jumat, 25 Februari 2011

Langkah Meningkatkan Kredibilitas Usaha

Kecenderungan konsumen untuk melihat besarnya perusahaan daripada mutu pekerjaan membuat banyak pengusaha kecil menengah yang kehilangan kesempatan berebut peluang. Namun sebenarnya ada trik khusus agar usaha kecil kita dapat terkesan besar dan profesional.

Internet memungkinkan perusahaan kecil terlihat besar dan perusahaan besar terlihat kecil, bahkan apabila Anda sendiri adalah pengusaha online tunggal, Anda bisa menjadi dan kelihatan seperti suatu sosok bisnis besar.

Yang jelas internet memungkinkan beberapa dari kita di Indonesia dapat menjadi pengusaha digital yang mandiri asalkan Anda mengerti teknik pemasaran online dan mengenal teknologi terkait dalam bidang Internet.

Trend inilah yg diberitakan oleh majalah Newsweek bahwa di tahun 2005, sekitar 50% dari para pengusaha digital adalah “home-based business” atau sama seperti UKM yang berbasis di rukan (rumah-kantor). Kecenderungkan peningkatan pun terus terasa hingga kini. Banyak UKM yang menggunakan internet sebagai media promosi on line. Bila Anda bertindak bagaikan layaknya seorang profesional maka bisnis Anda terkesan besar, maka prospek Anda pun akan sampai pada tingkat kepercayaan yang tinggi dan sehingga pada akhirnya mereka mau membeli dari Anda.

Disini akan disampaikan  7 cara yang dapat membuat Anda menjadi layaknya sosok bisnis besar bukan seperti seorang pengusaha hanya dalam satu malam, artinya hari ini berbisnis namun besok bangkrut atau kabur dengan membawa uang yang bukan haknya.

Cara#1. Milikilah situs web yang terkesan profesional :


Hal ini tidaklah sulit mengingat ribuan artikel yang telah mengupas masalah teknik desain situs web, atau Anda bisa sewa seorang perancang web yang membuatkannya untuk Anda. Namun saran saya adalah pastikan Anda bisa melakukan modifikasi atau penyuntingan. Bila anda tidak memiliki kemampuan dalam pembuatan website, anda bisa menggunakan jasa pembuatan website yang cukup banyak bertebaran. Anda dapat menghubungi kami, untuk membantu memilih web designer yang cukup handal dengan layanan prima.

Cara#2. Buatkan nomor telepon Hotline-nya:


Komunikasi adalah inti dari bisnis online. Pastikan anda memiliki nomor yang dapat dihubungi kapan saja dan selalu stand by menerima panggilan dari calon kastemer. Hal ini akan memberi kesan bahwa bisnis UKM Anda terlihat besar, karena tidak sulit kastemer menghubungi Anda. Atau paling tidak telepon Anda tidak sering ’sibuk’, apabila prospek menghubungi Anda.

Cara#3. Buatkan Voice Mail yang terdengar profesional


Ini digunakan jika Anda tidak memiliki satu orang pun sebagai resepsionis di rukan (rumah kantor) Anda, sebagai penjawab telepon Anda.

Namun jika Anda mempunyai seorang resepsionis di rukan Anda, pastikan tidak terdengar suara bayi, atau suara berisik dan bila menggunakan ‘voice mail’ sewaktu Anda tidak ada di rumah, buatkan sehingga terdengar misalnya seperti :
“Selamat pagi, di sini (sebutkan nama bisnis Anda)”.

Jadi ini hanya untuk memberi kesan benar-benar kantor bukan rukan dan mengusir kepercayaan mereka yg ragu-ragu untuk melakukan pembelian ke Anda.

Intinya adalah agar semuanya terkesan lancar untuk mendorong prospek web Anda melakukan pembelian.

Jangan membuat mereka berpikir – Namun buat mereka MEMBELI!

Cara#4. Gunakan alamat yang benar dan jelas:


Ini juga penting, karena kalau alamat yg tertulis di situs web tidak jelas dan agak samar, bagaimana para calon pembeli merasa percaya untuk menjadi customer Anda. Juga hal yg lain adalah kalau Anda menggunakan alamat di PO Box tertentu, ini juga akan mengesankan kekhawatiran bagi para calon pembeli, karena mereka takut ditipu.

Jadi janganlah buat kesan negatif, tulislah apa adanya dan sejujurnya.

Cara#5. Gunakan alamat email domain Anda


Mungkin Anda senang menggunakan email berbasis web yang gratis dan dapat diakses dari mana saja. Namun mengapa Anda harus membantu mempromosikan domain ISP atau domain perusahaan lain?

Jadi kalau situs web Anda adalah www.DomainPerusahaan.com, maka sebaiknya gunakan alamat email seperti NamaAnda@DomainPerusahaan.com

Cara#6. Buat kartu nama yang representatif:


Ini sangat penting jika Anda memang serius dengan bisnis Anda. Kartu nama Anda adalah bagaikan seorang salesman. Artinya itu bisa dibaca oleh siapa pun apalagi kalau dilihat oleh calon kastemer potensial Anda

Bayangkan terjadi suatu percakapan dengan seseorang di suatu tempat tertentu dan mendengarkan uraian tentang bisnis mereka yang luar biasa, kemudian Anda melihat kartu nama mereka yang tidak representatif! Tentu kredibilitas mereka kurang bermutu di mata Anda.

Cara#7. Jangan menakut-nakuti mereka


Kasus ini, Anda perlu berhati-hati! Tergantung situasinya. Misalnya kalau Anda adalah pemilik bisnis, dan Anda memberitahu di awal bahwa Anda adalah direktur atau jabatan tinggi lainnya hal ini tentu membuat prospek Anda merasa segan. Namun ada situasi tertentu Anda menyebut diri Anda adalah seorang direktur atau pemilik perusahaan tsb membuat Anda memiliki kesempatan bisnis yang lebih baik dengan orang tertentu yang memang juga adalah direktur atau pemilik suatu bisnis.

Jadi jangan buru-buru langsung memperkenalkan diri Anda sebagai seorang pemilik bisnis atau direktur bila beretemu seseorang, kecuali Anda sudah mengetahui siapa yang  diajak bicara. Misalnya apabila Anda memiliki janji dengan seorang direktur dari sebuah perusahan besar, dan kartu nama Anda juga menyebutkan bahwa Anda seorang direktur, maka peluang bisnis lebih besar.

Anda harus selalu melihat jeli dan beradaptasi dan mengevaluasi terhadap hal-hal seperti ini, apa yang tepat atau tidak tepat.

Kamis, 24 Februari 2011

8 (Delapan) Kriteria Pengusaha Sukses

1.    Kemampuan untuk mengembangkan fokus yang jelas.
Anda harus tahu betul apa yang membuat usaha Anda berbeda dari para pesaing. Kembangkan sebuah visi dan laksanakan, jangan beralih dari satu ide ke ide yang lain. Banyak pengusaha gagal karena mereka merasa bahwa ide baru yang mereka temukan lebih menarik daripada yang mereka jalankan sekarang.

2.    Harapan yang realistis. 
Jika Anda melakukan diet dan berharap bisa menurunkan berat badan lima kilo pe rminggu, Anda pasti akan kecewa dan menyerah. Jika tujuan Anda lebih realistis, kemungkinan besar Anda akan tetap berpegang padanya dan berhasil. Sangat jarang ada orang yang “kaya mendadak”.

3.    Kemauan untuk membuat rencana. 
Para pengusaha paling sukses adalah orang-orang yang memiliki tujuan dan rencana yang jelas untuk meraihnya. Mereka mempelajari pasar, persaingan, dan mekanismenya, serta bersedia mempelajari sungguh-sungguh semua kendala yang mungkin akan dihadapi.

4.    Fleksibilitas dan adaptabilitas. 
Selain membutuhkan rencana dan fokus yang jelas, Anda juga perlu memiliki fleksibilitas dalam menanggapi perubahan situasi. Dalam bisnis, dan juga hidup, segalanya berubah, dan masalah pasti ada.

5.    Kemampuan untuk mengatasi kekhawatiran karena harus menjual. 
Dalam artian tertentu, semua pengusaha adalah penjual. Anda tidak boleh takut berhadapan dengan konsumen, memotivasi pegawai, dan menjalin hubungan baik dengan pemasok. Anda tidak harus punya keahlian tersebut saat memulai usaha, tetapi Anda harus mempelajarinya agar usaha Anda tetap berjalan.

6.    Bersedia bekerja keras. 
Tidak ada jalan pintas disini; menjalankan usaha berarti bekerja keras sepanjang waktu.

7.    Tujuan pribadi yang jelas. 
Kita semua punya keinginan yang berbeda-beda. Kita ingin punya banyak uang dan sekaligus sudah berada di rumah saat anak-anak pulang sekolah. Kita ingin mengontrol semua kegiatan tetapi produk dan jasa yang kita hasilkan sangat beragam. Tujuan-tujuan tersebut jelas saling bertentangan satu sama lain. Untuk mencapai keberhasilan, Anda harus fokus pada apa yang benar-benar penting bagi Anda dan apa yang dapat Anda capai.

8.    Pengalaman. 
Anda tidak perlu berpengalaman sebagai manajer sebuah perusahaan mobil untuk memulai bisnis mobil bekas, tetapi Anda harus punya pengalaman dalam bidang terkait atau pengalaman dalam menerapkan kemampuan yang Anda miliki sebagai manajer, sebelum mengawali suatu usaha.

(sumber : THE OWNER’S MANUAL for small business , Rhonda Abrams)

Cara Melirik Peluang Usaha

Bagaimana cara melihat peluang wirausaha? Ini termasuk pertanyaan yang paling sering ditanyakan. Kebanyakan orang ingin memulai usaha ataupun menjadi wirausaha, namun bingung di awalnya, yaitu menemukan peluang usaha. Dari pengalaman dan pembelajaran yang saya dapatkan, sebetulnya peluang usaha atau peluang bisnis itu ada dimana-mana. Saat pemirsa membaca artikel ini pun bisa jadi sudah merupakan peluang tersendiri. Untuk melihat peluang usaha ini sebetulnya dimulai dari cara berpikir. Apabila kita merasa sulit, maka sulit yang didapatkan. Nah, bagaimana kalau mulai melatih pikiran pemirsa, bahwa : Peluang usaha itu ada dimanapun, kapanpun, dan peluang itu menguntungkan. Banyak orang mengalami kesulitan menemukan peluang usaha, karena mereka sudah terlebih dulu berpikir apakah menguntungkan atau tidak, punya kendala modal usaha. Jadi akhirnya, pikiran pun terkunci untuk menemukan ataupun melihat peluang usaha. Ini beberapa contoh yang saya ambil dari kisah nyata..

Peluang usaha itu ada dimana-mana, bahkan bisa jadi masalah merupakan peluang usaha. Seperti kisah seorang ibu rumah tangga yang mengalami masalah saat akan membawa anak balitanya mengendarai motor. Dengan kondisi jok motor yang umumnya panjang terbuka, anak balita tentunya beresiko untuk jatuh. Ibu ini pun mencari-cari di toko-toko sparepart dan variasi motor untuk mencari perangkat yang bisa membantunya dalam membawa balitanya ketika ia bermotor. Namun, setelah mencari ke sana kemari, si ibu ini pun tidak menemukan perangkat yang ia cari. Akhirnya ia memutuskan sendiri untuk membuat perangkat itu. Dengan perangkat itu, ia pun tidak mengalami masalah lagi membonceng anak balitanya ketika berkendara motor. Namun, ternyata, perangkatnya ini menarik perhatian ibu-ibu lainnya yang juga mengalami masalah yang sama, dan ibu-ibu lain ini pun tertarik untuk memiliki perangkat itu. Akhirnya si ibu ini pun memproduksi secara massal perangkat itu. Ini contoh sebuah usaha bisa jadi berawal dari masalah yang dihadapi. Setiap masalah pasti membawa berkah. Bagaimana cara pemirsa mengatasi masalah bisa jadi peluang usaha.

Ada lagi kisah seorang anak muda yang hobby berinternet ria, ia selalu betah duduk berlama-lama di depan internet. Ibunya si anak tau kalau anaknya ini hobby sekali berinternet. Ketika itu, ada salah satu maskapai penerbangan di tanah air membuka cabang di kota tempat tinggalnya, namun maskapai ini tidak menjual tiketnya lewat agen tiket atau travel. Perusahaan ini menyediakan pembelian tiket secara online, dan harganya termasuk murah. Nah, si anak sering cerita pada ibunya kalau tiket-tiket maskapai penerbangan ini murah sekali. Suatu hari, si ibu meminta anaknya memesankan tiket pesawat titipan untuk temannya (maklum, angkatan ibu-ibu tidak menguasai internet). Akhirnya si anak memesankan tiket pesawat dengan menggunakan kartu kredit kakaknya. Teman ibunya ini pun berterima kasih karena telah dipesankan tiket pesawat. Dan si anak mendapatkan uang terima kasih. Ia sering menerima pesanan tiket pesawat. Ehmmm… bukan bisnis yang besar memang, namun lumayan untuk ukuran seorang anak muda. Dari sini bisa dikembangkan lebih lanjut ke skala yang lebih besar bukan?

Oya, ada satu peluang buat pemirsa… Mau? Dulu kan sering tuh waktu sekolah atau kuliah ataupun kadang dalam pekerjaan, ditugaskan membuat kliping atau laporan yang memerlukan data-data. Nah, bagaimana kalau yang punya hobby online/ browsing, membuat seperti kliping, tapi ini kliping online. Mungkin keliatannya sepele, namun banyak orang memerlukan jasa seperti ini, apabila lingkungannya tepat. Banyak orang-orang yang bekerja sekaligus kuliah, biasanya mempunyai waktu yang terbatas, mereka memerlukan data namun tidak cukup punya waktu untuk mencarinya. Bisa jadi pemirsa (yang hobby dan berminat) membangun usaha di bidang ini, modalnya kan gak besar tuh, modal online saja. Yang penting temukan dan masuk ke “pasar” yang tepat. Ini contoh saja bahwa peluang wirausaha itu sebetulnya ada di mana-mana.

Berani Sukses Berani Gagal

Siapa yang ingin Sukses? Pasti ada banyak yang mau. Namun ketika saya tanya : “Siapa yang ingin Gagal?” Ya. Biasanya, tidak banyak yang angkat tangannya, alias tidak banyak yang mau. Ya wajar sih.. Ini sering saya tanyakan di seminar usaha yang saya bawakan. Lantas pertanyaannya saya ubah lagi : “Siapa yang berani Gagal? ” Ehmmmm… kebanyakan diam seribu bahasa, sejuta kata. Saya pernah bermain tanya jawab ketika sharing masalah wirausaha dengan beberapa peserta seminar, kebanyakan yang duduknya di depan, saya tanya : “Maukah kamu seandainya saya kasih modal usaha 100 juta?”. ehmm… Biasanya dijawab mau. Lantas saya bilang lagi : “Ini ada ketentuannya. Modalnya harus dikembalikan lagi tahun depan, setahun lagi ke saya. Tidak perlu bunga, Ya karena memang saya tidak mau riba donk. Saya bukan rentenir. Namun, modal ini harus kamu kembalikan lagi ke saya tahun depan, sesuai dengan nilai pinjaman. Terserah kamu mau diapakan modal itu. Saya hanya meminjamkan. Namun, tahun depan harus kembali utuh ke saya. Dan apabila kamu tidak berhasil mengembalikan, maka saya akan menuntut kamu. Bisa saja saya tuntut masuk penjara atau penyitaan. Bagaimana? Mau saya pinjamkan uangnya?”

Ehmmm… biasanya orang itu lama berpikir… Bagaimana kondisinya apabila yang saya itu Anda, Pemirsa?

Saya sering menanyakan ini pada peserta seminar atau sharing wirausaha. Rata-rata jawaban yang mereka berikan adalah mereka pikir-pikir dulu. Malah biasanya lebih banyak yang jawab : “Gak jadi deh”. Oooppss… Kalau saya pribadi yang ditanya begini (bukannya saya yang nanya…), akan langsung saya jawab :” Mau…”

Bagaimana dengan Pemirsa? Kalau mau, kenapa? kalau tidak mau, kenapa?

Sebetulnya setiap Orang Bisa jadi Wirausaha

Sebetulnya setiap orang bisa jadi wirausaha. Kenapa saya bisa bilang begitu? Ya karena pada dasarnya setiap orang punya jiwa juang. Jiwa juang inilah yang menjadi dasar penting untuk wirausaha. Jiwa juang ini dibawa sejak lahir. Buktinya, seorang bayi yang belum bisa berjalan, ia belajar berjalan awalnya pastilah mengalami jatuh bangun, kebentur meja, kejerambab, tersungkur, dengan dilatih oleh ayah ibunya, papa mama, atau papi mami, si bayi ini dilatih berjalan,  dan akhirnya memang ia bisa berjalan. Semua karena daya juang alami yang dibawa sejak lahir. Ini bakat alam yang dibawa oleh setiap insan yang tentunya merupakan anugerah. Si Bayi atau balita ini tidak mengenal rasa takut, rasa cemas, ataupun rasa khawatir ketika proses belajar berjalan ini. Dan ia pun terus didorong semangat, spirit dan dukungan dari orang tuanya, agar terus berjalan dan berjalan walaupun harus jatuh berkali-kali. Seandainya, tiap orang dewasa mempunyai keberanian seperti bayi kecil ini, dalam memulai usaha, saya yakin akan ada banyak muncul wirausaha-wirausaha baru.

Resep Cara Memulai Usaha dengan Modal Dengkul

Ehmm.. kalau liat judul ini, siapa yang gak kepengen. Memulai usaha dengan modal dengkul. Memulai usaha dengan modal dengkul yang sering diidentikkan dengan memulai usaha tanpa modal, ini artinya bagaimana menggunakan sumber daya lain selain uang. Orang seringkali mengidentikkan modal itu adalah modal uang. Padahal ada modal-modal lain di luar uang yang menunjang dimulainya sebuah usaha atau bisnis dan juga mendukung suksesnya sebuah bisnis. Jadi apabila ingin memulai sebuah usaha dengan modal dengkul, optimalkan modal-modal lain di luar uang dan gunakan cara berpikir cerdas.

Kenapa banyak orang belum berbisnis? Coba tanyakan ini pada sahabat, rekan, teman, atau siapapun yang dikenal. Biasanya, dari banyak jawaban yang masuk, sebagian besar adalah karena tidak punya modal. Ya, banyak orang tidak atau belum berbisnis, karena tidak punya modal. Dan biasanya yang dimaksud adalahtidak punya modal uang. Ini alasan terbanyak yang sering dijumpai. Alasan lainnya adalah karena tidak punya pengalaman, atau ada juga yang jawab karena tidak punya bakat. Nah, di artikel kali ini, saya ingin membagikan apakah benar gak punya modal lantas gak bisa berbisnis? Mari kita lihat beberapa contohnya…

Nah, sebelum membaca lanjut, silahkan mendaftar belajar bisnis dulu dipendaftaran. Untuk pendaftarannya Gratis, nanti setelah terdaftar, Anda bisa memilih apakah mau tetap gratis, ataukah mau mengupgrade menjadi member eksklusif belajar bisnis. Silahkan klik di kata Pendaftaran untuk mendaftar belajar bisnis.

Nah, apakah benar gak punya modal (uang) lantas gak bisa berbisnis?

Mungkin pembaca pernah atau tau tentang Primagama? Taukah riwayat perjalanan sukses Primagama? Primagama dimulai dengan tanpa modal uang yang besar, alias modal uang kecil. Namun, memang Purdi Chandra, dalam membangun Primagama, butuh modal, namun yang terbesar adalah modal kepercayaan dan modal pertemanan. Primagama dirintis dengan sebuah tempat belajar yang merupakan hasil kerjasama antara Purdi dkk dengan pemilik tempat. Purdi mengajak ibu pemilik tempat bekerja sama, yaitu uang sewa dibayar setelah ada siswa. Jadi Purdi tidak mengeluarkan modal uang untuk menyewa tempat itu, ya karena waktu itu Purdi masih seorang mahasiswa. Dengan bermodalkan kepercayaan dari ibu pemilik tempat belajar itu, Purdi bisa mulai menjalankan usahanya, dan dari uang belajar siswa, akhirnya Purdi barulah membayar sewa. Ini kisah awal berdirinya Primagama, sebuah bimbingan belajar nasional. Ini salah satu contoh saja, ada banyak wirausaha atau pebisnis sukses yang memulai usaha dari modal kemauan kuat, kepercayaan, keyakinan dan pertemanan. Modal-modal ini jauh lebih kuat peranannya daripada modal uang. Percuma punya banyak modal uang, kalau gak dipercaya oleh rekan usaha atau konsumen.

Mau tau lebih lengkap tentang Modal-modal apa saja yang dibutuhkan untuk membuka sebuah usaha dengan modal uang kecil? Mau kan menjadi wirausaha sukses? Lebih lanjut, saya tuliskan di Buku Buka-bukaan Rahasia Sukses Bisnis.

Peluang menjadi wirausaha di Indonesia, negara tercinta ini, masih amatlah besar. Banyak orang minat jadi pegawai, sedikit sekali yang baru menjadi wirausaha atau pebisnis. Kesempatan membentang lebar. Sumber daya alam dan manusia amatlah banyak di sini. Kenapa masih memilih di kuadran kiri kalau ada kuadran kanan yang jauh lebih baik? Dengan membuka usaha dan menjadi wirausaha, artinya membuka lapangan kerja bagi orang lain. Yok, ajak sahabat, rekan, teman, belajar bisnis dan wirausaha.

Entri yang Diunggulkan

Makalah Manajemen Sumber Daya Manusia

Posting Populer