Satria : “siapa kamu?”
Nurmala : “aku nurmala,aku sahabat surtini,aku tidak suka kamu memperlakukan surtini seperti ini.”
Satria : “dasar gadis miskin, selalu saja bikin aku pusing, sekarang kalian berdua pergi dari sini, dan jangan pernah berurusan lagi denganku !”
Nurmala : baik…, kita akan pergi. Ayo sur bangun, kita pergi dari sini !”
Dengan kesal dan marahnya nurmala dan surtini pun pergi, namun surtini terlihat menagis ketika diusir oleh satria.
Nurmala : “surtini…?, sudah, kamu jangan menangis lagi ?”
Surtini : ” dia jahat sekali padamu yach nur ?”
Nurmala : ” iyach dia jahat, makanya kamu ngapain tadi sama dia.”
Surtini : ” aku Cuma ingin melihat dia nur, soalnya aku sangat suka sekali padanya.”
Nurmala : ” apa...?!, suka ..? kamu suka sama dia ?”
Surtini : ”iyach nurmala !”
Seusai bercakap mereka pun pulang kerumah masing-masing.
Keesokan harinya.
Hari ini adalah musim panen untuk semua para petani, namun hasil panen hari ini, tidak seberuntung tahun-tahun sebelumnya, semua petani di landa gagal panen pada hari ini, semua warga didesa ini sangat kelaparan dan tidak memiliki uang untuk makan, karna sawah yang mereka tanam gagal panen.
Satria yang beruncang-uncang kaki dan tertawa senang tak peduli melihat warga desa sedang kesusahan, namun dengan nurmala, ia sangat ingin menolong para petani dan keluarganya yang sedang kesusahan tersebut, nurmala pun berinisiatif untuk membantu dengan memanfaatkan tanaman ajaibnya itu yang tumbuh bunga sangat indah untuk dijual didesa sebrang, dan bunganya pun laku terjual. Uang hasil penjualan tersebut diberikan kepada semua keluarga petani didesanya, salah satu keluarga petani tersebut adalah keluarga surtini, sahabat nurmala.
Surtini : ” nurmala...!” (memeluk)
Makasih yach kamu sudah bantu keluargaku..?”
Nurmala : ” iyach sama-sama, surtini kamu jangan pernah menyerah yach sama keadaan kamu yang sekarang, aku sebagai sahabat kamu akan selalu ada buat kamu.”
2 minggu kemudian, pemuda kaya raya bernama satria di derita penyakit parah, semua pengobatan dan tabib-tabib yang mengobatinnya, namun satria pun tidak kunjung sembuh.
Ibunda (satria) : ” anak ku ...?!, kamu sabar yach nak..?, ibu akan mencarikan seseorang yang akan menyembuhkan kamu secepatnya nak !” (menangis)
Ibunda satria pun memberikan pengumuman kepada semua orang penghuni desa ini, barang siapa yang bisa menyembuhkan satria anak satu-satunya, jikalau ia laki-laki akan diberikan hadiah berupa uang yang sangat banyak, dan jikalau perempuan akan dijadikan seorang isteri untuk satria.
Semua warga didesa ini mendengar pengumuman itu, namun tak ada seorang warga pun ingin menolong satria dari sakitnya. Karna semua warga sakit hati akan kekikirannya yang tidak membantu warga dalam kegagalan panennya 2 minggu yang lalu, pengumuman tersebut pun di dengar oleh ibunda nurmala, tanpa berfikir panjang ibunda nurmala pun meminta nurmala agar menolong satria.
Ibunda(nurmala): ” nurmala..?”
Nurmala : ” iyach...bu, ada apa ?!”
Ibunda(nurmala): ” kamu tau kan, pemuda kaya yang bernama satria..?, sekarang ia sedang sakit parah, ibu ingin kamu membantu dia nak, walau pun ia jahat sama semua warga disini, tapi ibu sangat kesihan sekali melihatnya, terutama ibundanya, karna ibundanya sudah kesana-kesini mencarikan seorang tabib, namun satria tidak kunjung sembuh.”
Nurmala : ” iyach bu, nnurmala juga ingin menolongnya, tapi nurmala menolong dengan apa..?!, nurmala tidak memiliki keahlian apa-apa bu...!”
Ibunda(nurmala): ” mudah-mudahan saja pohon itu bisa menyembuhkan satria yach bu...?, yach sudah bu, nurmala rebus bunga pohon itu, dan rebusannya akan nurmala berikan kepada satria.”
Sesudah merebus bunga dari pohon ajaib itu, nurmala pun langsung kerumah satria, untuk memberikan rebusan bunga itu.
Sedangkan dengan seorang adik yang sedang memikirkan siasat untuk bagaimana cara menyembuhkan pemuda kaya bernama satria, untuk mendapatkan hadiah dari ibunda satria.
Kakak beradik itu bernama gina dan lisa.
Lisa : ” ka..? kita harus secepatnya menyembuhkan satria, kalau kita sudah menyembuhkannya, kaka’ atau aku akan menikah sama satria dan bukan Cuma itu, kita juga bisa membalas semua ketidak peduliannya kepada kita, dan merebut semua harta miliknya.”
Gina : ” iyach lis, kaka’ juga tau, tapi bagaimana caranya kita bisa menyembuhkan pemuda sombong itu..?”
Sedang memikirkan siasat tersebut, kakak-adik tersebut bertemu dengan nurmala yang ingin memberikan rebusan bunga tersebut untuk satria.kakak-adik tersebut pun menghampiri nurmala.
Gina : ” eh.... nurmala...?!, ngapain kamu ?!”
Nurmala : gina, lisa...?!, ini, aku ingin kerumah satria untuk memberikan obat ini untuknya.”
Lisa : ” obat ?!, sini obatnya aku liat !”
Gina : ” obat ini untuk satria ...?”
Lisa : ” biar obat ini aku yang kasih kesatria ...!”
Nurmala : ” jangan lis, biar aku saja yang berikan !!
Lisa : ” sudah..... sana .... biar aku saja !”
Lisa dan gina pun merampas obat milik nurmala, perbuatan kedua adik kakak tersebut dilihat oleh surtini sahabatnya nurmala, adik-kakak tersebut kemudian kerumah satria untuk memberikan obat tersebut.
Gina,lisa : ”assalamu’alaikum?”
Ibunda(satria) : “ wa’alaikum salam...!, ada apa yach ?!”
Gina : “ maaf bu saya kesini ingin menyembuhkan satria dengan obat yang kita punya ini.”
Ibunda(satria) : “ terima kasih yach nak, kalian sudah menyelamatkan satria ?!” (haru)
Gina : ” iyach bu sama-sama !”
Satria : ” ibu ....?!”
Ibunda(satria) : ” iyach nak ada apa ?, sebentar yach nak ...!”
Nak, sekali lagi ibu ucapkan terima kasih, sebagai ucapan terima kasih dari ibu, apakah salah satu dari kalian mau ibu jadikan sebagai istri satria ?!”
Tiba-tiba surtini dan nurmala pun datang untuk mencegah gina dan lisa menerima tawaran ibu satria.
Surtini : ” tunggu ...!”
Ibunda(satria) : ” siapa kalian ?!, ada apa?”
Surtini : ” maaf ibu sebelumnya, tapi saya kesini untuk mengungkapkan kebenaran dari kedua wanita ini !”
Ibunda(satria) : ” apa maksud mu nak ?”Surtini : ” gini bu, obat yang dibawa oleh mereka dan diberikan oleh satria bukanlah milik mereka, tapi milik nurmala, mereka yang sudah mengambil obat itu dari tangan nurmala untuk satria !”
Gina : ” apa maksudmu surtini, obat ini benar punya aku !”
Surtini : ” oyach...? sekarang aku tanya sama kamu, apa kamu tau obat ini berasal darimana ?!”
Gina : ” obat ini......!!” (bingung)
Surtini : ” sekarang sudah terbukti kalau obat ini bukan punya kalian, lebih baik kalian mengaku saja yang sebenarnya...!”
Ibunda(satria) : ” sudah cukup ...!, ibu tanya pada kalian apa benar obat ini bukan milik kalian ?!”
Lisa : ” maafkan kita bu..., maafkan aku dan kakak ku ? memang, obat ini bukan punya kita berdua, kita mengambilnya saat nurmala ingin memberikannya kepada ibu, ibu maafkan kita ....?!” (menangis)
Ibunda(satria) : ” kenapa kalian lakukan semua ini ?”
Gina : ” kita lakuin ini, karna kita ingin membalas semua ketidak pedulian satria kepada keluarga miskin disini !”
Keesokan harinya, ibunda satria pun kerumah nurmala, ia berniat untuk meminta agar nurmala mau dijadikan isteri satria.
Ibunda(satria) : ” assalamu’alaikum...?”
Nurmala : ” wa’alaikumsalam...!, silahkan duduk bu...!, ada apa yach bu...?”
Ibunda(satria) : “nurmala?, ibu kesini, ingin menyampaikan sesuatu padamu nak!.apakah kamu mau nak menikah dengan satria, anak ibu ?”
Nurmala : “ menikah ?!, tapi bu, saya menolong satria bukan untuk mengharapkan sesuatu ibu !”
Ibunda(satria) : “ iyach nak ibu tau, kamu anak yang baik. Justru itu ibu ingin kamu menikah dengan satria. Ibu mohon kamu mau yach...?!, ibu mohon sekali !”
Nurmala : ” saya akan turuti keingin ibu, tapi dengan satu syarat, saya mau, satria berubah. Sikapnya yang selama ini tidak disukai oleh semua orang. Nurmala ingin sikap itu dihilangkan.”
Ibunda(satria) : ” baik lach nak. Ibu akan bilang semua ini pada satria dan memenuhi semua syarat darimu nak !”
Nurmala : ” trima kasih yach bu..?, nurmala menerima keinginan ibu untuk jadi isteri satria !”
Persyaratan yang diberikan oleh nurmala kepada satria agar mengubah sikapnya tersebut dituruti oleh satria. Sikap yang selama ini membuat semua orang membenci dirinya, kini berubah sebaiknya.
Satria : ” nurmala?”
Nurmala : ” yach?!”
Satria : ” apakah kamu mau menikah denganku ?”
Nurmala : ” yach .... aku mau !!”
Satria : ”aku sangat mencintaimu nurmala ?”
Nurmala : ” iyach...aku juga !”
Akhirnya satria dan nurmala pun menikah, mereka hidup sangat bahagia dan dikarunia oleh 2 anak kembar, semua warga desa sangat menyayanginya dan menghormatinya, karna satria memberikan pekerjaan kepada semua para petani yang tidak memiliki pekerjaan dan selalu mengeluarkan sedikit hartanya setiap bulan untuk orang yang tak mampu di desanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri yang Diunggulkan
Posting Populer
-
KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan karuniaNya, Penulis masih diberi kesempatan untu...
-
PROPOSAL KEGIATAN PAGELARAN SENI TARI SMAN 11 KAB. TANGERANG I. Latar Belakang Seni merupakan suatu yang tidak da...
-
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya, saya dapat menyelesaikan karya ilm...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar