BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara agraris yang sangat kaya akan hasil pertanian, salah satunya adalah kacang-kacangan. Kacang-kacangan sebagai bahan pangan sumber energi dan protein sudah lama dimanfaatkan oleh penduduk Asia, Afrika, Amerika Latin, dan negara lainnya.
Penyebarluasan tanaman kacang merah dari Amerika ke Eropa dilakukan sejak abad ke-16. Daerah pusat penyebaran dimulai di Inggris pada tahun 1594, kemudian menyebar ke negara-negara Eropa, Afrika, sampai ke Indonesia. Untuk itu, peneliti memilih topik yang berjudul “Pengaruh Jenis Media Air Perendaman dan Intensitas Cahaya Terhadap Laju Pertumbuhan Tanaman Kacang Merah“.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Bagaimana perbandingan laju pertumbuhan kecambah antara kacang merah yang direndam di air PAM dengan kacang merah yang direndam di air kelapa muda?
b. Bagaimana perbandingan laju pertumbuhan tinggi tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat yang memiliki intensitas cahaya cukup dengan tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat yang memiliki intensitas cahaya yang kurang?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Untuk mengetahui dan menganalisis perbandingan laju pertumbuhan kecambah antara kacang merah yang direndam di air murni dengan kacang merah yang direndam di air cucian beras.
b. Untuk mengetahui dan menganalisis perbandingan laju pertumbuhan tinggi tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat yang memiliki intensitas cahaya cukup dengan tanaman kacang merah yang diletakkan di tempat yang memiliki intensitas cahaya kurang.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:
a. Dapat menerapkan penanaman kacang merah yang lebih efektif dan efisien.
b. Bagi para petani, dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembudidayaan kacang merah
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Perkecambahan
Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi tumbuhan dewasa. Adapun tahapan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sehingga terjadinya perkecambahan adalah sebagai berikut.
1. Pembelahan sel : Jumlah bertambah banyak
2. Spesialisasi : Sel-sel yang sejenis berkelompok
3. Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
4. Organogenesis sel : Proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
5. Morfogenesis sel : Organ satu dengan yang yang lain memiliki kekhususan dalam bentuk dan fungsi
6. Perkecambahan : Proses pertumbuhan biji menjadi makhluk hidup baru
2.2 Kacang Merah
Kingdom : Plant Kingdom
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiosspermae
Kelas : Dicotyledonae
Sub kelas : Calyciflorae
Ordo : Rosales (Leguminales)
Famili : Leguminosae (Papilionaceae)
Sub famili : Papilionoideae
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus vulgaris L.
Tanaman kacang merah ini biasanya tumbuh melilit pada batang bambu. Daun majemuk, beranak daun tiga, daun berbentuk jorong. Perbungaan tandan di ketiak dengan panjang hingga 15 cm, dengan banyak buku dan bunga. Sayap bunga berwarna putih kekuningan atau ungu sedangkan lunasnya berwarna putih atau kadang-kadang berwarna lain. Polong lonjong, pipih, berkulit keras bila tua, pada umumnya melengkung kadang-kadang dengan bentuk mengait pada bagian atasnya, berisi 4-5 biji. Bentuk, ukuran dan warna biji beragam, ada yang berbentuk mengginjal, membelah ketupat atau membundar. Warna seragam atau loreng, putih, hijau, kuning, coklat, merah, hitam atau ungu. sering terdapat garis melintang yang keluar dari hilum.
Pembudidayaan tanaman kacang merah di Indonesia telah meluas ke berbagai daerah. Pada umumnya, kacang merah ditanam pada musim kemarau, karena pada musim penghujan tanaman akan londot. Hal ini di karenakan terlalu banyak air yang diserap. Pada musim kemarau pun penyiraman tanaman juga harus diperhatikan, misalnya penyiraman 2 hari sekali.
Pada umumnya kacang merah sering dikonsumsi oleh masyrakat pedesaan, karena pada musim kemarau para petani lebih memilih menamam kacang merah daripada tanamamn yang lain karena lebih efisien. Selain itu penanamannya juga tidak terlalu sulit. Asal kita sabar dan terampil dalam merawatnya kita akan dapat hasil yang memuaskan.
Kacang merah memiliki kandungan gizi yang sangat baik, hal ini sangat menguntungkan bagi kesehatan tubuh manusia apalagi jika diolah secara baik dan benar. Kacang merah kering merupakan sumber protein nabati, karbohidrat kompleks, serat, vitamin B, folasin, tiamin, kalsium, fosfor, dan zat besi. Folasin adalah zat gizi esensial yang mampu mengurangi resiko kerusakan pada pembuluh darah.
Kacang merah dapat ditanam pada berbagai jenis tanah dengan syarat struktur tanahnya gembur. Struktur tanah yang gembur dapat mempermudah akar tanaman menjalar mencari sumber hara yang terkandung dalam tanah. Tanah yang paling sesuai untuk penanaman kacang merah ini yaitu tanah gembur, subur, baik salirannya dan pH 5,5 – 6,8.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen. Sebab dalam memperoleh data penelitian, peneliti melakukan percobaan langsung untuk membandingkan laju pertumbuhan kecambah yang direndam dengan media air murni dan air beras, serta pertumbuhan tanaman kacang merah di tempat yang memiliki intensitas cahaya tinggi dan rendah.
Penelitian dengan pendekatan eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat (Tuckman dalam Cahyadi, 2006).
Peneliti memutuskan untuk menggunakan jenis penelitian eksperimen karena cocok untuk memecahkan masalah yang dihadapi sehingga nantinya dapat memperoleh kesimpulan yang benar dan tidak menyimpang dari teori.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sejak minggu keempat bulan Juli 2010 sampai minggu keempat bulan Agustus 2010. Sedangkan pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 27 Juli-3 Agustus 2010 bertempat di SMAN Model Terpadu Madani Jl. Soekarno-Hatta Palu.
3.3Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
Dalam penelitian ini digunakan teknik yang mendukung tujuan penelitian dengan mempertimbangkan faktor tenaga, biaya dan waktu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah eksperimental, study pustaka, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisanya dengan menggunakan referensi dari berbagai sumber, baik dari buku-buku yang relefan, internet maupun data yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut.
3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:
a. Media air adalah media yang digunakan dalam proses perendaman kacang merah untuk membandingkan pertumbuhan kecambah masing-masing tanaman.
b. Intensitas cahaya adalah jumlah banyak sedikitnya cahaya.
c. Laju pertumbuhan adalah kecepatan atau kelajuan pertambahan ukuran atau berat serta perubahan bentuk.
d. Tanaman kacang merah adalah tanaman yang berasal dari hasil perkecambahan biji kacang merah.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi dan catatan lapangan. Untuk itu, peneliti melakukan percobaan dengan menggunakan alat dan bahan. Alat yang digunakan antara lain: baskom, stopwatch, kertas label dan sedotan sebagai penanda, polybag, kamera, alat tulis dan mistar. Bahan yang digunakan yaitu: kacang merah, air kelapa muda, air PAM dan tanah subur.
3.6 Prosedur Kerja
Langkah kerja I untuk proses perendaman biji kacang merah:
1. Menyiapkan segelas air kelapa muda dan segelas air PAM di dalam sebuah baskom yang berbeda.
2. Memilih kacang merah yang kualitasnya baik dan tidak membusuk.
3. Merendam 50 biji kacang merah selama 20 menit di dalam kedua baskom tersebut dengan menggunakan stopwatch.
4. Memilih kacang merah yang tenggelam atau yang berada di dasar baskom di dalam air yang menandakan kualitasnya baik dan cocok untuk ditanam.
Langkah kerja II untuk proses penanaman biji kacang merah:
1. Menyiapkan 6 buah polybag yang telah berisi tanah.
2. Memberi tanda pada masing-masing polybag untuk dimasukkan kacang merah yang direndam dengan air kelapa muda dan air PAM. Sehingga polybag I, II, III merupakan perendaman dengan air PAM dan polybag IV, V, VI merupakan perendaman dengan air kelapa muda.
3. Memasukkan masing-masing 3 buah kacang merah pilihan pada keenam polybag yang berbeda.
4. Kemudian memberi tanda-tanda yang berupa angka dan huruf pada setiap kacang merah tersebut, angka untuk kacang merah yang direndam dengan air kelapa muda dan huruf untuk kacang merah yang direndam dengan air PAM.
5. Menunggu beberapa hari hingga kecambahnya muncul.
Langkah kerja III untuk meneliti laju pertumbuhan kacang merah di dua tempat berbeda:
1. Menempatkan polybag I, IV, VI di tempat yang gelap (intensitas cahaya yang kurang) dan polybag II, III, V di tempat yang terang (intensitas cahaya yang cukup).
2. Melakukan pengamatan selama ± 5 hari untuk melihat laju pertumbuhan tanaman dan mencatat hasilnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Perbandingan Laju Pertumbuhan Kecambah
Untuk kepentingan pembahasan hasil-hasil penelitian secara berturut-turut akan disajikan data tentang:
a.Perkembangan kacang merah yang sebelumnya direndam dengan menggunakan air PAM.
b.Perkembangan kacang merah yang sebelumnya direndam dengan menggunakan air kelapa muda.
Tabel 4.1 Pertumbuhan Kecambah Rendaman Air PAM
Tanggal Hari
Ke- POT I POT II POT III
A B C D E F G H I
27-07-2010 I - - - - - - - - -
28-07-2010 II - - - - - - - - -
29-07-1010 III X X √ √ X X X X √
Keterangan : - = kecambah belum tumbuh
X = kecambah tidak tumbuh
√ = kecambah tumbuh
Data pada tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa pada hari pertama dan kedua, kecambah belum tumbuh, sedangkan pada hari ketiga ada kecambah yang tumbuh dan ada juga yang tidak. Hal ini menunjukkan bahwa lamanya dormansi tanaman kacang merah yang sebelumnya direndam dengan air PAM berlangsung selama 3 hari. Selain itu dapat dilihat juga kecambah yang tumbuh hanya ada 3, yaitu hanya terdapat 1 kecambah kacang merah pada masing-masing pot.
Tabel 4.2 Pertumbuhan Kecambah Rendaman Air Kelapa Muda
Tanggal Hari
Ke- POT IV POT V POT VI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
27-07-2010 I - - - - - - - - -
28-07-2010 II - - - - - - - - -
29-07-1010 III X √ √ X X X √ √ X
Keterangan : - = kecambah belum tumbuh
X = kecambah tidak tumbuh
√ = kecambah tumbuh
Hasil penelitian menunjukkan bahwa air kelapa muda kaya akan potasium (kalium) hingga 17 %. Selain kaya mineral, air kelapa juga mengandung gula antara 1,7 sampai 2,6 % dan protein 0,07 hingga 0,55 %. Mineral lainnya antara lain natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), ferum (Fe), cuprum (Cu), fosfor (P) dan sulfur (S).
Disamping kaya mineral, air kelapa juga mengandung berbagai macam vitamin seperti asam sitrat, asam nikotinat, asam pantotenal, asam folat, niacin, riboflavin, dan thiamin. Terdapat pula 2 hormon alami yaitu auksin dan sitokinin sebagai pendukung pembelahan sel embrio kelapa.
Penelitian di National Institute of Molecular Biology and Biotechnology (BIOTECH) di UP Los BaƱos mengungkapkan bahwa dari air kelapa dapat diekstrak hormon yang kemudian dibuat suatu produk suplemen disebut cocogro. Hasil penlitian menunjukkan bahwa produk hormon dari air kelapa ini mampu meningkatkan hasil kedelai hingga 64 %, kacang tanah hingga 15 % dan sayuran hingga 20-30 %. Dengan kandungan unsur kalium yang cukup tinggi, air kelapa muda dapat merangsang perkembangan kacang merah.
4.2 Perbandingan Laju Pertumbuhan Tinggi Tanaman Kacang Merah
Untuk kepentingan pembahasan hasil-hasil penelitian secara berturut-turut akan disajikan tentang:
a. Pertumbuhan kacang merah yang diletakkan di tempat yang terang atau tempat yang memiliki intensitas cahaya yang cukup.
b. Pertumbuhan kacang merah yang diletakkan di tempat yang gelap atau tempat yang memiliki intensitas cahaya yang kurang.
Tabel 4.3 Pertumbuhan Tinggi Tanaman Kacang Merah
di Tempat yang Terang
Tanggal Hari
Ke- POT I POT IV POT VI
D E F G H I 4 5 6
30-07-2010 IV 0,3 X X X X X X X X
31-07-2010 V 1 X X X X X X X X
01-08-2010 V 3 X X X X X X X X
02-08-2010 VII 6 X X X X X X X X
03-08-2010 VIII 6,5 X X X X X X X X
Keterangan : angka menunjukkan tinggi tanaman kacang merah dalam cm
X = kecambah tidak mengalami pertumbuhan
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa kecambah yang mengalami pertumbuhan hanya 1 yaitu pada pot II. Pertumbuhannya pun sangat lambat, hanya mengalami kepesatan pada hari keempat, yaitu tumbuh sekitar 3 cm dari hari sebelumnya. Namun, daunnya berwarna hijau dan batangnya pun kokoh. Hal ini dikarenakan tanaman kacang merah tumbuh dengn sempurna namun prosesnya lambat karena menyerap cahaya matahari yang sangat cukup. Cahaya matahari tersebut digunakan untuk berfotosintesis sehingga daunnya pun berwarna hijau karena mengandung banyak klorofil. Dalam keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga tumbuhan tumbuh lebih pendek. Sedangkan kecambah yang lain tidak mengalami pertumbuhan, malah membusuk. Bijinya berwarna putih seperti banyak ditumbuhi jamur.
Tabel 4.4 Pertumbuhan Tinggi Tanaman Kacang Merah
di Tempat yang Gelap
Tanggal Hari
Ke- POT I POT IV POT VI
A B C 1 2 3 7 8 9
30-07-2010 IV X X 0,4 X 0,1 1 0,2 0,8 X
31-07-2010 V X X 4 X 0,3 6 0,7 5 X
01-08-2010 V X X 9,5 X 0,5 15 2 11 X
02-08-2010 VII X X 16,5 X 0,7 29 3,9 20,5 X
03-08-2010 VIII X X 32,5 X 2,2 40,5 11 29 X
Keterangan : angka menunjukkan tinggi tanaman kacang merah dalam cm
X = kecambah tidak mengalami pertumbuhan
Data yang tertera pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar kecambah kacang merah tumbuh dengan pesat di tempat yang gelap. Hanya ada 4 dari 9 kecambah yang tidak mengalami pertumbuhan. Ada 2 kecambah pada masing-masing pot yang ditanami kacang merah yang sebelumnya dilakukan perendaman pada air kelapa muda. Tingginya pun mencapai 40,5 cm dan melebihi tinggi tanaman kacang merah yang sebelumnya direndam dengan air PAM. Akan tetapi tanaman menjadi pucat karena kekurangan klorofil, kurus, dan daun tidak berkembang.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa biji kacang merah yang direndam pada PAM lebih sedikit berkembang menjadi kecambah dibandingkan dengan perendaman pada air kelapa muda dengan perbandingan 3:4 karena air kelapa mengandung berbagai macam mineral yang baik untuk pertumbuhan tanaman, khususnya mengandung kalium yang sangat tinggi sebagai penyubur tanaman.
Selain itu, pertumbuhan kecambah kacang merah di tempat yang gelap lebih cepat dari pada di tempat terang dengan perbandingan 23,04:6,5. Hal ini disebabkan oleh cahaya matahari menonaktifkan kerja hormon auksin yang berperan dalam proses pemanjangan sel. Namun kecambah yang tumbuh di tempat gelap, daunnya berwarna kuning pucat karena kekurangan klorofil, kurus, dan daun tidak berkembang. Tanaman tidak melakukan fotosintesis di tempat yang gelap, namun mengalami etiolasi, yaitu tumbuhan yang menjadi tumbuh dengan cepat tetapi menjadi kurus dan tidak mengalami perkembangan daun, karena kekurangan cahaya matahari. Sebaliknya dalam keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga tumbuhan tumbuh lebih pendek. Di tempat terang, tanaman tumbuh secara normal karena melakukan proses fotosintesis.
5.2 Saran
Dengan terselesainya laporan penelitian yang berjudul “Pengaruh Jenis Media Air Perendaman dan Intensitas Cahaya Terhadap Laju Pertumbuhan Tanaman Kacang Merah“ ini, penulis berharap agar penyusunan laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan para petani pada khususnya.
Penulis sangat berharap kepada para pembaca setelah membaca makalah ini, dapat meningkatkan potensi pembaca dalam penanaman kacang merah sehingga dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Mengingat begitu banyaknya gizi yang terkandung di dalam kacang merah ini, penulis berharap generasi muda dapat memamfaatkan gizi yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat meningkatkan potensi intelektulanya.
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah dkk., 2005. Biologi SMA untuk Kelas XII. Jakarta: Esis.
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090729065604AAIhSO3
http://kacangmerah-mitra.blogspot.com/
http://koesbio10.blogspot.com/
http://maratussmadani.blogspot.com/2010/04/laju-pertumbuhan-kacang-merah.html
http://prestasiherfen.blogspot.com/2009_07_01_archive.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri yang Diunggulkan
Posting Populer
-
KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan karuniaNya, Penulis masih diberi kesempatan untu...
-
PROPOSAL KEGIATAN PAGELARAN SENI TARI SMAN 11 KAB. TANGERANG I. Latar Belakang Seni merupakan suatu yang tidak da...
-
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya, saya dapat menyelesaikan karya ilm...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar