Sabtu, 05 Maret 2011
Cinta dan Senja di Pantai
Lidah ombak terus menjilat pasir putih, ketika kita berdua menatap senja yang kian memerah. Matahari tenggelam ke dasar tepat di ujung laut sebelah barat. Lalu kita beranjak, di bawah lambaian nyiur menyusuri pantai sambil menjinjing sandal.Di tepi laut ini kita berjalan mengejar buih putih yang di damparkan ombak di antara pasir putih dan kita samasekali tidak menghiraukan burung camar yang meliuk-liuk diantara mega yang kini bersemburat merah. Sesekali memekikkan telingga dengan suara yang nyaring.“Kamu merasa senang di pantai,” kataku mencoba mencairkan suasana. Suaraku berhasil memecah kesunyiannya atau lebih tepat di katakan dia kaget mendengar suaraku yang serak.“Ya, senang sekali,” jawabmu singkat. Sesingkat cerita ini. Walaupun tidak terdengar seriang nada suaramu yang menandakan kegembiraan. Tapi aku tahu di antara nadda suaramu terdengar sumbang dan aku tahu di antara semuanya itu kamu menyelipkan suatu rahasia di setiap kata yang kamu ucapkan.
Cinta Buta
Hari ini adalah hari ini. Dan hari ini bukanlah hari yang kemarin. Sebab hari yang kemarin bukanlah hari ini. Begitu juga lusa. Setidaknya begitu. Sepertinya memang begitu. Seharusnya mesti begitu. Bisakahku?
Seperti hari yang kemarin aku selalu melihat mereka. Sepasang muda-mudi yang berjalan selalu beriringan. Sepasang muda-mudi yang selalu menyunggingkan senyuman. Sepasang muda-mudi yang selalu menampakkan wajah berseri-seri. Sepasang muda-mudi yang selalu membuatku iri. Oh, adakah mereka mengerti?
Seperti hari yang kemarin aku selalu melihat mereka. Sepasang muda-mudi yang berjalan selalu beriringan. Sepasang muda-mudi yang selalu menyunggingkan senyuman. Sepasang muda-mudi yang selalu menampakkan wajah berseri-seri. Sepasang muda-mudi yang selalu membuatku iri. Oh, adakah mereka mengerti?
7 Mesjid Unik di Indonesia
Masjid Muhammad Cheng Ho
Masjid Muhammad Cheng Ho berada di Jalan Gading, Kota Surabaya. Mesjid ini tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai salah satu masjid terunik. Bangunan mesjid ini tidak berbentuk seperti mesjid pada umumnya karena dibuat dengan arsitektur khas Tiongkok. Bentuk bangunan ini mirip Masjid Niu Jie di Beijing yang berusia lebih dari 100 tahun.
Benua Atlantis itu (Ternyata) Indonesia
MUSIBAH alam beruntun dialami Indonesia. Mulai dari tsunami di Aceh hingga yang mutakhir semburan lumpur panas di Jawa Timur. Hal itu mengingatkan kita pada peristiwa serupa di wilayah yang dikenal sebagai Benua Atlantis. Apakah ada hubungan antara Indonesia dan Atlantis?
Plato (427 - 347 SM) menyatakan bahwa puluhan ribu tahun lalu terjadi berbagai letusan gunung berapi secara serentak, menimbulkan gempa, pencairan es, dan banjir. Peristiwa itu mengakibatkan sebagian permukaan bumi tenggelam. Bagian itulah yang disebutnya benua yang hilang atau Atlantis.
Green Canyon, Grand Canyon versi Indonesia
Cukang Taneuh atau Green Canyon adalah salah satu objek wisata di Jawa Barat yang terletak di Desa Kertayasa Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis ± 31 km dari Pangandaran. Objek wisata ini merupakan aliran sungai Cijulang yang menembus gua dengan stalaktit dan stalaknit yang mempesona serta diapit oleh dua bukit dengan bebatuan dan rimbunnya pepohonan menyajikan atraksi alam yang khas dan menantang.
Kekuatan Bahasa Pidato Bung Tomo Tempo 'Doeloe'
Selain efek keindahan, bahasa juga dapat memberi pengaruh kekuatan yang luar biasa dalam membangun semangat dan keinginan untuk bergerak
Pada masa revolusi fisik tahun 1945. peranan bahasa memberikan peran yang luar biasa bagi para pejuang nasionalisme. Kemahiran para pemimpin mengungkapkan pikiran secara lisan pada diri para pejuang, menimbulkan dampak yang luar biasa kepada para rakyat, sehingga memungkinkan mereka untuk bersemangat mengikuti ajakan untuk mengangkat senjata dan melawan penjajahan.
Sebuah bahasa yang digunakan dalam pidato dan orasi mampu membakar dada para pemuda untuk tidak takut mati. Kata dan kalimat yang dilontarkan oleh bung Tomo di surabaya tanggal 10 November 1945 memiliki energi yang luar biasa, seseorang yang mendengarnya akan “merinding” kemudian timbul jiwa patriotisme untuk melawan tentara pendudukan Inggris.
Pada masa revolusi fisik tahun 1945. peranan bahasa memberikan peran yang luar biasa bagi para pejuang nasionalisme. Kemahiran para pemimpin mengungkapkan pikiran secara lisan pada diri para pejuang, menimbulkan dampak yang luar biasa kepada para rakyat, sehingga memungkinkan mereka untuk bersemangat mengikuti ajakan untuk mengangkat senjata dan melawan penjajahan.
Sebuah bahasa yang digunakan dalam pidato dan orasi mampu membakar dada para pemuda untuk tidak takut mati. Kata dan kalimat yang dilontarkan oleh bung Tomo di surabaya tanggal 10 November 1945 memiliki energi yang luar biasa, seseorang yang mendengarnya akan “merinding” kemudian timbul jiwa patriotisme untuk melawan tentara pendudukan Inggris.
Langganan:
Postingan (Atom)
Entri yang Diunggulkan
Posting Populer
-
KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan karuniaNya, Penulis masih diberi kesempatan untu...
-
PROPOSAL KEGIATAN PAGELARAN SENI TARI SMAN 11 KAB. TANGERANG I. Latar Belakang Seni merupakan suatu yang tidak da...
-
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya, saya dapat menyelesaikan karya ilm...