Senin, 28 Februari 2011

Lazid Food Beverage



kripik rambutan


image

kripik rambutan freshselengkapnya...


 


 


 


 


 


 


 


 


Cara Pasang Yahoo Messenger di Sidebar Wordpress.com

Punya Wordpress tapi belum tau bagaimana cara memasang YM di Sidebar Wordpress, script dibawah inia akan banyak membantu anda untuk dapat mewujudkannya, tinggal di copy + paste dan diletakan pada sidebar.  Yang harus diperhatikan adalah penggunaan id dan gambar tampilan YM nya., gruatisan keq punya sayah nih saya punya scriptnya dibawah dan anda tinggal kopi paste aja dan taruh di sidebar. sebelum melakukan copy paste, lakukan perubahan warna berikut ini:

Minggu, 27 Februari 2011

Memasang Google Translate Di WordPress


Inginkah anda di blog WordPress.com anda terdapat fasilitas penerjemah bahasa? Yang tidak hanya menerjemahkan satu bahasa melainkan multi bahasa? Yang menerjemahkan isi blog anda tanpa meninggalkan theme blog anda? Bila ya! Anda wajib membaca artikel ini!



Google Translate! Bukan terdengar asing lagi. Bahkan hampir semua orang membicarakannya di posting blog mereka. Saya tidak akan membicarakan Google Translate, melainkan cara memasangnya di blog WordPress.com yang terkenal anti java scriptnya ini.boot

Menampilkan Widgets Text


Widgets Text adalah komponen atau fitur tambahan dari WordPress.com yang berfungsi untuk menampilkan text dan kode-kode HTML pada sidebar. bootingskoBlog




  1. Login ke WordPress.com.

  2. Pada sisi kiri halaman  klik menu [Appearance] > [Widgets].

Orang-orang yang Menjadi Kera

Pada suatu masa, ada satu kelompok kaum Bani Israil yang tinggal di tepian laut. Mereka hidup sebagai nelayan dan secara teratur pergi melaut mencari ikan hampir setiap hari. 

Hampir setiap hari? Ya, hampir setiap hari, sebab orang orang Bani Israil ini hanya mencari ikan pada setiap hari Minggu sampai hari Jum'at. Mereka tidak melaut pada hari Sabtu karena ada satu ketentuan khusus yang ditetapkan Allah pada penduduk ditepi laut ini yaitu larangan untuk berburu ikan dihari Sabtu. 

Mulanya mereka menerima ketentuan Allah dengan lapang dada, tetapi kemudian Allah memberi ujian pada mereka untuk-mengetahui siapakah diantara mereka yang benar-benar taat kepadaNya. 

Ikan-ikan laut yang menjadi sumber kehidupan mereka justru banyak berkumpul dan mendekati masyarakat Bani Israel pada hari Sabtu. Sementara dihari lain , ikan-ikan ini malah menjauhi mereka. Akibatnya„ mereka harus lebih bersusah payah dalam menangkapnya.
Segera saja kondisi ini menggoda sebagian masyarakat Bani israel. Mereka berfikir keras, bagaimana caranya agar ikan-ikan itu dapat mereka nikmati tanpa harus menangkapnya pada hari sabtu. 

Lalu datanglah sebuah ide. "Bagaimana kalau begini saja, kita pasang perangkap di laut itu pada hari Jum'at," kata seseorang. "Pada hari Sabtu, ikan-ikan tentu akan berdatangan dan masuk kedalam perangkap. Nah, dihari Minggu kita tinggal mengangkat perangkap dan menikmati ikan-ikan itu. Ide itu segera saja disetujui para penduduk yang tidak beriman. Mereka segera saja membuat berbagai perangkap dan memasangnya pada setiap hari Jum'at untuk kemudian mengambil ikan-ikan yang terperangkap dihari Minggu. Para penduduk ini tak sedikitpun merasa khawatir dengan perbuatan mereka. Mereka malah bangga karena mengira dapat menipu peraturan Allah dengan cara yang licik seperti itu. 

Sebagian penduduk lainnya adalah penduduk yang masih taat pada aturan Allah. Mereka adalah orang orang yang yakin bahwa berbuat curang pada Allah dapat membuat Allah murka dan menurunkan ajabNya. 

Tetapi penduduk yang taat itupun terbagi dua. Kelompok pertama adalah kelompok yang tak acuh pada kecurangan yang dibuat masyarakat yang tidak beriman dan kelompok kedua adalah kelompok orang beriman yang tak pernah lupa akan tugas mereka sebagai penyeru kebenaran. Karena itu, kelompok kedua ini tak berdiam diri saja, mereka menasehati penduduk yang berbuat curang. 

"Hentikan kecurangan ini saudara-saudara. Ingatlah bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Segala perintah Allah tentulah ada maksudNya. Dan mengingkari perintah Allah pastilah membuat Allah murka. Ikan-ikan yang menjauh pada hari lain dan mendekat pada hari Sabtu tentulah hanya sebuah ujian dari Allah bagi kita." 

"Yang dilarang itukan menangkap ikan dihari Sabtu. Kami hanya meletakkan perangkap dihari Jum'at dan mengambil hasilnya dihari Minggu. Jadi kami tidak melanggar peraturan," jawab mereka yang curang dan keras kepala. 

Berkali kali kaum beriman memperingati mereka. Tetapi peringatan itu tak pernah digubris. Mereka bahkan meminta kaum beriman untuk tidak lagi mencampuri urusan mereka. 

Sementara itu kelompok yang masih taat kepada Allah, tetapi tidak mau repot-repot mengurusi penduduk yang curang, justru mencela kaum beriman yang terus saja berdakwah. "Kenapa sih mau-maunya kalian mengurusi orang orang yang sudah pasti akan diajab Allah?" ungkap mereka. 

"Mereka kan sudah pasti binasa." 

"Kami memberi mereka peringatan agar lepaslah beban kewajiban kami untuk memperingati mereka akan kebenaran Allah. Sehingga bila kelak kami ditanya Allah mengenai urusan ini, kami memiiliki satu alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Disamping itu, kami memperingati mereka adalah sebagai sebuah kewajiban berdakwah, agar mereka dapat kembali menjadi orang yang bertakwa," jawab kaum beriman dengan lembut. 

Tetapi sayang, penduduk yang curang itu tak juga mau mendengar nasehat kaum beriman. Mereka terus saja melakukan pembangkangan atas perintah Allah, hingga pada suatu hari terjadilah peristiwa yang sangat mengherankan. 

Pada suatu pagi seluruh penduduk yang melakukan kecurangan bangun dari tidurnya dengan perasaan aneh. Ketika saling memandang tahulah mereka apa keanehan itu.
Tidak satupun dari mereka yang curang ini hidup dalam wujud manusia. Tubuh mereka telah berubah menjadi kera. Sementara orang-orang yang beriman dan taat kepada Allah diselamatkan Allah dengan tetap berwujud manusia. 

Mengetahui bahwa diri mereka telah berubah menjadi kera yang hina, segera saja menyesallah para para pembangkang yang curang itu. Tetapi semua itu sia-sia. Allah telah menurunkan azab atas kezaliman mereka selama ini. Maka merekapun harus melanjutkan hidup sebagai kera hingga ajal datang menjemput ruh mereka.

Keteguhan Hati Sang Nabi

Ada satu contoh yang bisa kita ambil dari perilaku Nabi Muhammad Saw.
Nabi Muhammad Saw, adalah orang yang terkenal teguh hatinya. Maksudnya, ia sangat taat dalam menjalankan kebenaran. Suatu kebenaran yang datang dari Allah dipertahankannya walau keselamatan beliau terancam.

Alkisah, Nabi Muhammad Saw, telah menerima wahyu dari Allah. Nabi diutus kepada seluruh umat manusia untuk menyembah Allah. Sejak itu, Nabi mulai aktif berdakwah sendirian.

Pada awalnya, beliau berdakwah kepada istrinya, lalu kepada kaum kerabatnya. Karena Nabi berasal dari suku Quraisy, beliau sering berdakwah setiap ada perkumpulan suku Quraisy. Nabi tidak mendapatkan banyak sambutan, tetapi lebih banyak cemoohan. 

Keteguhan Hati Imam Al-Ghazali

Kisah ini menceritakan tentang seorang tokoh sufi yang sangat terkenal. Beliau adalah Imam Al-Ghazali yang dilahirkan di kota Gazalah, di Iran utara. Jadi, nama tempat kelahirannya menjadi namanya juga (ini kebiasaan bagi orang-orang Arab). 

Nama sebenarnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad At-Tusi Al-Ghazali. Beliau berasal dari keluarga yang sederhana. Ayahnya hanya seorang pemintal benang tenun. Namun, ayahnya ingin sekali anaknya menjadi orang yang berilmu. 

Sebelum meninggal, ayahnya menitipkan Al-Ghazali dan saudaranya, Ahmad, kepada seorang sahabatnya. 

Kala itu, sang ayah hanya meninggalkan warisan yang tidak seberapa. Oleh sahabat ayahnya, Al-Ghazali dan Ahmad dimasukkan sekolah. Al-Ghazali menjadi anak yang haus ilmu. Ia banyak belajar berbagai hal. 

Ketika Al-Ghazali menginjak usia remaja, sahabat ayahnya sudah tidak sanggup lagi menyekolahkannya. “Abu Hamid, harta ayahmu yang dititipkan kepadaku telah habis. Aku merasa tidak sanggup lagi untuk menyekolahkanmu. Oleh karena itu, aku sarankan untuk mencari biaya pendidikan ke luar kota. Kudengar di Thus ada seorang ulama kaya yang suka membantu orang-orang tidak mampu. Datanglah ke sana.!” 

Beruntunglah ketika pindah ke kota Thus, Al-Ghazali mendapat bea siswa dari Ahmad bin Muhammad Razkafi. Ulama inilah yang telah mengajarkan kepada Al-Ghazali tentang cara membaca Al-Qur’an, hadits, dan fiqh. Al-Ghazali sangat cepat menguasai pelajaran. Dalam waktu singkat ia telah fasih membaca Al-Qur’an, hafal banyak hadits, dan tahu banyak tentang hukum islam. Hal ini membuat Al-Ghazali semakin meneguhkan hatinya untuk belajar. Ia ingin mengangkat derajatnya dengan ilmu pengetahuan. 

Selesai menamatkan pendidikan di kota Thus, Al-Ghazali meminta izin untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Atas restu gurunya dan bantuan pemuka setempat, Al-Ghazali bisa melanjutkan pendidikan ke kota Jurjan. Ia belajar di sebuah sekolah yang dipimpin oleh ulama besar bernama Abu Nasar ismaili. Disini, ia belajar selama tiga tahun. Setelah itu, kembali ke kotanya. 

Dalam perjalanan pulang, Al-Ghazali mendapat pelajaran berharga. Keteguhan hatinya untuk belajar ilmu agama diuji oleh Allah. Ketika pulang, ia dicegat gerombolan perampok. 

“Hai, anak muda! Serahkan hartamu kalau mau selamat!” hardik seorang perampok. 

“Aku tidak memiliki apa pun selain pakaian dan buku-buku ini,” ujar Al-Ghazali dengan penuh iba. 

Para perampok itu menggeledah Al-Ghazali. Tapi, mereka tidak menemukan harta yang di cari. Mereka pun menjadi sangat kesal. Kemudian memberantakkan buku-buku catatan Al-Ghazali. Dengan penuh harap, Al-Ghazali memohon kepada mereka, “Wahai tuan, tolong kembalikan buku-buku catatanku. Engkau boleh ambil pakaian-pakaian milikku.” 

Perampok itu tak menghiraukan permohonan Al-Ghazali. Salah seorang dari mereka malah menyindirnya, ”Untuk apa engkau belajar, kalau masih membutuhkan catatan-catatan tak berguna ini!” Para perampok itu lalu membakar buku-buku catatan milik Al-Ghazali. 

Al-Ghazali hampir menangis karena kesal melihat ulah para perampok itu. Namun, kata-kata sindiran dari perampok terngiang-ngiang di telinganya. 

Al-Ghazali benar-benar terpukul oleh kejadian tersebut. Sejak itu, ia meneguhkan hatinya untuk dapat menghafal seluruh catatannya. Selama tiga tahun ia kembali menghafal segala sesuatu yang telah dipelajarinya. Oleh karena itu, ia tidak memerlukan buku lagi. Subahanallah, karena kepintarannya, Al-Ghazali mampu menghafalkan semua yang telah dipelajarinya. 

Orang yang telah teguh hatinya tidak akan mundur ketika ditimpa musibah. Setiap musibah pasti mengandung hikmah. Ingatlah bahwa seseorang yang sedang diuji dengan musibah, orang itu sedang diperhatikan oleh Allah. 

Al-Ghazali kemudian menjadi sarjana yang sangat ahli dalam berbagai bidang. Keharuman namanya membuat ia diangkat menjadi guru besar hukum di Madrasah Nizamiyah di Baghdad. Dengan keteguhan hatinya, Al-Ghazali dianggap menjadi pembela kebenaran islam yang terbesar sehingga dijuluki Hujjatul Islam atau pembela Islam. Ia telah menulis sebuah karya terbesar berjudul Ihya’ Ulum ad-Din (menghidupkan kembali ilmu agama). Kitab ini masih dibaca dan dipelajari orang hingga kini. Ia memang terkenal sebagai penulis. Karyanya yang sudah dibukukan berjumlah sekitar 228 buku mencakup berbagai bidang ilmu. 

Pengaruh Al-Ghazali sangat besar dalam Islam. Tidak heran jika ada yang mengatakan bahwa ia adalah salah seorang tokoh terpenting setelah Nabi Muhammad Saw. Demikianlah kisah keteguhan hati sang tokoh sufi. Ia merupakan salah satu tokoh Islam yang banyak mengajarkan ilmu menata hati.

Entri yang Diunggulkan

Makalah Manajemen Sumber Daya Manusia

Posting Populer