Oleh : Siti Wulandri
Disuatu pameran Hendri melihat seorang gadis yang berjilbab biru, dia ingin sekali berkenalan dengan gadis itu, tetapi dia malu untuk mendekatinya, dia berpikir bagaimana caranya agar bias berkenalan dengan gadis berjilbab itu ?
Kemudian Hendri melihat temannya yang bernama Aisyah, ternyata gadis yang berjilbab biru itu teman sekampungnya Aisyah yang bernama Rya, Hendri pun memanggil Aisyah dan meminta agar Aisyah memperkenalkan Rya kepadanya, akhirnya Hendri dan Rya pun berkenalan.
Siang hari Hendri mengingat Rya kembali, dia ingin mempunyai nomor handphone Rya dan dia ingin berdekatan dengan Rya, lalu Hendri meminta nomor Rya kepada temannya yaitu Aisyah.
" hai, Aisyah ?"
" iya, Hendri, ada apa ?"
"Mmmmmm, bagaimana ya ….!"
Berguman karena bingung dan ada rasa malu untuk memintanya,
"bagaimana kenapa ?"
"cewek yang bersama kamu semalam, aku boleh tidak minta nomor Hp-nya ?"
"oh, si Rya ! ini nomor Hp-nya, 089672040110 "
"terima kasih Aisyah "
"iya, sama-sama Hendri"
* * *
Malam Selasa jam 18.00 Hendri dan teman-temannya kembali kepameran, lalu dia melihat kembali Rya yang sedang memilih kitab-kitab disebuah pameran, salah satu teman Hendri yang bernama Ube melihat Rya dan Ube pun ingin sekali berkenalan dengan Rya.
" hey, coba lihat dech kesana, ada gadis yang memakai jilbab coklat, siapa ya,,, ! ingin sekali bias berkenalan dengan gadis itu !!"
"itu kan Rya temannya Aisyah, " kata Hendri dengan muka kaget.
"kamu kenal dengan gadis itu Hendri ?"
"iya, dia Rya sekolah di SMPN 1 Pakuhaji temannya Aisya."
"minta nomor handphonenya dong, dan makcomblangin aku dengan dia "
Hendri pun memberi nomer HP Rya kepada Ube dan diapun makcomblangin Ube dengan Rya, Hendri membuat rencana, dia berpacaran dengan Rya dan dia akan memutuskan Rya, lalu Ube dating di kehidupannya Rya untuk membahagiakan Rya, tapi rencana tersebut gagal karena disaat Hendri dan Rya berhubungan dan Rya pun dapat menerima keadaan Hendri yang hidupnya sederhana, Hendri pun mulai timbul rasa cinta kepada Rya sehingga dia tidak jadi untuk memutuskan Rya, lalu Ube pun marah besar kepada Hendri yang tidak bias menepatkan janjinya. Akhirnya Hendri dan Ube yang tadinya berteman menjadi musuhan.
* * *
Karena disaat itu Rya belum boleh pacaran sama orang tuanya, Hendri dan Rya pun berpacaran backstreet, untuk dapat bertemu dia harus pergi ke pameran. Ada teman Aisyah yang bernama Yudi, dia menaruh hati kepada Rya, Yudi cemburu dengan kedekatan Rya dengan Hendri, Yudi nekad menyuruh teman-temannya untuk memukuli Hendri, Hendri tidak bias berbuat apa-apa untuk melawannya karena dia dikeroyok dengan 5 pemuda berandal. Setelah Rya mengetahui bahwa penyebab Hendri dipukulin itu karena Yudi cemburu kepada Hendri, Rya memutuskan hubungannya cukup sampai disini, Karen Rya tidak mau kalau Hendri menderita karena Rya, Hendri menolaknya, dia tidak merasa menderita, dia menganggap ini semua hanyalah rintangan hubungannya dengan Rya.
Hendri senang dengan hubungan ini, dia sangat mencintai Rya, begitu pula Rya yang tulus mencintai Hendri.
* * *
Setahun kemudian Hendri mencoba mendatangi rumah Rya untuk mengapel dimalam minggu agar dia bias dekat dengan keluarganya rYa, orang tua dan kakak yang bernama Shopy menerima dengan baik kehadiran Hendri dirumah Rya, setelah beberapa hari ibu Rya menanyakan identitasnya Hendri kepada Rya didalam ruang tamu berkumpul dengan kakak Shopy.
"Rya, Hendri tuh alamatnya dimana ?"
Dan anak siapa dia ?"
" alamatnya di Pakuhaji, dia hidup bersama ibunya, bapaknya meninggal disaat dia masih kelas VISD"
Mendengar pernyataan Rya kalau Hendri seorang anak yatim. Setelah ibunya Rya mengetahui kalau Hendri seorang anak yatim, ibunya menyuruh Rya untuk menjauhi Hendri, Rya bingung harus bagaimana dia hanya bias menangis dan akhirnya dia bercerita kepada Hendri tentang ibunya yang tak menyetujui hubungan Rya dan Hendri.
"Hen, aku ingin berbicara sesuatu, tapi aku mohon jika ucapan aku ini yang tidak bisa diterima oleh kamu, kamu jangan marah!!"
Dengan hati yang ketakutan, Rya berucap, "Iya Rya, aku janji tidak akan marah kepada kamu, memangnya apa yang ingin kamu katakan kepada aku??"
"mmmmm, bagaimana ya!! Aku taku"
"Rya tidak usah takut, Rya kenapa??"
Rasa penasaran Hendri yang begitu dalam,
"Sepertinya hubungan kita cukup sampai disini"
"Maksud kamu apa Rya? Dan apa salah aku, sehingga kamu mutusin aku??"
"Maafin aku Hen, kamu tidak punya salah apapun kepada aku, tapi aku begini karena Ibu aku tidak menyetujui hubungan kita."
"Alasan ibu kamu tidak menyetujui hubungan kita apa? Aku sangat mencitai kamu, aku tidak ingin pisah dari kamu"
"Ibuku takut kalau aku jadian dengan kamu, nasib aku seperti kakakku yang pertama"
"Tapi kan kita tidak usah putus, kita jalanin saja dulu, kita backstreet lagi, kamu tidak boleh putus asa"
Hendri dan Rya tidak jadi putus, Hendri bingung, dia harus bagaimana caranya agar ibunya Rya dapat menerima Hendri, Dia hanya orang miskin yang kini hidup bersama ibu dan kakaknya saja. Hendri selalu berdoa kepada Tuhan agar Tuhan dapat memberikan hidayahnya kepada dia dan hubungannya dengan Rya, dia selalu disemangati oleh teman kerjanya yang bernama Bejo dan Jawa. Bejo dan Jawa ini bukan hanya teman bagi Hendri tetapi mereka berdua sahabat yang selalu memotivasikan Hendri disaat Hendri sedang terpuruk dan menyerah atas kehidupan yang dialami Hendri sekarang.
Hendri curhat kepada sepupuhnya yang bernama Indah.
"Dah, aku ingin curhat kepada kamu, aku bingung sekali dengan hubungan aku dan Rya"
"Memang ada masalah apa Hen kamu dengan Rya??"
"Aku dan Rya kini renggang karena ibunya Rya tidak suka dengan aku"
"Apa???" kaget dan merasa kasihan kepada Hendri.
"Iya ini aku bingung sekali, aku harus bagaimana agar ibunya Rya dapat menerima aku"
"Iya sudah kamu harus bersabar dan kamu harus berjuang terus, berdoalah selalu kepada Tuhan agar kamu diberikan petunjuk, dan janganlah kamu mudah berputus asa" nasihat Hendri dengan penuh kebajikan sambil mengusap punggung Hendri agar hari Hendri selalu tenang dan tidak mudah putus asa.
***
Bunyi suara azan maghrib terdengar, Hendri langsung mengambil air wudhu lalu dia shalat. Setelah shalat selesai Hendri langsung berdoa memohon petunjuk dan meminta agar Hendri diberikan hidayah sehingga dia dapat diterima oleh Ibunya Rya, dia berdoa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh dengan meneteskan air mata, ditengah malam dia selalu berzikir pada Tuhan.
Setelah pulang kerja Hendri segera menelepon Rya, dia rindu dengan Rya,
"Grrrrrrrrrrrrrrrrrt" HP Rya bergetar"
"Hallo!!"
"Rya, bagaimana kabar kamu, apakah kamu baik-baik saja disitu??"
"Alhamdulillah aku baik-baik saja, kamu sendiri apakah baik-baik saja?"
"Iya aku juba baik-baik saja".
Henderi selalu sayang sama Rya, dia akan selalu sabar dan tabah untuk memperjuangkan hubungannya dengan Rya. Ucapan yang selalu Hendri rindukan di saat dia berdua bersama Rya yaitu "Kasihku selalu untukmu, jiwaku menyatu dengan jiwamu" Hendri selalu tidak focus saat dia bekerja, dia selalu murung meratapi kesedihannya. Dua tahun berpacaran dengan Rya, kesedihan dan kekecewaan pun berlalu usai, Hendri memberanikan diri kembali untuk menghampiri rumah Rya.
"tok tok tok, Assalamu'alaikum" Mengetuk pintu rumah Rya dengan hari gelisah.
"Walaikum salam " membuka pintu dengan rasa kaget.
Setelah Hendri berkunjung ke rumah Rya dengan lamanya, Henderi langsung pulang, akhirnya Ibu Ryapun menyetujui hubungan Hendri dengan Eya, Hendri merasa senang sekali karena usaha dia yang selama ini penuh pengorbanan tidak sia-sia. Sekarang, kerjanya penuh semangat, penuh kebahagiaan kekecewaannya kepada ibunya Rya terhapuslah, dengan lamanya Hendri dan Rya berpacaran dengan setia dan penuh kasih saying, Hendri berniat untuk menikahi Rya tetapi Hendri bingung salama dia pacaran, banyak cowok yang suka dengan Rya, Hendri merasa aneh dengan Rya.
"Mengapa Rya memilih aku?? Sedangkan banyak cowok-cowok yang ganteng, kaya yang lebih dari aku, aku hanyalah laki-laki biasa, miskin, tidak ganteng, hmmmmmmmmmm cinta memang buta"
Di suatu pekerjaan yang lelah, Hendri bekerja di perushaan PT Mulia Jaya dengan tekun demi rasa kasih saying Hendri kepada Rya untuk melamar Rya. Akhirnya Hendri menikahi Rya pada tanggal 4 Januari 2012, bersemangatlah mereka berdua, Hendri berbulan madu bersama Rya ke Cibodas, Rya memanggil Hendri dengan sebutan Aa begitu juga Henderi memanggil Rya dengan sebutan Dede, pagi hari jam 09.00 dibawah air terjun mereka berdua meluangkan waktu untuk bersenang-senang, meluangkan rasa kesedihan yang lalu.
"De, jadilah kamu sebagai istri yang shaleha dan taatlah kepada Allah serta jadilah ibu yang baik untuk anak-anak kita nanti"
"Iya A, aku mohon bimbinglah aku untuk menjadi istri yang kamu inginkan"
"Semoga perkawinan kita ini direstui oleh Allah SWT ya De"
"Amin, semoga ya A"
Hendri memegang tangan Rya, dan mereka berdua berucap bersama
"KASIHKU SELALU UNTUKMU, JIWAKU MENYATU DENGAN JIWAMU"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar