Tampilkan postingan dengan label Artikel Umum. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel Umum. Tampilkan semua postingan

Selasa, 22 Februari 2011

5 Penyebab Pria dan Wanita Sering Salah Paham

İmage

Ungkapan ‘Men from Mars, Women from Venus’ terbukti benar. Pria dan wanita diciptakan memiliki pemikiran, sikap dan sifat saling bertolak belakang, seperti berasal dari dua planet berbeda.
Karena itu, salah paham bisa kerap terjadi saat pria dan wanita berkomunikasi (secara verbal atau non-verbal). Apa yang ditangkap dalam otak pria, bisa jadi jauh berbeda dengan maksud yang diucapkan wanita.

Menurut Psikolog Dr. Amy Johnson, ada beberapa perbedaan paling mendasar dari pria dan wanita yang sering menimbulkan kesalahpahaman. Dengan menyadari perbedaan tersebut, bisa membantu Anda lebih memahami sifat-sifat pria dan berujung pada komunikasi lebih efektif.
Ini dia lima di antaranya , seperti dikutip dari Your Tango:

1. Wanita Memberi Sinyal, Pria Meminta Langsung

Pria terbiasa mengutarakan maksudnya secara langsung, sementara wanita lebih suka memberi isyarat. Dalam sebuah hubungan, wanita seringkali mengharapkan pasangannya bisa membaca pikiran mereka dan tahu apa yang mereka mau, tanpa memberitahunya secara langsung. Agar tidak selalu terjadi salah paham, sebaiknya Anda mengatakan secara langsung apa yang Anda inginkan dari si dia. Kesal atau marah tak lantas membuatnya tahu apa yang ada di pikiran Anda. Sebaliknya, dia akan pusing dan depresi karena harus menebak-nebak kenapa wanitanya marah tiba-tiba.

2. Wanita Memerhatikan Detail, Pria Tidak

Wanita punya ingatan luar biasa pada hal-hal kecil, termasuk hari pertama kencan, hadiah-hadiah, bahkan kecupan pertama. Sifat bawaan ini membuatnya lebih sentimentil daripada pria. Sementara pria cenderung, lebih memikirkan hal-hal yang sifatnya penting dan besar. Lupa tanggal kencan pertama, bukan berarti pasangan tidak peduli terhadap hubungan asmaranya. Anda harus mengerti bahwa pria tidak bisa mengingat hal-hal secara detail dengan baik karena cara mereka memroses informasi dalam otak berbeda dengan wanita.

3. Pria Fokus Pada Satu Hal, Wanita Bisa Fokus pada Berbagai Hal

Pria dan wanita memiliki cara pandang yang berbeda. Pikiran pria mudah terbagi dan hanya bisa fokus pada satu hal. Ini berarti secara mental dan emosional mereka tidak bisa memikirkan cinta, pekerjaan atau hobi sekaligus. Sementara wanita bisa memandang segala sesuatu dalam ‘gambar besar’, artinya, dia mampu menggabungkan berbagai aspek kehidupan mereka dalam satu pikiran. Jika tiba-tiba si dia menonton pertandingan bola di tengah-tengah perbincangan serius, bukan berarti dia tidak memedulikan apa yang Anda ucapkan.

4. Wanita Bicara Banyak, Pria Lebih Banyak Diam

Saat marah atau didera stres, wanita cenderung meluapkan semua kekesalannya. Baik itu masalah pekerjaan, jadwal harian yang padat atau masalah keluarga. Wanita juga kadang menggunakan kata-kata atau ucapan yang mendramatisasi keadaan sebenarnya. Emosi wanita lebih mudah meledak, seperti katup ketel yang terbuka ketika air mendidih. Namun, wanita pun bisa cepat meredakan amarahnya.

Di sisi lain, saat pria mengalami stres, dia lebih memilih diam untuk beberapa waktu. Pria hanya ingin menenangkan diri dengan menonton TV, bermain komputer atau menyendiri untuk melupakan masalahnya.

Wanita secara naluriah akan bertanya kenapa kekasihnya bersikap lain dan menjauh darinya, apakah ada tindakan atau perkataannya yang salah? Jangan terburu-buru berpikir Anda akan dicampakkan saat si dia terkesan menjauh. Beri dia waktu untuk tenang, dan lebih baik menyibukkan diri daripada merong-rongnya terus dengan sejuta pertanyaan. Jika saat perasaannya sudah lebih baik, si dia pasti akan kembali dan mengajak Anda untuk menghabiskan waktu bersama.

5. Pria Bisa Emosional, Wanita Bepikir Sebaliknya

Wanita berpikir semua pria tidak punya sisi emosional. Kenyataannya, kebanyakan pria justru sangat sensitif dan punya perasaan mendalam. Namun mereka tidak selalu menunjukkannya. Wanita sebaiknya tidak berasumsi bahwa pasangannya tidak merasakan hal-hal emosional seperti sakit hati atau penolakan. Pria merasakannya lebih dari yang Anda tahu, tapi bukan berarti Anda bisa tahu perasaan yang sebenarnya. Cara terbaik untuk mengetahuinya adalah bertanya langsung.

 

Sumber: http://www.beritaunik.net/tips-trik/5-penyebab-pria-dan-wanita-sering-salah-paham.html

Otonomi Daerah

Otonomi Daerah


PENDAHULUAN

Keadaan geografis Indonesia yang berupa kepulauan berpengaruh terhadap mekanisme pemerintahan Negara Indonesia. Dengan keadaan geografis yang berupa kepulauan ini menyebabkan pemmerintah sulit mengkoordinasi pemerintahan yang ada di daerah. Untuk memudahkan pengaturan atau penataan pemerintahan maka diperlukan adanya suatu sistem pemerintahan yang dapat berjalan secara efisien dan mandiri tetapi tetap terawasi dari pusat.

Di era reformasi ini sangat dibutuhkan sistem pemerintahan yang memungkinkan cepatnya penyaluran aspirasi rakyat, namun tetap berada di bawah pengawasan pemerintah pusat. Hal tersebut sangat diperlukan karena mulai munculnya ancaman- ancaman terhadap keutuhan NKRI, hal tersebut ditandai dengan banyaknya daerah- daerah yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indornesia.

Sumber daya alam daerah di Indoinesia yang tidak merata juga merupakan salah satu penyebab diperlukannya suatu sistem pemerintahan yang memudahkan pengelolaan sumber daya alam yang merupakan sumber pendapatan daerah sekaligus menjadi pendapatan nasional. Sebab seperti yang kita ketahui bahwa terdapat beberapa daerah yang pembangunannya memang harus lebih cepat daripada daerah lain. Karena itulah pemerintah pusat membuat suatu sistem pengelolaan pemerintahan di tingkat daerah yang disebut otonomi daerah.

PEMBAHASAN

Otonomi daerah dapat diartikan sebagai hak, wewenang, dan kewajiban yang diberikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Sedangkan yang dimaksud dengan daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat.

B. Otonomi Daerah

Otonomi Daerah adalah wewenang untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerah, yang melekat pada Negara kesatuan maupun pada Negara federasi. Di Negara kesatuan otonomi daerah lebih terbatas dari pada di Negara yang berbentuk federasi. Kewenangan mengantar dan mengurus rumah tangga daerah di Negara kesatuan meliputi segenap kewenangan pemerintahan kecuali beberapa urusan yang dipegang oleh Pemerintah Pusat seperti :

  1. Hubungan luar negeri

  2. Pengadilan

  3. Moneter dan keuangan

  4. Pertahanan dan keamanan


Otonomi Daerah adalah wewenang untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerah, yang melekat pada Negara kesatuan maupun pada Negara federasi. Di Negara kesatuan otonomi daerah lebih terbatas dari pada di Negara yang berbentuk federasi. Kewenangan mengantar dan mengurus rumah tangga daerah di Negara kesatuan meliputi segenap kewenangan pemerintahan kecuali beberapa urusan yang dipegang oleh Pemerintah Pusat seperti :

  1. Hubungan luar negeri

  2. Pengadilan

  3. Moneter dan keuangan

  4. Pertahanan dan keamanan


Dalam menyelenggarakan otonomi, daerah mempunyai hak :

  1. mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya;

  2. memilih pimpinan daerah

  3. mengelola aparatur daerah;

  4. mengelola kekayaan daerah;

  5. memungut pajak daerah dan retribusi daerah;

  6. mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya

  7. lainnya yang berada di daerah;

  8. mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah; dan

  9. mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.


Dalam menyelenggarakan otonomi, daerah mempunyai kewajiban:

  1. melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan nasional, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

  2. meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat;

  3. mengembangkan kehidupan demokrasi;

  4. mewujudkan keadilan dan pemerataan;

  5. meningkatkan pelayanan dasar pendidikan;

  6. menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan;

  7. menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak;

  8. mengembangkan sistem jaminan sosial;

  9. menyusun perencanaan dan tata ruang daerah;

  10. mengembangkan sumber daya produktif di daerah;

  11. melestarikan lingkungan hidup;

  12. mengelola administrasi kependudukan;

  13. melestarikan nilai sosial budaya;

  14. membentuk dan menerapkan peraturan perundang-undangan sesuai dengan kewenangannya; dan

  15. kewajiban lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.


C. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF OTONOMI DAERAH

A.  Dampak Positif

Dampak positif otonomi daerah adalah bahwa dengan otonomi daerah maka pemerintah daerah akan mendapatkan kesempatan untuk menampilkan identitas lokal yang ada di masyarakat. Berkurangnya wewenang dan kendali pemerintah pusat mendapatkan respon tinggi dari pemerintah daerah dalam menghadapi masalah yang berada di daerahnya sendiri. Bahkan dana yang diperoleh lebih banyak daripada yang didapatkan melalui jalur birokrasi dari pemerintah pusat. Dana tersebut memungkinkan pemerintah lokal mendorong pembangunan daerah serta membangun program promosi kebudayaan dan juga pariwisata.

B. Dampak Negatif

Dampak negatif dari otonomi daerah adalah adanya kesempatan bagi oknum-oknum di pemerintah daerah untuk melakukan tindakan yang dapat merugika Negara dan rakyat seperti korupsi, kolusi dan nepotisme. Selain itu terkadang ada kebijakan-kebijakan daerah yang tidak sesuai dengan konstitusi Negara yang dapat menimbulkan pertentangan antar daerah satu dengan daerah tetangganya, atau bahkan daerah dengan Negara, seperti contoh pelaksanaan Undang-undang Anti Pornografi di tingkat daerah. Hal tersebut dikarenakan dengan system otonomi daerah maka pemerintah pusat akan lebih susah mengawasi jalannya pemerintahan di daerah, selain itu karena memang dengan sistem.otonomi daerah membuat peranan pemeritah pusat tidak begitu berarti.

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas maka didapat kesimpulan sebagai berikut:

1. Otonomi daerah adalah Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang- undangan.

2. Wewenang pemerintah daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah adalah pemerintah daerah melaksanakan sistem pemerintahanya sesuai dengan undang-undang pemerintah pusat.

3. Dampak positif otonomi daerah adalah memunculkan kesempatan identitas lokal yang ada di masyarakat. Berkurangnya wewenang dan kendali pemerintah pusat mendapatkan respon tinggidari pemerintah daerah dalam menghadapi masalah yang berada di daerahnya sendiri. Bahkan dana yang diperoleh lebih banyak daripada yang didapatkan melalui jalur birokrasi dari pemerintah pusat. Dana tersebut memungkinkan pemerintah lokal mendorong pembangunan daerah serta membangun program promosi kebudayaan dan juga pariwisata. Kebijakan-kebijakan pemerintah daerah juga akan lebih tepat sasaran dan tidak membutuhkan waktu yang lama sehingga akan lebih efisien.

4.  Dampak negative dari otonomi daerah adalah munculnya kesempatan bagi oknum-oknum di tingkat daerah untuk melakukan berbagai pelanggaran, munculnya pertentangan antara pemerintah daerah dengan pusat, serta timbulnya kesenjangan antara daerah yang pendapatannya tinggi dangan daerah yang masih berkembang.

3.2 Saran

Pemerintah pusat tetap harus mengatur dan menjalankan urusan di beberapa sektor di tingkat kabupaten dan menjamin bahwa pemerintah lokal punya kapasitas dan mekanisme bagi pengaturan hukum tambahan atas bidang-bidang tertentu dan penyelesaian perselisihan. Selain itu, pemerintah pusat juga harus menguji kembali dan memperketat kriteria pemekaran wilayah dengan lebih mengutamakan kelangsungan hidup ekonomi kedua kawasan yang bertikai, demikian pula tentang pertimbangan keamanan.

Kalau perlu, sebaiknya pemerintah pusat membuat suatu lembaga independen di tingkat daerah untuk mengawasi jalannya pemerintahan. Tidak hanya mengawasi dan menindak pelanggaran korupsi seperti yang tengah gencar dilakukan KPK, tetapi juga mengawasi setiap kebijakan dan jalannya pemerintahan dimana lembaga ini dapat melaporkan segala tidakan-tindakan pemeritah daerah yang dianggap merugikan rakyat di daerah itu sendiri.

Masyarakat Majemuk dan Multikultural

KELOMPOK SOSIAL


Organisasi Sosial
Organisasi sosial adalah cara-cara perlaku masyarakat yang terorganisasi secara sosial. Dengan demikian organisasi sosial merupakan jaringan hubungan antar warga-warga masyarakat yang bersangkutan di dalam suau tempat dan dalam waktu yang relatif lama. Di dalam organisasi sosial terdapat unsur-unsur seperti keompok-kelompok sosial dan perkumpulan, lembaga-lembaga sosial, peranan-peranan sosial dan kelas-kelas social.
Kelompok Dan Perkumpulan

Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Hasil dari interaksi melahirkan kelompok sosial, organisasi, lembaga sosial, status dan peran.

Macam kelompok sosial menurut Bierstedt,

  1. kelompok statis, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis, misalnya kelompok usia penduduk
    b. kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompok memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial anggotanya

  2. kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan hubungan satu dengan yang lain tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi, misalnya kelompok pertemuan, kekerabatan

  3. kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan persamaan kepentingan, misalnya sekolah, negara.


Faktor pembentuk kelompok sosial adalah kedekatan dan kesamaan

1. Kelompok Sosial Yang teratur

  1. In- group dan Out- group


In- group adalah kelompok sosial dimana individu mengidentifikasi dirinya dalam kelompok tersebut, biasanya didasarkan pada faktor simpati dan kedekatan. Out-group adalah kelompok yang diartikan oleh individu sebagai lawan in- groupnya

2. Kelompok primer dan kelompok sekunder

Menurut Cooley, kelompok primer adalah kelompok kecil yang anggota-anggotanya memiliki hubungan dekat, personal dan langgeng, misalnya keluarga. Kelompok sekunder adalah kelompok besar, bersifat sementara, dibentuk untuk tujuan tertentu, hubungan bersifat impersonal

3. Paguyuban (gemeinschaft) dan Patembayan (geselschaft)

-          Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama yang anggota-anggotanya terikat hubungan batin murni, bersifat alamiah serta kekal atas dasar cinta dan rasa kesatuan batin yang telah ditakdirkan.

4. Group formal dan in –formal

-          Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesamanya

-          Informal group adalah kelompok yang tidak mempunyai struktur yang pasti

5. Membership dan Reference group

-          Membership group adalah suatu kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggotanya. Reference group adalah kelompok-kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk membentuk kepribadiannya

-          Kelompok Sosial yang Tidak Teratur

-          1. Kerumunan (crowd) adalah individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di stau tempat dan pada waktu yang bersamaan

-          2. Publik adalah orang-orang yang berkumpul yang mempunyai kesamaan kepentingan

-          Suku bangsa

-          Suku bangsa atau etnisitas yaitu suatu golongan manusia yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Identitas suku bangsa pun ditandai oleh pengakuan dari orang lain akan ciri khas kelompok tersebut dan oleh kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku atau ciri-ciri biologis yang sama

-          Kebudayaan

-          Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “buddhayah” yang merupakan bentuk jamak dari ‘buddhi” (budi atau akal). Kebudayaan diartikan sebagai hal –hal yang berkaitan dengan budi dan akal. Sedang dalam bahasa Inggris, kebudayaan dikenal dengan istilah culture yang berasal dari bahasa Latin “colere”, yaitu mengolah , mengerjakan tanah , membalik tanah atau diartikan bertani.

MASYARAKAT MAJEMUK

-          Masyarakat majemuk sering diidentikan oleh orang awan sebagai masyarakat multikultural. Uraian dari Parsudi Suparlan dapat menjelaskan perbedaan tersebut. Masyarakat majemuk terbentuk dari dipersatukannya masyarakat-masyarakat suku bangsa oleh sistem nasional yang biasa dilakukan secara paksa (coercy by force) menjadi sebuah bangsa dalam wadah nasional. Setelah PD II contoh masyarakat majemuk antara lain, Indonesia, Malaysia, Afrika Selatan dan Suriname. Ciri yang mencolok dan kritikal majemuk adalah hubungan antara sistem nasional atau pemerintahan nasional dengan masyarakat suku bangsa dan hubungan di antara masyarakat suku bangsa yang dipersatukan oleh sistem nasional. Sementara itu Dr. Nasikun mengemukakan masyarakat majemuk adalah suatu masyarakat dalam mana sistem nilai yang dianut oleh berbagai kesatuan sosial yang menjadi bagian-bagiannya adalah sedemikian rupa sehingga para anggota masyarakat kurang memiliki loyalitas terhadap masyarakat sebagai suatu keseluruhan, kurang memiliki homogenitas atau bahkan kurang memiliki dasar-dasar untuk memahami satu sama lain

Menurut Pierre L. Van den Berghe mengemukakan karakteristik masyarakat majemuk:

  1. Terjadi segmentasi ke dalam bentuk-bentuk kelompok subkebudayaan yang berbeda satu dengan yang lain

  2. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer

  3. Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggota-anggotanya terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar

  4. Secara relatif seringkali mengalami konflik di antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain

  5. Secara relatif, integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion) dan saling ketergantungan dalam bidang ekonomi

  6. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain


Disini Parsudi Suparlan melihat adanya dua kelompok dalam perspektif dominan-minoritas, tetapi sulit memahami mengapa golongan minoritas didiskriminasi, karena besar populasinya belum tentu besar kekuatannya. Konsep diskriminasi sebenarnya hanya digunakan untuk mengacu pada tindakan-tindakan perlakuan yang berbeda dan merugikan terhadap mereka yang berbeda secara askripsi oleh golongan yang dominan. Yang termasuk golongan askripsi adalah suku bangsa (termasuk ras, kebudayaan sukubangsa, dan keyakinan beragama), gender , dan umur.

Sementara itu Furnival mengemukakan bahwa masyarakat majemuk merupakan masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih komunitas (kelompok) yang secara kultural dan ekonomi terpisah –pisah serta memiliki struktur kelembagaan yang berbeda-beda satu sama lainnya. Menurut Furnival berdasarkan konfigurasi (susunannya) dan komunitas etniknya, masyarakat majemuk dibedakan menjadi empat kategori sebagai berikut:

8. Masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang

9. Masyarakat majemuk dengan mayoritas dominant

10. Masyarakat majemuk dengan minoritas dominant

11. Masyarakat majemuk dengan fragmentas

Masyarakat majemuk dengan fragmentasi merupakan masyarakat yang terdiri atas sejumlah kelompok etnik tetapi semuanya dalam jumlah kecil sehingga tidak satupun kelompok yang mempunyai posisi politik dan ekonomi yang dominan. Masyarakat demikian ini biasanya sangat stabil tapi masih punya potensi konflik karena rendahnya kemampuan coalition building.

Terdapat tiga faktor utama yang mendorong terbentuknya kemajemukan bangsa Indonesia adalah

  1. Latar belakang histories

  2. Kondisi geografis

  3. Keterbukaan terhadap kebudayaan luar


Bangsa Indonesia adalah contoh bangsa yang terbuka. Hal ini dapat dilihat dari besarnya pengaruh asing dalam membentuk keanekaragaman masyaarkat di seluruh wilayah Indonesia yaitu antara lain pengaruh kebudayaan India, Cina, Arab dan Eropa

Dalam menganalisis hubungan antar suku bangsa dan golongan menurut Koentjoroningrat ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

  1. sumber-sumber konflik

  2. potensi untuk toleransi

  3. sikap dan pandangan dari suku bangsa atau golongan terhadap sesama suku bangsa

  4. hubungan pergaulan antar suku – bangsa atau golongan tadi berlangsung


Adapun sumber konflik antar suku bangsa dalam negara berkembang seperti Indonesia, paling sedikit ada lima macam yakni:

  1. jika dua suku bangsa masing-masing bersaing dalam hal mendapatkan lapangan mata pencaharian hidup yang sama

  2. jika warga suatu suku bangsa mencoba memasukkan unsur-unsur dari kebudayaan kepada warga dari suatu suku bangsa lain

  3. jika warga satu suku bangsa mencoba memaksakan konsep-konsep agamanya terhadap warga dari suku bangsa lain yang berbeda agama

  4. jika warga satu suku bangsa berusaha mendominasi suatu suku bangsa secara politis

  5. potensi konflik terpendam dalam hubungan antar suku bangsa yang telah bermusuhan secara adat


C. MASYARAKAT MULTIKULTURAL

Multikulturalisme adalah sebuah ideologi yang menekankan pengakuan dan penghargaan pada kesederajatan perbedaan kebudayaan. Tercakup dalam pengertian kebudayaan adalah para pendukung kebudayaan, baik secara individu maupun secara kelompok dan terutama ditujukan terhadap golongan sosial askripsi yaitu suku bangsa (dan ras) , gender dan umur. Ideologi multikulturalisme ini secara bergandengan tangan saling mendukung dengan proses demokratisasi, yang pada dasarnya adalah kesederajatan pelaku secara individual (HAM) dalam berhadapan dengan kekuasaan dan komuniti atau masyarakat setempat.

Jadi tidak ada kebudayaan yang lebih tinggi demikian pula sebaliknya.

Masalah yang Timbul Akibat Keanekaragaman dan Perubahan Kebudayaan

1. Konflik

Merupakan suatu proses disosiatif yang memecah kesatuan di dalam masyarakat. Meskipun demikian konflik tidak selamanya negatif, adakalanya dapat menguatkan ikatan dan integrasi

  1. Integrasi


Adalah dibangunnya interdependensi yang lebih rapat dan erat antara bagian-bagian dari organisme hidup atau antara anggota-anggota di dalam masyarakat sehingga menjadi penyatuan hubungan yang diangap harmonis

Faktor-faktor yang mendukung integrasi sosial di Indonesia:

1. adanya penggunaan bahasa Indonesia

2. adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah air

3. adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila

4. adanya jiwa dan semangat gotong royong yang kuat serta rasa solidaritas dan toleransi keagamaan yang tinggi

5. adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penjajahan yang lama diderita oleh seluruh bangsa di Indonesia

3. Disintegrasi

Disebut pula disorganisasi, merupakan suatu keadaan dimana tidak ada keserasian pada bagian-bagian dari suatu kesatuan. Agar masyarakat dapat berfungsi sebagai organisasi harus ada keserasian antar bagian-bagian

4. Reintegrasi

Disebut juga reorganisasi, dilaksanakan apabila norma-norma dan nilai-nilai baru telas melembaga (institutionalized) dalam diri warga masyarakat.

Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul akibat keanekaragaman dan perubahan kebudayaan, yaitu melalui berbagai pola hubungan yang terdapat dalam masyarakat majemuk

  1. asimilasi

  2. self-segretion

  3. integrasi

  4. pluralisme


Membangun Sikap Kritis, Toleransi dan Empati dalam Masyarakat Multikultural

Dalam mengatasi masyarakat majemuk , Parsudi Suparlan menawari sebuah menyebaran konsep multikulturalisme melalui LSM, dan pendidikan dari SD hingga PT. Alternatif penyelesaian masalah akibat keanekaragaman budaya adalah dengan melakukan strategi kebudayaan dimana memungkinkan tumbuh kembangnya keberagaman budaya yang menuju integrasi bangsa dengan tetap memperhatikan kesederajatan budaya-budaya yang berkembang. Untuk itu komunikasi antar budaya perlu dibangun disertai dengan sikap kritis, toleransi dan empati.

 

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intergrasi Sosial

Ada beberapa kekuatan yang relevan dan fungsional dalam proses integrasi sosial, yaitu :

  1. Homogenitas Kelompok;  semakin kecil tingkat kemajemukan semakin mudah tercapai integrasi social.

  2. Besar kecilnya kelompok; semakin kecil kelompok dapat berarti semakin kecil pula tingkat kemajemukannya, disamping itu kelompok kecil akan diwarnai relasi-relasi primer sehingga dicapai komunikasi yang sangat efektif.

  3. Perpindahan fisik, baik datang ke atau keluar dari suatu kelompok akan mempengaruhi tingkat kemajemukan masyarakat atau kelompok.

  4. Efektivitas dan efesien komunikasi; pengertian bersama yang merupakan dasar terbentuknya integrasi masyarakat hanya akan dapat tercapai kalau komunikasi dalam masyarakat berlangsung secara efektif.


Apabila kekuatan-kekuatan yang relevan dan fungsional tersebut di atas melemah, yang terjadi adalah disorganisasi sosial atau ketikaturan dalam berbagai segi kehidupan bermasyarakat. Apabila dibiarkan, yang terjadi kemudian adalah berbagai macam konflik. Apabila konflik yang terjadi tidak terkendali akan menngakibatkan gerakan sentrifugal yang mengancam integrasi. Puncak dari sebuah konflik adalah disintegrasi dalam kelompok masyarakat.

Selain dikatakan adanya faktor yang dapat mendukung terjadinya integrasi sosial, terdapat pula hal-hal yang dapat menghambat proses integrasi sosial. Tentu saja, bentuk-bentuk perilakunya bersifat negatif dan disosiatif bukan? Untuk itu perhatikanlah pemaparan beberapa faktor berikut ini.

a. Primodialisme

1) Pengertian

Primodialisme diartikan sebagai suatu pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpegang teguh kepada hal-hal yang sejak semula melekat pada diri individu (dibawa sejak lahir), seperti suku bangsa, ras, agama, ataupun asal usul kedaerahan, oleh seseorang dalam kelompoknya yang kemudian meluas dan berkembang.

2) Sebab-sebab Terjadinya Primordialisme

Primodialisme dalam masyarakat selalu ada dan terjadi, misalnya pada suku bangsa, golongan agama, dan partai. Terjadinya primodialisme ini antara lain disebabkan :

a). Adanya sesuatu yang dianggap istimewa oleh individu dalam suatu kelompok atau perkumpulan sosial;

b) Adanya suatu sikap yang untuk mempertahankan keutuhan suatu kelompok atau kesatuan sosial terhadap ancaman dari luar;

c) Adanya nilai-nilai yang berkaitan dengan sistem keyakinan, misalnya nilai-nilai keagamaan, pandangan, dan sebagainya.

Primodialisme yang melekat sebagai identitas suatu golongan atau pengelompokan sosial memang merupakan faktor penting yang dapat memperkuat ikatan golongan atau kelompok, tetapi sekaligus ia akan membangkitkan prasangka (prejudice) dan permusuhan terhadap kelompok atau golongan yang berada diluar kelompok atau golongannya. Hal ini jelas akan memperbesar jurang saling pengertian dan kerjasama antar kelompok atau antar golongan di dalam masyarakat yang lebih luas. Jika keadaannya demikian, pada giliran berikutnya adalah terganggunya integrasi dan menguatnya potensi konflik antar golongan.

b. Ethnosentrisme (Fanatik Suku Bangsa)

Ethnosentrisme merupakan suatu sikap menilai kebudayaan masyarakat lain dengan menggunakan ukuran-ukuran yang berlaku di masyarakatnya. Karena yang dipakai adalah ukuran-ukuran yang berlaku di dalam masyarakat, maka orang akan selalu menganggap kebudayaannya mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada kebudayaan masyarakat lain.

Ethnosentrisme memang tidak rasional, tetapi emosional dan sentimental. Pertimbangan-pertimbangan yang dipakai adalah bukan pemikiran yang jernih. Sebagai contoh amukan massa pendukung tim sepak bola yang kalah bertanding, hal ini juga sikap ethnosentrisme tersebut. Massa suporter itu tidak mau tahu apa yang menyebabkan tim yang didukungnnya kalah oleh tim lawannya. Bisa jadi tim itu kalah karena memang kualitas permainannya dibawah tim lawan, tetapi fanatisme kedaerahan telah menghilangkan pertimbangan-pertimbangan rasional, yang terjadi adalah tindakan-tindakan emosional yang mengarah kepada kerusuhan dan vandalisme.

Namun demikian, ethnosentrisme juga memiliki segi-segi positif antara lain sebagai berikut:

1)      Menjaga kebutuhan dan kestabulan budaya

2)      Mempertinggi semangat patriotism dan kesetiaan kepada bangsa

3)      Memperteguh rasa cinta terhadap kebuayaan suatu bangsa

c.  Diskriminasi

Diskriminasi merupakan pembedaan secara sengaja terutama dalam lapangan politik golongan-golongan yang berkaitan dengan kepentingan-kepentingan suatu golongan tertentu. Dalam diskriminasi, golongan tertentu diperlakukan berbeda dengan mayoritas dan minoritas dalam masyarakat. Termasuk perlakukan terhadap gender (jenis kelamin). Kondisi fisik (kecatatan) yang berbeda dan cenderung tidak memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan, merupakan bentuk diskriminasi yang sering tidak disadari oleh masyarakat sendiri. Namun, pada dasarnya hal itu juga merupakan bentuk diskriminasi. Terhadap integrasi, perlakuan yang diskriminasi terhadap suatu golongan tertentu tentunya sangat menggangu.

d.   Politik Aluran

Politik aliran menurut Clifford Geertz merupakan keadaan perpolitikan dimana partai-partai politik yang ada di kelilingi oleh sejumlah oraganisasi massa baik formal maupun informal yang mengikutinya. Partai tersebut mewakili sebuah ideology yang diperjuangkan. Dalam memperjuangkan ideologi tersebut sebuah partai politik  disamping memiliki organisasi massa yang bernaung dibawahnya, juga memiliki surat kabar atau majalah semacam corong perjuangannya. Sebagai contoh Partai Nasional Indonesia (PNI) mempunyai ormas-ormas seperti Pemuda Marhaens, GMNI, ormas petani disamping memiliki surat kabar yang bernama suluh Marhaens.

Berkembangnya politik aliran dalam suatu masyarakat majemuk dapat mengakibatkan jurang perbedaan antara kelompok-kelompok aliran yang berbeda itu. Kenyataan ini menjadi potensi terjadinya konflik antara kelompok-kelompok tersebut jika tidak diolah dengan baik.

e.   Konflik

Konflik sebagai proses sosial yang disosiatif atau proses yang memecah belah. Konflik akan terjadi bila golongan atau unsur-unsur yang berbeda yang ada di dalam masyarakat tidak berhasil mencapai konsesus mengenai nilai-nilai sosial yang bersifat dasar dan tidak dapat mengatasi perbedaan-perbedaan, sehingga tidak tercapai konflik terjadi karena unsur-unsur yang saling berbeda tidak dapat saling menyesuaikan satu dengan yang lain.

f.    Disintegrasi Sosial

Suatu keadaan dimana keseimbangan, keharmonisan dalam hubungan bermasyarakat terganggu atau mengalami kegoyahan, sehingga individu atau anggota masyarakat tidak lagi mengalami ketentraman dan ketertiban melainkan konflik atau pertentangan yang diakibatkan oleh perbedaan-persepsi para warga masyarakat tentang nilai dan norma sosial yang telah berubah disebut dengan disintegrasi social.

Awalnya disintegrasi social akan diawali keadaan yang disebut dengan disorganisasi sosial yang gejala-gejala awalnya adalah sebagai berikut:

  1. Tidak adanya persamaan persepsi antara anggota-anggota masyarakat mengenai tujuan masyarakat yang semula dijadikan pedoman atau patokan olehmasing-masing anggota masyarakat.

  2. Norma-norma masyarakat tidak dapat lagi berfungsi dengan baik sebagai alat pengendalian sosial untuk mencapai tujuan masyarakat.

  3. Terjadinya pertentangan antara norma-norma yang ada di dalam masyarakat

  4. Sanksi yang diberikan kepada mereka yang melanggar norma tidak dilaksanakan dengan konsekuen.

  5. Terjadinya proses-proses sosial yang bersifat persaingan, konflik, dan kontravensi.


Apabila di dalam masyakarat telah timbul gejala-gejala sosial seperti diatas, maka di dalamnya tidak akan terwujud pola kehidupan yang serasi. Sebab pola kehidupan yang serasi terwujud dalam kehidupan masyarakat sebagai ketertiban, keamanan, dan sebagainya. Hanya dapat dicapai apabila segenap unsur-unsur yang ada didalam masyarakat yang meskipun berbeda-beda dapat saling menyesuaikan satu dengan yang lain sehingga terintegrasikan dengan kokoh.

Pada giliran berikutnya, disintegrasi akan menimbulkan gejala-gejala kehidupan sosial yang tidak normal (abnormal) yang disebut dengan masalah sosial (social problem). Masalah-masalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat dapat berupa perilaku-perilaku warga masyarakat yang menyimpang dari norma yang berlaku, melanggar hukum, atau bersifat destruktif terhadap ikatan-ikatan sosial.

 

 

Pendidikan Sebagai Proses Sosial Budaya

PENDAHULUAN


Pendidikan adalah suatau proses pengembangan kepribadian. VISI pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Untuk menggapai tercapainya visi ini, ditetapkan serangkaian prinsip penyelenggaraan pendidikan untuk dijadikan landasan dalam pelaksanaan reformasi pendidikan. Salah satu prinsip yang ditetapkan adalah pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Sosial dan budaya adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Struktur sosial masyarakat dan kebudayaan adalah suatu konteks, suatu lingkungan dan segala sesuatu yang berada di dalamnya akan dapat dimengerti.
Masyarakat Indonesia sangat heterogen secara sosial budaya. Sosial budaya antara masyarakat daerah satu berbeda dengan daerah lainnya. Hal tersebut dapat dikatakan sebagai kekhasan mereka. Perbedaan tersebut terlatak pada cara berfikir, bersikap, berperilaku, tingkat perkembangan mereka, dan respon mereka terhadap berbagai fenomena kehidupan internal dan eksternal.
Setiap orang pada dasarnya adalah suatu kesatuan bio-psiko-sosio-kultural. Kesatuan bio-psiko hanya dapat berkembang di dalam konteks sisio-kultural. Pemahaman dan pengetahuan tentang fenomena sosio-kultural sangat penting untuk memahami proses pendidikan. Untuk memperoleh informasi konteks sosio-kultural adalah mempelajari hasil-hasil kajian sosiologi dan antropologi umumnya dan sosioantropologi pendidikan khususnya. Seperti fenomena masyarakat dipelajari oleh berbagai disiplin ilmu : sosiologi, sejarah, ekonomi, demografi, antrologi, imu politik, dan psikologi sosial.

PEMBAHASAN

Pendidikan adalah suatu proses pewarisan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat. Hasil budaya yang berupa tulisan dapat dijadikan sebagai sumber balajar. Dalam masyarakat berbudaya tulis sumber belajar selain tatap muka dalam pergaulan juga lewat tulisan dan lembaga pendidikan yang diusahakan seacara formal. Proses belajar dapat terjadi di mana saja sepanjang hayat. Sekolah merupakan salah satu tempat proses belajar terjadi. Sekolah merupakan tempat kebudayaan, karena pada dasarnya proses belajar merupakan proses pembudayaan. Dalam hal ini, proses pembudayaan di sekolah adalah untuk pencapaian akademik siswa, untuk membudayakan sikap, pengetahuan, keterampilan dan tradisi yang ada dalam suatu komunitas budaya, serta untuk mengembangkan budaya dalam suatu komunitas melalui pencapaian akademik siswa.
Proses pembudayaan terjadi dalam bentuk pewarisan tradisi budaya dari satu generasi kepada generasi berikutnya, dan adopsi tradisi budaya oleh orang yang belum mengetahui budaya tersebut sebelumnya. Pewarisan tradisi budaya dikenal sebagai proses enkulturasi, sedangkan adopsi tradisi budaya dikenal sebagai proses akulturasi. Kedua proses tersebut berujung pada pembentukan budaya dalam suatu komunitas.
Proses pembudayaan enkulturasi biasanya terjadi secara informal dalam keluarga, komunitas budaya suatu suku, atau komunitas budaya suatu wilayah. Proses pembudayaan enkulturasi dilakukan oleh orang tua, atau orang yang dianggap senior terhadap anak-anak, atau terhadap orang yang dianggap lebih muda. Tata krama, adat istiadat, keterampilan suatu suku/keluarga biasanya diturunkan kepada generasi berikutnya melalui proses enkulturasi.

Sementara itu, proses akulturasi biasanya terjadi secara formal melalui pendidikan. Proses pembelajaran di sekolah merupakan proses pembudayaan yang formal atau proses akulturasi. Proses akulturasi bukan semata-mata transmisi budaya dan adopsi budaya, tetapi juga perubahan budaya. Seseorang yang tidak tahu, diberi tahu dan disadarkan akan keberadaan suatu budaya, kemudian orang tersebut mengadopsi budaya tersebut. Misalnya, seseorang yang pindah ke suatu tempat baru, kemudian mempelajari bahasa, budaya, kebiasaan dari masyarakat di tempat baru tersebut, lalu orang itu akan berbahasa dan berbudaya, serta melakukan kebiasaan sebagaimana masyarakat di tempat itu.
Kondisi masyarakat secara obyektif merupakan hasil tali temali antara lingkungan alam, lingkungan sosial serta karakteristik individu. Pada dasarnya perubahan sosial mempunyai ruang gerak yang berlapis-lapis, dimulai dari kelompok terkecil seperti keluarga sampai kelembagaan dalam masyarakat
Menurut Faisal dan Yasik (1985) alur perkembangan diferensiasi pendidikan dapat diterangkan dalam beberapa poin sebagai berikut.
1.Pendidikan pada masyarakat sederhana yang belum mengenal tulisan. Dalam kehidupan masyarakatnya mengembangkan pendidikan secara informal yang berfungsi untuk memberikan bekal keterampilan-keterampilan mata pencaharian dan memperkenalkan pola tingkah laku yang sesuai dengan nilai serta norma masyarakat setempat. Pada tingkatan ini, peran sebagai siswa dan guru secara murni ditentukan oleh ukuran-ukuran askriptif. Anak-anak menjadi siswa dilatarbelakangi oleh faktor usia mereka, sementara guru disimbolkan sebagai representasi orang tua yang memiliki derajat karisma serta kewibawaan untuk mendidik kaum-kaum muda. Spesifikasi peran para guru itu, juga ditentukan oleh jenis kelamin (yang wanita mengajarkan memasak sementara para laki-laki mengajarkan
2.Pada tingkatan yang lebih maju, sebagaian proses sosialisasi teridentifikasi keluar dari batas keluarga, diserahkan kepada semua pemuda di masyarakat tentu saja dengan bimbingan para orang tua yang berpengalaman atau berkeahlian. Kurikulum pendidikan bukan semata-mata kumpulan dari latihan memperoleh ketrampilan-ketrampilan namun juga ditekankan soal-soal metafisik dan budi pekerti. Mengenai siapa yang berperan sebagai guru, tampaknya sudah mulai mempertimbangkan bakat dan pengalaman “berguru” yang pernah diperoleh. Dalam hubungan ini, sang guru bukanlah orang yang memiliki “spesialisasi khusus” seperti halnya spesialisasi-spesialisasi sekarang ini, namun para “siswa” bisa belajar banyak mengenai nilai-nilai kehidupan sebab guru dipandang sebagai sumber segala macam pengetahuan.
3.Dengan berkembangnya diferensiasi di masyarakat itu sendiri, maka meningkat pula upaya seleksi sosial. Beberapa keluarga atau kelompok meningkat menjadi semakin kuat dalam segi kekuasaan maupun kekuatan ekonominya dibandingkan warga masyarakat yang lain. Mereka yang telah menempati posisikuat itu, secara formal membatasi akses mengenyam pendidikan bagi seluruh warga masyarakat. Pertimbangan utama dalam menentukan siapa-siapa yang menjadi “siswa”, terletak pada latar belakang kelas atau kterurunan seseorang. Sedangkan seleksi para “guru”, di samping disyaratkan memiliki tingkat pengetahuan yang lebih tinggi, juga diperhitungkan faktor kecerdasan dan bakatnya. Dari segi kurikulum sudah diperhitungkan kebutuhan-kebutuhan perkembangan zaman dengan memfokuskan perhatian pendidikan pada budi pekerti, hukum, teologi, kesenian serta bahasa. Guru masih berperan sebagai figur yang menguasai segala hal daripada sebagai spesialis dari suatu cabang pelajaran tertentu.
4.Pada tingkatan berikutnya hubungan antara pendidikan dengan masyarakat menjadi kian rumit dan semakin kompleks. Sejalan dengan arus industrialisasi dan kecenderungan diferensiasi sosial, maka spesialisasi peranan menjadi cirib istimewa masyarakat pada tingkatan keempat ini. Di sini pendidikan sudah berjenjang-jenjang begitu rupa, dan kualifikasi para pengajar sudah tersebar ke dalam bidang keahlian yang beragam pula. Dalam hubungan beban-beban baru, yaitu sebagai pusat pengajaran bagi masyarakat luas, sebagai media seleksi sosial serta berperan pula sebagai lapangan pekerjaan.
Masyarakat negara yang maju memiliki nilai-nilai sosial budaya yang dijunjung tinggi dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai sosial budaya masyarakat itu adalah sebagai berikut.

  1. Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari

  2. Kejujuran dan integritas

  3. Bertanggung jawab

  4. Hormat pada aturan & hukum masyarakat

  5. Hormat pada hak orang/warga lain

  6. Cinta pada pekerjaan

  7. Berusaha keras untuk menabung & investasi

  8. Mau bekerja keras

  9. Tepat waktu


KESIMPULAN

Pendidikan harus mampu melakukan analisis kebutuhan nilai, pengetahuan dan teknologi yang paling mendesak dapat mengantisipasi kesiapan masyarakat dalam menghadapi perubahan baik perubahan secara budaya maupun secara sosial.

 

Minggu, 20 Februari 2011

CPU Komputer Terunik

CPU On Aquarium


Gak takut korslet yah? sebenernya ini bukan pake air melainkan memakai minyak khusus yg isolator.

Sumber:

Fakta Menarik Kerjasama Nokia-Microsoft


Untuk merebut kembali gelar sebagai raja ponsel, Nokia memilih Windows Phone 7 (WP7) sebagai OS utamanya. Apa saja konsekuensi dari kesepakatan dua perusahaan raksasa ini?

Beberapa tahun terakhir, Nokia memang tampak kewalahan menghadapi fenomena serbuan Apple iPhone, Android dan Blackberry pada pasar ponsel pintar. Pangsa pasar Nokia terus tergerus, sehingga gelar penguasa pasar harus diberikan kepada ponsel pintar berbasis Android pada kuartal empat 2010.

Mencermati hal tersebut, salah satu langkah strategis yang diambil Nokia adalah bekerjasama dengan Microsoft. Berikut hal-hal menarik dari kerjasama raksasa tersebut.

1. Kombinasi Aset Nokia dan Microsoft

Nokia dan Microsoft mengkombinasi aset mereka guna mengembangkan dan memasarkan produk mobile. Nokia membeli lisensi WP7 dan Microsoft berinvestasi dalam pemasaran dan pengembangan ponsel.

Kesepakatan lisensi ini dinilai kompleks karena beberapa teknologi Nokia nantinya harus ada di WP7, misalnya fitur navigasi dan peta.

2. Pertukaran Teknologi

Nokia memberi merek yang lebih unggul di dunia smartphone, perangkat ponsel, toko aplikasi ke dalam Marketplace WP7 serta teknologi peta.

Berbeda, Microsoft hanya berkontribusi dalam software WP7, Bing, Xbox Live serta software Office.

3. Kini Terdapat Dua Divisi Pengembangan Ponsel di Nokia

Di waktu bersamaan mengumumkan resmi menggunakan WP7, Nokia juga menyatakan akan membuat dua unit khusus pengembangan ponsel.

Yakni, divisi Smart Devices yang dipimpin Jo Harlow serta divisi Mobile Phones.

4. Symbian & MeeGo Masih Tetap Dipertahankan

Penggunaa WP7 sebagai sistem operasi utama Nokia tak langung menyingkirkan OS asli Nokia, Symbian dan MeeGo.

Meski begitu, Nokia menyatakan bahwa keduanya OS itu hanya akan menjadi pelengkap saja.

5. Nokia Mengurangi Anggaran Riset dan Pengembangan

Nokia berniat mengurangi anggaran untuk riset dan pengembangan. CEO Nokia Stephen Elop menyatakan, dana untuk divisi itu empat kali lebih banyak dibanding dana yang dikeluarkan Apple.

Elop juga mengatakan, dana itu akan dialokasikan untuk Symbian. Pengurangan anggaran untuk riset dan pengembangan ini dianggap wajar karena kini Nokia menggunakan WP7 sebagai platform utamanya.

6. Nokia Lakukan PHK di Dunia

Nokia menyatakan akan melakukan pengurangan jumlah pekerja Nokia. Hal ini akan dilakukan di berbagai belahan dunia, termasuk Finlandia.

Namun, CEO Nokia Stephen Elop belum memastikan seberapa banyak karyawan yang akan di-PHK dan di bagian apa saja.

7. Nokia Tak Jadi Pilih Android

Stephen Elop mengaku melakukan diskusi intensif dengan Google mengenai adopsi Android. Namun, pada akhirnya Nokia menilai bahwa mereka akan merasa kesulitan membedakan produknya dengan produk dari manufaktur yang juga menggunakan Android yang sudah lebih dulu terjun di pasar smartphone.

Di sisi lain, seperti diketahui Google kuat dalam hal layanan peta dan Nokia tak ingin layanan Ovi Maps mereka diabaikan. Alhasil, Nokia batal mengadopsi sistem operasi robot hijau, Android.

Bagaimanapun, kerjasama strategis ini menyisakan tantangan tersendiri bagi Nokia dan Microsoft dalam memenangkan pasar ponsel pintar. Terutama karena Apple, Google dan RIM sudah terlebih dahulu muncul di pasar ponsel pintar.

Sementara Microsoft agak terlambat mengembangkan Windows Phone 7. Akibatnya, penyerapan pasar ponsel pintar berbasis Windows Phone diperkirakan baru mencapai 2 juta unit, jauh di bawah ponsel pintar berbasis Apple iOS, Android atau BBOS.

Keputusan Nokia untuk fokus pada Windows Phone, juga akan menghentikan penggunaan MeeGo, sistem operasi berbasis Linux yang dikembangkan prosesor ternama, Intel. Sebelumnya Nokia sudah meluncurkan satu seri ponsel pintar berbasis MeeGo, yaitu Nokia N9-00. [ast]

 

Mikroskop

Mikroskop (bahasa Yunanimicros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.

Jenis-Jenis Mikroskop

Mikroskop Sederhana




Mikroskop berasal dari bahasa Yunani. Yaitu terdiri dari ( kata MICRON = kecil dan SCOPOS = tujuan) adalah sebuah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.

Mikroskop Cahaya



Gambar:  Binokuler



Gambar: Monokuler

Mikroskop cahaya menggunakan tiga jenis lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop sedangkan penggunaan lensa okuler terletak pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yg ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain.

* Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai "apertura" yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.

* Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.

* Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal. Jika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi satu dan pembesarannya pun akan kurang optimal.

 

Mikroskop Elektron



Dari berbagai Mikroskop itu mikroskop elektron yang memiliki perbesaran paling tinggi, dapat memperbesar benda sampai 500.000 kali.. Mikroskop ini menggunakan elektron sebagai ganti cahaya pada mikroskop cahaya.

Mikroskop Kamera




Mikroskop kamera merupakan inovasi baru pengamatan preparat. Sistem ini memungkinkan kemudahan dan kenyamanan pengamatan data mikroskop, terutama untuk pengamatan yang melibatkan banyak pengamat dalam waktu bersamaan. Inovasi baru dalam sistem ini terutama dalam hal penampilan, dan penyimpanan data dalam bentuk data elektronik. Sehingga visualisasi pengamatan preparat mikroskop dapat ditampilkan melalui layar televisi, LCD/ DLP proyektor, atau komputer dan dapat disimpan sebagai gambar atau movie.

Struktur Mikroskop beserta komponennya:



Komponen-komponen mikroskop terdiri dari:

  1. Lensa okuler:  Merupakan bagian yang dekat dengan mata pengamat saat mengamati objek. Lensa okuler terpasang pada tabung atas mikroskop. Perbesaran pada lensa okuler ada tiga macam, yaitu 5x, 10x, dan 12,5x.

  2. Tabung mikroskop: Merupakan penghubung lensa okuler dan lensa objektif. Tabung terpasang pada bagian bergerigi yang melekat pada pegangan mikroskop sebelah atas. Melalui bagian yang bergerigi, tabugn dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.

  3. Makrometer (sekrup pengarah kasar): Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung mikroskop ke atas dank e bawah dengan pergeseran besar.

  4. Mikrometer (sekrup pengarah halus): Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung ke atas dan ke bawah dengan pergeseran halus.

  5. Revolver: Merupakan pemutar lensa untuk menempatkan lensa objektif yang dikehendaki

  6. Lensa objektif: Merupakan komponen yang langsung berhubungan dengan objek atau specimen. Lensa objektif terpasang pada bagian bawah revolver.
    Perbesaran pada lensa objektif bervariasi, bergantung pada banyaknya lensa objektif pada mikroskop. Misalnya, ada perbesaran lensa objektif 10x dan 40x (mikroskop dengan dua lensa objektif); 4x, 10x, dan 40x (mikroskop dengan tiga lensa objektif); dan 4x, 10x, 45x, dan 400x (mikroskop dengan empat lensa objektif).

  7. Panggung mikroskop: Merupakan meja preparat atau tempat sediaan obek/specimen.
    Pada bagian tengah panggung mikroskop terdapat lubang untuk jalan masuk cahaya ke mata pengamat.
    Panggung digunakan untuk meletakkan sediaan objek atau specimen. Pada panggung terdapat dua penjepit untuk menjepit object glass. Pada beberapa mikroskop lain, panggung dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.

  8. Diafragma: Merupakan komponen untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk melalui lubang pada panggung mikroskop. Diafragma ini terpasang pada bagian bawah panggung mikroskop.

  9. Kondensor: Merupakan alat untuk memfokuskan cahaya pada objek atau specimen. Alat ini terdapat di bawah panggung.

  10. Lengan mikroskop: Merupakan bagian yang dapat dipegang waktu mengangkat mikroskop atau menggeser mikroskop.

  11. Cermin reflektor: Digunakan untuk menangkap cahaya yang masuk melalui lubang pada panggung mikroskop, yakni dengan cara mengubah-ubah letaknya. Cermin ini memiliki permukaan datar dan permukaan cekung. Permukaan datar digunakan jika sumber cahaya cukup terang dan permukaan cekung digunakan jika cahaya kurang terang.

  12. Kaki mikroskop: Merupakan tempat mikroskop bertumpu. Kebanyakan kaki mikroskop berbentuk seperti tapal kuda.


 

Mempersiapkan Mikroskop

  1. Mikroskop diambil dari tempat penyimpanan mikroskop dengan menggunakan kedua tangan saat mengambil dan membawa mikroskop ke meja. Satu tangan memegang lengan mikroskop dan tangan lain memegang kaki mikroskop.

  2. Mikroskop ditempatkan di meja dengan kedudukan datar dan dihadapkan kea rah cahaya.

  3. Sekrup pemutar besar diputar hingga tabung mikroskop turun sampai ke batas bawah.

  4. Revolver diputar sehingga lensa objektif dengan pembesaran lemah (missal 10x) tepat pada posisinya atau tepat berada di atas lubang panggung.

  5. Diafragma dibuka secara penuh. Kedudukan cermin diatur agar cahaya yang masuk terpantul melalui lubang pada panggung sehingga melalui lensa okuler akan tampak lingkaran cahaya yang terangnya merata. Lingkaran cahaya tersebut dikenal sebagai bidang pandang.


 

Cara Penggunaan Mikroskop

  1. Jarak mata-okuler: Untuk mencegah kelelahan mata, diperlukan penjagaan jarak antara mata dan okuler. Untuk menentukan jarak ini, mata mendekati okuler dari suatu jarak maksimum sekitar 1 cm. Jarak optimum dicapai pada saat medan pandang tampak sebesar-besarnya dan setajam-tajamnya. Selain itu, mata yang sebelah lagi harus tetap terbuka.

  2. Pengamatan dimulai dengan menggunakan lensa objektif dengan pembesaran lemah (misal 10x).

  3. Sambil mengamati melalui lensa okuler, sekrup pemutar kasar diputar secara perlahan agar tabung mikroskop naik. Pada saat demikian, gambar dapat teramati meskipun belum begitu jelas. Untuk memperoleh gambit yang lebih jelas, sekrup pemutar halus diputar sehingga dapat diamati gambar yang lebih jelas dan lebih fokus.

  4. Setelah mengamati gambar dengan menggunakan lensa objektif dengan pembesaran lemah (10x), objek yang sama coba diamati dengan menggunakan lensa dengan pembesaran yang lebih kuat (missal 40x) dengan cara memutar revolver sehingga lensa objektif 40x tepat mengarah ke lubang pada panggung.

  5. Hal yang perlu diingat: selama pengamatan dengan pembesaran kuat tidak boleh mempergunakan sekrup pemutar kasar, untuk mendapatkan gambar yang baik (fokus) cukup digunakan sekrup pemutar halus.


 

perawatan Mikroskop

  1. Memegang mikroskop dengan kedua tangan ketika mengangkatnya.

  2. Memulai pengamatan dengan pembesaran lemah sebelum menggunakan pembesaran kuat.

  3. Tidak memutar tombol dengan kasar.

  4. Menghilangkan kotoran pada lensa mikroskop:

  5. Seringkali gambar mikroskop tetap kabur meski telah diusahakan penyetelan focus halus. Ini seringkali disebabkan lensa depan objektif yang kotor dan/atau lensa okuler. Untuk memastikan pada bagian mana lensa kotor, pertama-tama lensa okuler diputar, dan kemudian, bila perlu, lensa objektif diputar sambil mengamati cuplikan untuk menentukan kapan lapisan kotoran yang kabur bergerak. Kemudian lensa yang kotor dibersihkan dengan kertas transerat atau kertas lensa. Kondensor yang kotor pun dapat mengaburkan gambar.

  6. Ketika membersihkan lensa depan objektif, harus diingat bahwa lensa terpasang pada perekat yang dapat melarut dalam pelarut organic. Oleh karena itu, lebih baik jika digunakan air suling untuk menghilangkan kotoran; jika tidak bisa, digunakan pelarut organik yang mudah menguap sesedikit mungkin, misalnya benzene atau eter minyak bumi.

  7. Memastikan mikroskop dalam keadaan kering, sebelum dan sesudah digunakan.


 

Menghitung Perbesaran Gambar

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebuah mikroskop memiliki dua macam lensa, yaitu lensa okuler dan lensa objektif. Kedua lensa tersebut memiliki ukuran pembesaran tertentu. Pembesaran total untuk panjang tabung yang digunakan diperoleh dari pembesaran pada objektif dikalikan dengan pembesaran yang tertera pada okuler.
perbesaran objektif x perbesaran okuler = perbesaran total
10 x 8 = 80 x
10 x 12,5 = 125 x
40 x 8 = 320 x
40 x 12,5 = 500 x

Perbesaran total 80-125x (perbesaran rendah) dan 320-500x (perbesaran tinggi) yang diberikan pada contoh sudah cukup untuk memenuhi persyaratan normal. Perbesaran rendah (3,5 x 8 atau 3,5 x 12,5, yaitu perbesaran total 30-40x) dapat memperlihatkan tampak umum dari suatu cuplikan dan biasanya digunakan untuk pengamatan pertama pada seluruh cuplikan.

 

Preparasi Sample

  1. Setetes air ditempatkan pada object glass.

  2. Objek/spesimen diletakkan pada air tersebut.

  3. Cover glass ditempatkan pada bagian atasnya denga cara miring dan turunkan secara perlahan serta diusahakan agar tidak terbentuk gelembung udara. Pembentukkan gelembung udara dapat menyebabkan kualitas gambar menjadi kurang bagus atau tidak jelas.

  4. Air harus mengisi ruang antara object glass dan cover glass; jika air tersebar ke bagian lain dari object glass, kelebihan ini harus dikeringkan (misal dengan tisu) dengan hati-hati.

  5. Jika objek sudah terdapat dalam bentuk suspense cairan, tetesan suspense dapat digunakan tanpa harus meneteskan air terlebih dahulu pada permukaan object glass.


 

 

 

 

 

Entri yang Diunggulkan

Makalah Manajemen Sumber Daya Manusia

Posting Populer