MAKALAH KEGIATAN STUDY TOUR
MUSEUM
GEOLOGI BANDUNG, MUSEUM POS INDONESIA, MUSEUM SRI BADUGA BERKONSEP PENDIDIKAN
Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
1.
Ingge Rara
Salsabilyah
2.
Ida Farida
3.
Ditha Ayu Upipratami
Herlinah
4.
Herawati Putri
5.
Bilal Sefi Jenar
6.
Chikal Ramadhani
7.
Daffa M. Rafly
8.
Dedi Jamaludin
Kelas : VIII. 4
PEMERINTAH
KABUPATEN TANGERANG
SMP NEGERI 1
SEPATAN
BANTEN
2014
LEMBAR PENGESAHAN
Makalah
ini disetujui dan disahkan
Menyetujui,
Pembimbing
Pertama Pembimbing Kedua
Pipin
Herpini, S.Si Siti Hapsoh, S.Pd
Mengetahui,
Kepala
Sekolah
SMPN
1 SEPATAN
Drs. Nana Sujana, M.Pd
NIP. 19590611 198603 1 014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan segala Rahmat dan
KaruniaNya, kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah tentang ”STUDY
TOUR MUSEUM GEOLOGI BANDUNG, MUSEUM POS INDONESIA DAN MUSEUM SRI BADUGA
BERKONSEP PENDIDIKAN” ini.Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada guru
pembimbing dan teman-teman yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Makalah
ini disusun sebagai bentuk proses belajar mengembangkan kemampuan siswa. Kami
menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,oleh
karena itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun demi perbaikan kami
di masa yang akan datang.
Kami
berharap semoga dengan selesainya makalah ini,dapat bermanfaat bagi pembaca dan
teman-teman, khususnya dalam memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan.
Atas
perhatian dan kerja sama teman-teman
beserta para pembimbing kami ucapkan terima kasih.
Tangerang,
07 Januari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Karya Wisata atau study tour adalah kegiatan wisata yang dilakukan dengan tujuan
untuk menambah pengetahuan siswa serta menambah pengalaman. Setelah karya
wisata kami laksanakan, siswa diwajibkan untuk membuat karya tulis. Karya tulis
adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dilaksanakan.
Laporan karya tulis ini merupakan tugas
bagi kelas VIII SMP 1 Sepatan. Dalam penyusunan karya tulis ini, siswa
diharapkan dapat melaporkan segala pengetahuan dan pengalamannya yang diperoleh
selama menjalankan study tour ini.
Adapun objek wisata yang penulis tuju
adalah Museum Geologi merupakan salah satu objek wisata yang cocok sekali untuk
di jadikan study pengamatan, karena museum memiliki sejarah di Indonesia
yang tepat bagi pelajar untuk diamati oleh pelajari SMPN 1 Sepatan. Penulis
memilih karya tulis ini karena merupakan objek yang bagus dan berdasarkan hasil
observasi dan penelitian pada study tour. Museum ini banyak sekali
peninggalan-peninggalan jaman Purba Kala yang sangat bermanfaat. “Paris Van
Java” adalah sebutan bagi kota Bandung karena di ibaratkan sebagai parisnya
Indonesia. Keindahan pemandangan alam serta bangunan-bangunan bersejarah di Kota
Bandung sangat memikat para wisatawan untuk mengunjunginya dan banyak nilai
manfaat yang positif, oleh karena itu penulis mengambil judul karya tulis
“MUSEUM GEOLOGI BANDUNG, MUSEUM POS INDONESIA, MUSEUM SRI BADUGA BERKONSEP
PENDIDIKAN”. Penulis mengharapkan dari adanya penulisan karya tulis ini
diharapkan pembaca terdorong untuk bisa lebih mencintai bangsa Indonesia
tercinta.
1.2
Rumusan Masalah
Agar untuk memudahkan pembahasan penulis membagi
permasalahan dan bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1.
Apa sajakah yang terdapat di Museum
Geologi Bandung ?
2.
Dimanakah letak Museum Pos Indonesia ?
3.
Peningggalan sejarah apa saja yang
terdapat di Museum Pos Indonesia ?
4.
Apa sejarah dari Museum Sri Baduga ?
5.
Apa sajakah yang terdapat pada Museum
Sri Baduga ?
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan dalam perumusan karya tulis ini adalah :
1. Sebagai
salah satu tugas lintas mata mata pelajaran untuk sebagai nilai tambahan.
2. Untuk
dapat lebih memahami dan mendalami tentang analisis dari Museum Geologi
3. Untuk
menambah wawasan tentang kaidah yang terdapat di Museum Geologi.
4. Berlatih
membuat makalah.
5. Menambah
pengalaman dan pengembangan bakat.
6. Membiasakan/menanamkan
kebiasaan menulis dengan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Museum
Menurut
Wikipedia bahwa museum adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan
publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian,
mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada
masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia
bisa menjadi bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat
tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif pada masa depan. Sejak
tahun 1977, setiap tanggal 18 Mei diperingati sebagai Hari Museum
Internasional.
Berdasarkan
Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1995, museum adalah lembaga, tempat penyimpanan,
perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya
manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan
pelestarian kekayaan budaya bangsa.
Sedang
menurut ICOM (International Council of Museum) dalam musyawarah ke II di
Copenhagen 14 Juni 1974 merumuskan: ‘a
museum is non profit making, permanent institution in service of society and of
its development, and open the public, which aquires, conserves, communicates,
and exhibit for purpose of study, education and enjoyment, material evidence of
human and enviroment’.
Definisi
tersebut menjelaskan bahwa museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap,
tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat, dan perkembangannya, terbuka
untuk umum yang memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan, untuk tujuan
studi, pendidikan dan rekreasi, barang pembuktian manusia dan lingkungannya.
Melengkapi
pengertian museum seperti yang telah diuraikan diatas, ICOM menjelaskan bahwa
museum meliputi:
-
Lembaga-lembaga konservasi dan
ruangan-ruangan pameran yang secara ketat diselenggarakan oleh perpustakaan dan
pusat-pusat kearsipan;
-
Peninggalan dan tempat-tempat alamiah,
arkeologi dan etnografis, peninggalan dan tempat bersejarah yang mempunyai
corak museum, karena kegiatan-kegiatannya dalam hal pengadaan, perawatan dan
komunikasinya dengan masyarakat;
-
Lembaga-lembaga yang memamerkan
makhluk-makhluk hidup seperti, kebun tanaman dan binatang, aquarium, dsb;
-
Suaka alam;
-
Pusat-pusat pengetahuan dan planetarium.
Berpijak
pada definisi di atas, maka tugas museum sebagai berikut :
-
Mengumpulkan benda-benda koleksi,
merawat dan mengawetkannya, memamerkan benda-benda koleksi, serta
menghubungkannya;
-
Kepada pengunjung dengan berbagai cara,
baik berupa buku terbitan, ceramah, seminar, diskusi, dan lomba yang
berhubungan dengan museum;
-
Mengadakan bimbingan edukatif cultural kepada
siswa dan masyarakat.
.
2.2 Sejarah Museum
Secara
etimologis, museum berasal dari kata Yunani, Μουσεῖον
atau mouseion, yang sebenarnya merujuk kepada nama kuil untuk sembilan Dewi
Muses, anak-anak Dewa Zeus yang melambangkan ilmu dan kesenian. Bangunan lain
yang diketahui berhubungan dengan sejarah museum adalah bagian kompleks
perpustakaan yang dibangun khusus untuk seni dan sains, terutama filsafat dan
riset di Alexandria oleh Ptolemy I Soter pada tahun 280 SM.
Di
Indonesia, museum yang pertama kali dibangun adalah Museum Radya Pustaka.
Selain itu dikenal pula Museum Gajah yang dikenal sebagai yang terlengkap
koleksinya di Indonesia, Museum Wayang, Persada Soekarno, Museum Tekstil serta
Galeri Nasional Indonesia yang khusus menyajikan koleksi seni rupa modern
Indonesia.
2.3 Manfaat Museum
Definisi
museum dewasa ini Sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan,
melayani masyarakat dan pengembangannya, terbuka untuk umum, yang memperoleh,
merawat, menghubungkan dan memamerkan, untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan
dan kesenangan, barang-barang pembuktian manusia dan lingkungannya. Musem mempunyai
manfaat sebagai berikut:
a) Museum
sebagai media pembelajaran sejarah
b) Dalam
museum tersebut terdapat koleksi dari
zaman ke zaman .
c) Melalui
kelengkapan koleksi dalam berbagai museum tesebut kita dapat mengetahui sejarah bangsa kita.
d) Museum
atau gedung yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang
patut mendapat perhatian umum, seperti peninggalan sejarah, seni, dan ilmu;
tempat menyimpan barang kuno dari seluruh pelosok negeri kita ini.
2.4 Fungsi Museum
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 1995 : dalam Pedoman Museum Indoneisa,2008. museum memiliki tugas menyimpan, merawat, mengamankan dan
memanfaatkan koleksi museum berupa benda cagar budaya. Dengan demikian museum
memiliki dua fungsi besar yaitu :
1.
Sebagai
tempat pelestarian, museum harus melaksanakan kegiatan sebagai
berikut :
2.
Penyimpanan,
yang meliputi pengumpulan benda untuk menjadi koleksi, pencatatan koleksi,
sistem penomoran dan penataan koleksi.
3.
Perawatan,
yang meliputi kegiatan mencegah dan menanggulangi kerusakan koleksi.
4.
Pengamanan,
yang meliputi kegiatan perlindungan untuk menjaga koleksi dari gangguan atau
kerusakan oleh faktor alam dan ulah manusia.
5.
Sebagai
sumber informasi, museum melaksanakan kegiatan pemanfaatan melalui penelitian
dan penyajian.
6.
Penelitian
dilakukan untuk mengembangkan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan
teknologi.
7.
Penyajian
harus tetap memperhatikan aspek pelestarian dan pengamanannya.
BAB III
PEMBAHASAN
6.1.
MUSEUM GEOLOGI BANDUNG
Museum Geologi Bandung adalah sebuah
museum yang sudah menjadi bangunan bersejarah di kota Bandung, sehingga menarik
minat banyak wisatawan. Museum yang dilindungi dan dirawat oleh pemerintah ini
dibangun pada tanggal 16 Mei 1928 dan sempat direnovasi dengan dana bantuan
dari Jepang sehingga saat ini tetap dalam kondiri baik sebagai tempat wisata
yang layak dikunjungi di Bandung. Setelah renovasi, Museum Geologi Bandung
dibuka kembali oleh Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000.
Selain sering mendapatkan kunjungan
wisata, Museum Geologi Bandung juga sering kali menjadi tempat tujuan study
tour sekolah-sekolah yang berlokasi di kota Bandung dan sekitarnya. Hal ini
dikarenakan koleksi yang dimiliki Museum Geologi Bandung sangat berguna untuk
pendidikan serta mempunyai nilai-nilai sejarah kehidupan dan pelestarian alam
yang sangat mendidik. Koleksi yang dimiliki oleh Museum Geologi Bandung yaitu
bebatuan, fosil, dan mineral. Di tempat ini pengunjung juga dapat mempelajari
banyak hal yang berhubungan dengan bencana alam, bumi, pemanfaatan sumber daya
dengan benar, cara mengolah energi, dan lain-lain.
Museum Geologi Bandung dari luar
terlihat seperti gedung pada umumnya, namun di dalamnya menyimpan banyak sekali
benda menarik yang tidak dapat ditemukan di tempat wisata lain. Museum ini
dibagi menjadi 2 lantai dengan fungsi dan koleksi yang berbeda-beda pada setiap
lantai dan ruangannya. Ada apa saja di museum yang dirancang oleh arsitek
Belanda ini?
Lantai 1 Museum Geologi
Bandung
Lantai 1 Museum Geologi Bandung terbagi
menjadi 3 ruangan yang berbeda, yaitu ruangan tengah, barat, dan timur.
Isi
ruang tengah:
v Animasi
kegiatan geologi dan kegiatan museum dalam layar lebar
v Pelayanan
informasi museum
v Pelayanan
pendidikan dan penelitian
Isi ruang barat:
v Hipotesis terjadinya bumi
v Sistem tata surya
v Tatanan tektonik regional
v Maket pergerakan
lempeng-lempeng aktif kulit bumi
v Fosil manusia purba
v Sejarah evolusi manusia menurut
teori evolusi Darwin
v Berbagai jenis bebatuan: batuan
beku, sedimen, dan malihan
v Pemetaan sumber daya mineral di
Indonesia
v Berbagai jenis peralatan dan
perlengkapan lapangan
v Sarana pemetaan dan penelitian
v Hasil akhir kegiatan, misalnya peta
geologi, geofisika, geomorfologi, gunung api, seismotektonik dan lain-lain
v Pertunjukkan keadaan gunung berapi
aktif di Indonesia, misalnya: Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Krakatau, Gunung
Merapi, dan lain-lain.
v Bebatuan hasil kegiatan gunung api
Isi ruang timur:
v Sejarah perkembangan dan
pertumbuhan makhluk hidup yang mendiami planet bumi dari masa primitif
sampai dengan masa modern
v Fosil dinosaurus Tyrannosaurus Rex
Osborn
v Kumpulan tengkorak manusia purba
yang pernah ditemukan di Indonesia
v Artefak yang digunakan manusia
purba, mencerminkan perkembangan kebudayaan dari waktu ke waktu
v Informasi proses pembentukan fosil
v Informasi proses pembentukan
batubara dan minyak bumi
v Informasi keadaan lingkungan purba
Lantai 2 Museum Geologi Bandung
Lantai
2 Museum Geologi Bandung terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu bagian
tengah, barat, dan timur.
Isi ruang tengah:
·
Maket
tambang emas paling besar di dunia yang berlokasi di Irian Jaya
·
Miniatur
pengeboran minyak bumi
·
Miniatur
pengeboran gas bumi
Isi ruang barat:
Isi ruang timur:
·
Informasi
manfaat dan kegunaan batu mineral bagi manusia
·
Gambar
penyebaran sumber daya mineral di Indonesia
·
Rekaman
kegiatan eksplorasi sumber daya mineral
·
Rekaman
kegiatan eksploitasi sumber daya mineral
·
Informasi
penggunaan mineral dalam aktifitas sehari-hari secara tradisional
·
Informasi
penggunaan mineral dalam aktifitas sehari-hari secara modern
·
Cara
mengolah mineral dan energi
·
Informasi
berbagai jenis bahaya geologi misalnya tanah longsor, letusan gunung api, dan
lain-lain
·
Informasi
aspek positif geologi yang berkaitan dengan gunung api
·
Penjelasan
cara memanfaatkan sumber daya air
·
Penjelasan
pengaruh lingkungan terhadap kelestarian sumber daya alam
Lokasi
Museum Geologi Bandung
Museum
Geologi Bandung beralamat di Jalan Diponegoro Nomor 57, Bandung. Lokasi museum
ini sangat mudah dicapai karena berada di tengah kota dan banyak kendaraan umum
yang lewat. Bila Anda ingin menggunakan kendaraan umum, maka Anda bisa menaiki
angkot dengan nomor 10. Angkot yang bewarna kuning – hijau ini memiliki
rute Stasiun Hall – Sadang Serang. Bila menaiki angkot ini, mintalah untuk
turun di pertigaan Masjid Pusdai, kemudian setelah turun Anda harus menaiki
angkot nomor 05 bewarna hijau – hitam. Angkot ini mempunyai rute Cicaheum –
Ledeng dan melewati Museum Geologi Bandung. Museum Geologi Bandung terletak
dekat dengan Gedung Sate, salah satu ikon kota Bandung.
6.2.
MUSEUM POS INDONESIA
Museum Pos Indonesia telah ada sejak
masa Hindia Belanda dengan nama Pos Telegraph dan Telepon (PTT). Pada tahun
1931 telah dibuka Museum PTT yang terletak di bagian sayap kanan bawah Gedung
Kantor Pusat PTT, Jalan Cilaki, nomor 55, Bandung, (sekarang nomor 73). Atau
tepatnya di sayap timur gedung pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat yang
lebih terkenal dengan Gedung Sate. Pada 27 September 1983, Menteri Pariwisata,
Pos dan Telekomunikasi meresmikan PTT menjadi Museum Pos Indonesia.
Koleksi museum ini terdiri atas
prangko-prangko dari Indonesia dan berbagai negara yang sangat bersejarah,
dengan jumlah mencapai 131.000.000 keping perangko dan 200 koleksi
peralatannya, yakni berupa timbangan paket, alat cetak perangko, surat-surat
berharga, armada pengantar surat, dan lain sebagainya. Selain menyimpan
peninggalan pos tersebut dalam ruang pamer, Museum ini juga memiliki ruang
social center yang dapat diperuntukan bagi aneka kegiatan.
Dikelola secara swasta di bawah naungan PT.
Pos Indonesia Persero. Sebagian koleksi prangko dipajang dalam papan-papan kayu
yang dilindungi kaca sehingga bisa dinikmati langsung.Tetapi, ada sebagian
koleksi yang hanya bisa dilihat dengan bantuan petugas sebab koleksi itu
ditempel pada papan-papan yang disatukan secara vertikal. Sekilas papan-papan
yang disatukan itu seperti lemari kayu dengan ukuran 1,5 x 1 x 2,5 meter.
6.3.
MUSEUM SRI BADUGA
Museum
Sri Baduga adalah salah satu museum pendidikan yang berada di Kota Bandung Jawa
Barat. Terletak di Jalan BKR no 165, lokasinya persis berada di depan taman
Tegalega Bandung. Museum yang diresmikan pada tahun 1980 ini, awalnya bernama
Museum Negeri Propinsi Jawa Barat. Pada tahun 1990, museum ini berubah nama
menjadi Museum Negeri Propinsi Jawa Barat Sri Baduga. Nama museum Sri Baduga
sendiri diambil dari nama raja Pajajaran yaitu Sri Baduga Maha Raja Ratu Haji 1
Pakwan Pajajaran Sri Ratu. Sri Baduga bertahta dari tahun 1482 hingga 1521 M.
Museum ini buka dari hari Selasa hingga Minggu mulai pukul depan pagi hingga 2 siang.
Khusus untuk hari Senin,museum tutup kecuali ada perjanjian sebelumnya.
Bangunan museum memiliki konsep bangunan
tradisional Jawa Barat. Bangunannya terdiri dari tiga lantai di mana terdapat
tema tersendiri untuk koleksi-koleksi yang dipamerkan pada setiap lantainya.
Sebelum masuk dalam museum,saya harus membeli tiket terlebih dahulu seharga
2500 Rupiah saja, harga tiket cukup terjangkau bahkan bisa dikatakan sangat
murah. Kemudian saya diminta untuk mengisi buku tamu di depan lobby museum, wah
ribet juga ya hehehehe. Setelah mengisi buku tamu, barulah saya diijinkan untuk
melihat ruang-ruang pamer yang ada di dalam museum, Ruangan lantai satu
berbentuk setengah lingakaran, masuk ke dalamnya, seolah-seolah kita akan
berada di Jawa barat pada jaman purba. Di sini dipamerkan sejarah perkembangan
alam Jawa Barat hingga kehidupan manusia pada jaman purba. Selain itu juga
terdapat koleksi prasasti-prasasti dan arca-arca baik asli maupun replika yang
ditemukan di Jawa Barat.
Di lantai dua museum dipamerkan sejarah
kehidupan religi masyarakat di Jawa Barat pada masa Islam, Kong Hu Chu,
Taoisme, dan Kristen. Tak hanya kehidupan religi masyarakat saja yang
dipamerkan di lantai dua museum ini, namun ada juga koleksi-koleksi lainnya
yang dipamerkan seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan bahasa di Jawa Barat
hingga koleksi peralatan penunjang kehidupan yang ada di Jawa Barat. Lantai
tiga museum ini lebih menonjolkan budaya-budaya yang berkembang di Jawa Barat
seperti kesenian wayang golek dan kesenian angklung. Berkeliling di sini
seolah-olah membawa kita ke dalam Jawa Barat pada zaman baheula alias tempo
dulu.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Kami
telah mengunjungi obyek Wisata Museum Geologi , Museum Pos Indonesia dan
Museum Sri Baduga kesimpulan yang kami
dapat bahwa di museum terdapat sejarah yang sangat erat kaitannya dengan
sejarah dari berbagai wilayah di Indonesia. dan kami pun dapat menambah wawasan
dan kami juga dapat menerapkan pembelajaran langsung ke objek dengan pendekatan
kotekstual.
4.2 SARAN
Adapun
saran saran yang dapat kami sampaikan adalah bagi pelajar khususnya dan bagi masyarakat
umumnya dengan adanya Museum Geologi agar di jaga kelestariannya serta adanya
perkembangan agar pada waktunya kelak nantinya generasi penerus bisa
mengetahuinya. Dan kami pun berpesan bahwa sains perlu di kembangkan dan alam
perlu di pelihara dan di jaga agar ekosistem bumi dan ilmu pengetahuan bisa
saling berpadu dan saling mengisi sehingga dapat menciptakan keselarasan dan
keseimbangan kehidupan umat manusia“
DAFTAR PUSTAKA
JADWAL KEGIATAN KARYA WISATA
MUSEUM
GEOLOGI, MUSEUM POS INDONESIA
DAN
MUSEUM SRI BADUGA JAWA BARAT
TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
NO
|
WAKTU
|
KEGIATAN
|
PEMANDU
|
KETERANGAN
|
1.
|
04.00-05.00
WIB
|
Persiapan
untuk berangkat
|
PANITIA
|
Depan
SMKN 2 Sepatan/PLN
|
2.
|
05.00-09.30
WIB
|
Berangkat
menuju Museum Geologi
|
PANITIA
|
-
|
3.
|
09.30-10.30
WIB
|
Mengadakan
Penelitian dan Pengamatan
|
Guru
|
Museum
Geologi
|
4.
|
10.30-11.30
WIB
|
Mengadakan
Penelitian dan Pengamatan
|
Pembimbing
|
Museum
POS Indonesia
|
5.
|
11.30-12.30
WIB
|
Mengadakan
Penelitian dan Pengamatan
|
Guru
|
Museum
Sri Baduga Jabar
|
6.
|
12.30-13.30
WIB
|
Istirahat,
makan dan Shalat Dhuhur
|
Pembimbing
|
|
7.
|
13.30-15.00
WIB
|
Kumpul
dan evaluasi data
|
Guru
|
|
8.
|
15.00-16.30
WIB
|
Shalat
Ashar. Wisata Belanja
|
Pembimbing
|
|
9.
|
16.30-18.00
WIB
|
Persiapan
perjalanan pulang
|
PANITIA
|
|
10
|
18.00-21.00
WIB
|
Pulang
menuju Tangerang
|
PANITIA
|