Sabtu, 23 Mei 2015

Nasehat Seorang Sahabat

Tema
:
 Sosial
Jumlah pemeran
:
5 orang
Penokohan/karakter
:
Irma
;
Baik dan suka menasehati
Sandi
;
Baik dan peduli sama teman
Yoga
;
Kurang grigat dalam belajar
Nirmala
;
Baik (ibu Yoga)
Ilham
;
Suka bermain berlebihan

Siang itu sepulangnya Irma dari sekolah dia kemudian mengajak Sandi untuk berkunjung kerumah Yoga. Yoga tidak masuk sekolah, namun tidak ada surat izin sakit.

Dialog Drama

Irma: Sandi, kita main kerumah Yoga yuuk!

Sandi: Emang kamu mau ngapai kerumahnya si Yoga?
Irma: Kan tadi dia tidak masuk sekolah, dan dia juga nggak ada ngasih surat izin sama bu guru. Jadi, aku mau tahu dia tuh kenapa kok nggak masuk sekolah.
Sandi: Oh gitu.. ya sudah, ayukk.
Irma dan Sandi lantas bergegas kerumahnya Yoga untuk mencari tahu apakah temannya tersebut sakit atau kenapa.

Assalamu'alaikum... (suara Irma),, Wa'alikum Salam (Yoga menjawab salam Irma). Yoga kemudian menyuruh Irma dan Sandi untuk masuk rumah.
Yoga: Eh.. kalian.. ada apa? kok tumben kamu kerumahku?
Irma: Oya Ga, kenapa kamu tadi tidak masuk sekolah? kamu juga nggak buat surat izin, itu kan bolos namanya?!
Sandi: Iya, Ga.. emang kamu kemana? aku pikir kamu lagi sakit, tapi ini aku lihat kamu juga baik-baik aja.
Yoga: Oh.. maaf, aku emang nggak sakit kok. Aku tu tadi bangunnya molor, masak aku mau pergi sekolah orang bangunku aja sudah jam 9-an.
Irma: Emang kamu abis darimana kok sampai molor?
Yoga: Semalem aku abis main dari tumah temenku. Saking asyiknya sama mereka, aku lupa kalau udah jam 4 pagi. Abis itu aku pulang, dan jam 5 aku langsung tidur.
Sandi: Kamu main ampe jam segitu?! Gila kamu, Ga. Harusnya kamu tu kan mikir kalau paginya kamu harus masuk sekolah. Gimana kamu nggak molor kalau tidurnya aja jam 5.
Irma: Yoga, kamu lain kali nggak boleh kayak anak kecil. Ingat, kamu harus fokus sama pelajaran. Main sih boleh aja, tapi kamu kan harus tidur tepat waktu supaya nggak bangun kesiangan.
Tidak lama kemudian, Ilham (teman Yoga) datang. Assalamu'alaikum (suara Ilham tedengar didepan pintu).
Yoga: Eh, kamu Ham,, ada apa?
Ilham: Eh.. aku mau ngajak kamu main nih. Kamu nggak lagi ada acara kan?
Yoga: Nggak ada, emang mau kemana sih?
Belum sempat Ilham menjawab, Irma pun lantas menyaut dan menasehati si Ilham supaya tidak suka mengajak Yoga main samapai larut.
Irma: Ilham, kamu temannya Yoga, kan?
Ilham: Ya iyalah, emang kenapa?
Irma: Nah, kalau kamu tuh temannya Yoga yang baik, kamu mestinya punya rasa peduli sama dia. Lain kali kalau main itu jangan sampai pagi. Kalau kalian mainnya sampai pagi, alhasil keesokan harinya nggak masuk sekolah karena bangunya telat.
Ilham: Bener juga sih kata kamu, tapi masalahnya kalau lagi main gitu kita nggak ingat waktu lagi, udah kebawa suasana.
Sandi: Kebawa suasana sih boleh, tapi kan harus ada batasannya. Ingat, belajar itu penting untuk masa depan kamu kelak.
Ilham hanya bisa berdiam diri dan kemudian menganggukkan kepalanya. "Benar juga apa yang mereka bilang ini, gimana aku mau lulus dengan nilai bagus kalau belajar aja nggak konsisten" (bisik Ilham dalam hati).
Ilham: Ok deh, makasih atas saran kalian. Setelah ini aku akan mencoba lebih care lagi dengan waktu belajarku.
Setelah hampir 15 menit ngobrol, kemudian mamanya Yoga datang (Nirmala). Nirmala merasa senang, karena teman-teman anaknya pada datang kerumah Yoga yang biasanya sepi.
Nirmala: Eh.. kok pada ngumpul semua disini? tumben anak-anak.. tante senang deh kalau lihat rumah tante rame kayak gini.
Yoga: Oh.. ini ma, Irma sama Sandi risau soalnya aku tadi nggak masuk kelas.
Irma/Sandi: Iya tante, aku cuman mau mastiin kalau Yoga nggak kenapa-kenapa.
Nirmala: Tadi pagi tante itu sudah bangunin dia, tapi dianya kelihatan capek banget. Ya tante jadinya nggak tega. Tapi, lain kali kalau dia main lagi sampai pagi, tante akan kasih dia hukuman, karena kalau dibiarin terus-terusan entar sekolahnya jadi nggak karuan.

Sandi: Iya, bener itu tante.

Tugas Seni Budaya Tari-Tarian Nusantara

Tari Cokek dari Daerah Tangerang

tari-cokek
Tari Cokek adalah seni pertunjukan yang berkembang pada abad ke 19 M di Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten. Tarian ini dimainkan oleh sepuluh orang penari wanita, dan tujuh orang laki-laki pemegang gambang kromong, alat musik yang mengiringinya. Alunan musik gambang kromong merupakan hasil kombinasi suara yang ditimbulkan oleh rebab dua dawai, suling, kempul, gong, kendang dan kecrek.

Tari Seudati dari Daerah Istimewa Aceh

 tari-seudati
Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam.  Sebuah tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh. Tari Seudati adalah nama tarian yang berasal dari provinsi Aceh. Seudati berasal dari kata  Syahadat, yang berarti saksi / bersaksi / pengakuan terhadap Tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad utusan Allah.

Tari Legong dari Daerah Bali

tari-legong
Legong merupakan sekelompok tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan  gerak yang sangat kompleks yang terikat dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari gambuh. Kata Legong berasal dari kata "leg" yang artinya gerak tari yang luwes atau lentur dan "gong" yang artinya gamelan. "Legong" dengan demikian mengandung arti gerak tari yang terikat (terutama aksentuasinya) oleh gamelan yang mengiringinya. Gamelan yang dipakai mengiringi tari legong dinamakan Gamelan Semar Pagulingan.

Tari Andun dari Daerah Bengkulu

tari-andun
Tari Andun merupakan salah satu tarian rakyat yang dilakukan pada saat pesta perkawinan. Biasanya dilakukan oleh para bujang dan gadis secara berpasangan pada malam hari dengan diringi musik kolintang. Pada zaman dahulu, tari andun biasanya digunakan sebagai sarana mencari jodoh setelah selesai panen padi. Sebagai bentuk pelestariannya, saat ini dilakukan sebagai salah satu sarana hiburan bagi masyarakat khususnya bujang gadis.

Tari Selampit Delapan dari Daerah Jambi

tari-selampit-delapan
Tari Selampit Delapan merupakan tari tradisional yang berasal dari Provinsi Jambi. Tari ini pertama kali diperkenalkan oleh M. Ceylon ketika bertugas pada Dinas Kebudayaan Provinsi Jambi pada tahun 1970-an. Dalam perkembangannya, tari tersebut kemudian ditetapkan menjadi salah satu tarian khas Provinsi Jambi.

Tari Reog Ponorogo dari Daerah Jawa Timur

tari-reog-ponorogo
Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat. Reog modern biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan dan hari-hari besar Nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton.

Sejarah Seni Tari dan Jenis-Jenis Tarian Nusantara

Sejarah Seni Tari

Tari adalah dalah salah satu jenis gerak selain senam, bela diri, akrobatik, atau pantomime. Sebagai seni, tari memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan seni-seni lain.Seni tari secara umum memiliki aspek-aspek gerak, ritmis, keindahan, dan ekspresi. Selain itu, seni tari memilki unsur-unsur ruang, tenaga, dan waktu.
Ruang berhubungan dengan posisi, tingkatan, dan jangkauan. Posisi berhubungan dengan arah hadap dan arah gerak. Arah hadap, seperti menghadap kedepan, kebelakang, serong kanan, dan serong kiri, arah gerak, contohnya menuju kedepan, kebelakang, memutar, atau zigzag. Tingkatan berhubungan dengan tinggi rendahnya posisi duduk dan level tinggi dengan posisi kaki dijinjitkan atau dengan meloncat-loncat,.
Jangkauan berhubungan dengan gerak yang panjang atau pendek, gerak yang besar atau kecil.Tenaga sangat dibutuhkan dalam seni tari karena dengan tenaga, tari yang ditampilkan lebih kreatif. Tenaga dalam seni tari sangat berhubungan dengan rasa dan emosi, bukan dengan kekuatan otot. Gerakan tari yang dikendalikan dan diatur dengan tenaga yang berbeda-beda akan membangkitkan kesan yang mendalam, bukan hanya bagi penonton, juga bagi si penari.
Jenis dan Peran Seni Tari dalam Konteks Masyarakat dan Budaya Seni tari sangat berhubungan dengan keadaan masyarakat dan budaya setempat. Oleh karena itu, fungsi peranan, dan jenis-jenisnya pun sangat berhubungan dengan masyarakat dan budaya setempat. Bahkan dalam perkembangannya, seni tari dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat dan budayanya.
Fungsi dan Peranan Seni Tari Sebagai suatu kegiatan, seni tari memiliki beberapa fungsi, yaitu seni tari sebagai sarana upacara, seni tari sebagai hiburan, seni tari sebagai media pergaulan, seni tari sebagai penyaluran terapi, seni tari sebagai media pendidikan, seni tari sebagai pertunjukkan, dan seni tari sebagai media katarsis. (Wardhana, 1990 : 21-36).
Seni tari sebagai sarana upacara, Tari dapat digunakan sebagai sarana upacara. Jenis tari ini banyak macamnya, seperti tari untuk upacara keagamaan dan upacara penting dalam kehidupan manusia.
Seni tari senagai hiburan, Tari sebagai hiburan harus bervariasi sehingga tidak majemukan dan menjenuhkan.Oleh karena itu, jenis ini menggunakan tema-tema yang sederhana, tidak muluk-muluk, diiringi lagu yang enak dan mengasyikkan. Kostum dan tata panggungnya dipersiapkan dengan cara yang menarik.
Tari Tunggal adalah tarian yang dibawakan atau dimainkan oleh seorang penari, atau dua orang tetapi secara bergantian, Tarian ini biasanya menggambarkan watak  seseorang tokoh ataupun seekor binatang.Tari tunggal (solo) dipahami sebagai tarian yang dibawakan oleh seorang penari dalampertunjukan, dan ada pula yang menampilkan tarian tunggal dengan penari yang berbeda-beda secara bergantian. Dalam penyajian tari tunggal, penari memiliki keleluasaan bergerak,karena ia tidak harus tergantung atau berhubungan dengan dengan penari yang lain. Penariharus mampu mengelola bentuk gerak dan iramanya berdasarkan kepekaan sehingga ia lebihleluasa menginterpretasikan atau melahirkan gerak spontan. Hal tersebut dapat dilihat dalammengatur dan menentukan ruang gerak (maju, mundur, berputar-putar, meloncat, dsb), mengatur waktu (kuat-lemah) dan mengungkapkan ekspresi (memaknai gerak, tema dan isi),semua tergantung pada kemampuan dirinya sendiri.
Contoh tari tunggal nusantara, yaitu :
  • Tari Kancet Ledo dari Kalimantan (Dayak Kenyah)
  • Tari Gandrung dari Batuwangi
  • Tari Taledhek dari Jawa timur
  • Tari Gambyong dari Jawa tengah
  • Tari Cokek dari Jawa tengah
  • Tari Batek baris dari Sumbawa
  • Tari Kancet papatai dari Kalimantan (Dayak kenyah)
  • Tari Kancet lasan dari Kalimantan (Dayak kenyah)
  • Tari Leleng dari Kalimantan
  • Tari Hudoq dari Kalimantan
  • Tari Persembahan dari Kutai Kertanegara
  • Tari Dewa memanah dari Kutai Kewrtanegara
  • Tari Srimpi dari Jawa Tengah
  • Tari Bondhan dari Jawa Tengah
  • Tari Golek manis dari Jawa Tengah
  • Tari Golek Kanya dari Jawa Tengah
  • Tari Mani poreng
  • Tari Merak dari Sunda dan Bali
  • Tari Pendet dari Bali

Tari Berpasangan

Tari berpasangan adalah bentuk penampilan tari yang ditarikan secara berpasang-pasangan,dapat berlawan jenis atau sama jenis.Rangkaian gerak tari jenis berpasangan saling mengisi,melengkapi,dan terdapat interaksi dan respons gerak antar penarinya. Tema tari berpasangan dan berkelompok dapat lebih beragam.Tema kepahlawanan,percintaan,dan kegembiraan bisa tampak begitu jelas tersampaikan kepada penonton. Rias busananya berbeda beda sesuai dengan tema-tema serta karakter yang diperankan.Tari kelompok biasannya memiliki kerakter gerak,ekspresi,dan rias yang seragam. Dalam tarian berpasangan/berkelompok dituntut keserempakan dan keseragaman gerak yang lebih tinggi agar pertunjukan tariannya. Adanya interaksi gerak antar penari membuat pola lantai dapat diubah lebih banyak.Hasilnya tarian tampak lebih dinamis.
Contoh tari berpasangan adalah:
  • Tari bedhaya
  • Tari serimpi
  • Tari jsathilan
  • Tari gandrung
  • Tari remo
Tari Gandrung dari Banyuwangi tari-gandrung
Yaitu contoh tarian yang berasal dari banyuwangi, jawa barat. ‘Gandrung’ berarti terpesonanya masyarakat kepada dewi sri sebagai dewi padi yang membawa kesejahteraan. Tarian gandrung banyuwangi sering dibawakan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat setiap habis panen. Tarian gandrung yaitu tarian seni pertunjukan yang dibawakan dengan iringan musik khas gabungan antara budaya jawa dan bali.
Tarian gandrung ini dilakukan berpasangan antara perempuan sebagai penari dan laki-laki sebagai pemaju, tarian gandrung sering dipentaskan pada beberapa acara, seperti perkawinan, khitanan, tujuh belasan baik di banyuwangi maupun di daerah lainnya. Menurut kebiasaannya, pertunjukan lengkapnya dimulai pukul 21.00 dan berakhir sampai menjelang subuh.
Cara berpakaian penari gandrung sangatlah unik, mungkin karena ada pengaruh bali didalamnya, mulai dari bagian tubuh memakai baju yang terbuat dari beludru warna hitam, ditambah dengan kalung manik-manik warna kuning emas mengkilat yang dililit dibagian leher sampai dada, ikat pinggang dan selendang yang selalu dipakai dibahu. Lalu, bagian kepala ditambah seperti mahkota yang terbuat dari kulit kerbau yang diberi hiasan kuning emas, merah, dan juga perak. Kemudian bagian bawah, penari memakai kain batik dengan corak ‘gajah olih’ yang berarti ciri khas banyuwangi.
Musik iringan tarian gandrung terdiri dari 1 gong, kluncing, 1 atau 2 biola, 2 gendang, dan sepasang ketuk. Disamping itu, pertunjukan ini tidak lengkap kalau tidak diiringi panjak atau kadang-kadang disebut pengundang yang bertugas memberi semangat dan memberi efek kocak dalam setiap pertunjukan gandrung. Selain itu, kadang-kadang diselingi dengan saron bali, angklung, atau rebana sebagai bentuk kreasi.

Tarian Adat Nusantara

NO NAMA DAERAH/ PROVINSI IBUKOTA TARIAN
1. Provinsi Nanggro Aceh Darussalam (NAD) Banda Aceh Tari Seudati, Tari Saman Meuseukat, Tari Kipah Sikarang Aceh, Tari Aceh Gempar, Tari Mulia Ratep Aceh, Tari Rapai Geleng Aceh Tari Turun Kuaih Aunen Aceh
2. Sumatera Utara (SUMUT) Medan Tari Serampang Dua Belas, Tari Tor-tor, Tari Kemuliaan Man Dibata Karo, Tari Bolo-Bolo Karo, Tari Begu Deleng Sumatera Utara, Tari Ngari-ngari Karo
3. Sumatera Barat (SUMBAR) Padang Tari Piring, Tari Payung, Tari Ambek Ambek Koto Anau Sumatera Barat, Tari Lilin Sumatera Barat, Tari Kain Pasisia Salatan, Tari Selendang Minangkabau
4. Riau Pekan Baru Tari Joged Lambak, Pedang Jenawi, Tari Sinar Riau, Tari Lenggang Melayu Riau, Tari Zapin Sekampung Riau, Tari Zapin Riau, Tari Zapin Kampung Melayu Pekan Baru Riau, Tari RiuhTambourine Riau
5. Kepulauan Riau Tanjung Pinang Tari Tandak, Tari Persembahan, Tari Madah Gurindam Tanjung Pinang, Tari Tabal Gempita Riau, Tarian Gamelan Riau
6. Jambi Jambi Tari Sekapur Sirih, Tari Selampit Delapan, Tari Rentak Besapih, Tari Kipas Keprak Tari Tauh Jambi, Tari Selaras Pinang Masak Jambi
7. Sumatera Selatan (SUMSEL) Palembang Tari Tanggai, Tari Putri Bekhusek, Tari Kelindan Sumbay, Tari Kipas Linggau Tarian Pagar Pengantin Palembang, Tari Gending Sriwijaya
8. Bangka Belitung (BABEL) Pangkal Pinang Tari Puteri Bekhusek, Tari Tincak Gambus Bangka Belitung, Tari Taluput Bangka Belitung
9. Bengkulu Bengkulu Tari Andun, Tari Bidadari, Tari Gending Sriwijaya, Tari Bidadari Teminang Anak
10. Lampung Bandar Lampung Tari Jangget, Tari Melinting, Tari Kelindan Sumbay,
11. DKI Jakarta Jakarta Tari Ronggeng, Tari Yapong, Tari Ganau, Tari Topeng Puteri,Tari Cokek Jakarta Tari Betawi, Tari Silat Betawi
12. Jawa Barat (JABAR) Bandung Tari Topeng, Tari Jaipong Tari Dewi, Tari Ratu Graeni, Tari Yapong
13. Banten Serang Tari Topeng, Tari Prajurit, Tari Rampak Bedug Banten,
14. Jawa Tengah (JATENG) Semarang Tari Bambangan Cakil, Tari Gandrung, Tari Sintren, Tari Merak Jawa Tengah, Tari Gambyong, Tari Sintren
15. Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta Yogyakarta Tari Serimpi Sangupati, Tari Bedaya, Tari Golek Sulung Dayung Yogyakarta, Tari Langen Asmoro Yogyakarta, Tari Topeng Walang Kekek Yogyakarta, Tari Putri Panggung Yogyakarta
16. Jawa Timur (JATIM) Surabaya Tari Remong, Tari Reog Ponorogo, Tari Jejer Gandrung,Tari Gandrung Dor, Tari Ngremo
17. Bali Denpasar Tari Legong, Tari Kecak, Tari Pendet, Tari Manuk Rawa, Tari Topeng Telek, Tari Kecak Tari Legong, Tari Cendrawasih
18. Nusa Tenggara Barat (NTB) Mataram Tari Mpaa Lenggogo, Tari Batunganga, Tari Presean Lombok
19. Nusa Tenggara Timur (NTT) Kupang Tari Perang, Tari Gareng Lameng, Tari Jai Flores, Tari Cerana Timor Barat NTT
20. Kalimantan Barat (KALBAR) Pontianak Tari Monong, Tari Zapin Tembung, Tari Radap Rahayu Tari Dayak Kalimantan Barat
21. Kalimantan Tengah (KALTENG) Palangkaraya Tari Balean Dadas, Tari Tambun & Bungai, Tari Mandau, Dayak Ngaju Tari Giring Giring kalimantan Tengah
22. Kalimantan Selatan (KALSEL) Banjarmasin Tari Baksa Kembang, Tari Radap Rahayu, Tari Radap Rahayu
23. Kalimantan Timur (KALTIM) Samarinda Tari Perang, Tari Gong, Tari Gong Mandau, Tari Palagan Pahlawan, Tari Kayau Kalimantan Timur, Tari Belian Sentiu Kalimantan Timur
24. Sulawesi Utara (SULUT) Manado Tari Maengket, Tari Polo-Palo, Tari Tumatenden, Tari Katrili Minahasa, Tari Pisok Minahasa
25. Sulawesi Barat (SULBAR) Kota Mamuju Tari Patuddu, Tari Kondo,  Sapata, Tari Kipas.
26. Sulawesi Tengah (SULTENG) Palu Tari Lumense, Tari Pule Cinde, Tari Torompio,Tari Dero Poso
27. Sulawesi Tenggara (SULTRA) Kendari Tari Dinggu, Tari Balumpa, Tari Lumense, Tari Manguru, Tari Blumpa Wawini, Tari Balumpa Kamba Sulawesi Tenggara, Tari Selamat Datang Sulawesi Tenggara
28. Sulawesi Selatan (SULSEL) Makassar Tari Bosara, Tari Kipas, Tari Pakkuru Sumanga Makassar Tari Sirih Pinang Toraja Tari Ma'randing Toraja Sulawesi Selatan Tari Ma'gellu Toraja Sulawesi Selatan
29. Gorontalo Gorontalo Tari Paule Cinde, Tari Polo Palo, Tari Dana-Dana Gorontalo, Tari Dero Poso Sulawesi Tengah
30. Maluku Ambon Tari Lenso, Tari Cakalele, Tari Katereja Lompat Gaba-Gaba Maluku, Tari Timba Laur (Tari Obor) Maluku, Tari Sosoi Maluku, Tari Cakalele dan Manari Maluku
31. Maluku Utara Ternatesekarang Sofifi Tari Lenso, Tari Poco Poco Maluku, Tari Dabus Maluku Tari Saureka-reka Maluku, Tari Tifa
32. Papua Barat Kota Manokwari Tari Selamat Datang, Tari Musyoh, Tari Cendrawasih Papua Barat
33. Papua Jayapura Tari Selamat Datang,Tari Musyoh, Tari Papua, Tari Sajojo Papua

Karya Tulis tentang Mengenal Penyakit Kulit dan Cara Pencegahannya

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa atas petunjuk dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas karya tulis ilmiah yang bertema tentang  “ Mengenal Penyakit Kulit Dan Cara Pencegahannya” .
Tujuan Penulis menyusun Karya Tulis Ilmiah ini, salah satunya adalah sebagai persyaratan mengikuti UN dan UAS tahun ajaran 2014-2015. Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi para pembaca lainnya, juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Akhir kata, Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusuna karya tulis ilmiah ini dari awal hingga akhir, apabila ada kekurangan dari karya tulis ilmiah ini, Penulis mohon maaf semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha Penulis. Aamiin.

Makalah tentang Model Pembelajaran IPS

KATA PENGANTAR
Puji syukur Tuhan Yang Maha Esa, berkat karunia dan hidayah-Nya sehingga makalah yang kami buat ini dapat di selesaikan dengan baik. Yakni mengenai materi yang telah kami dapatkan dalam tugas kelompok kami adalah “Bab 8 Model Pembelajaran IPS”.
Kemudian kami ucapkan terima kasih kepada Bapak dosen “Dasar - Dasar IPS” Azhari Basid, MD yang telah banyak memberikan berbagai macam bimbingan Sehingga kami telah menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman sekalian yang sudah memberikan masukan dan semangat sehingga makalah ini telah selesai.
Tujuan utama penyusunan makalah ini adalah untuk membantu kita dalam mempelajari pokok pembahasan secara efisien dan efektif. Dengan demikian, Diharapkan agar kita memahami semua materi dengan baik dalam waktu relatif singkat. Meskipun masih banyak terdapat kekurangan dalam makalah ini, namun kami berharap, makalah ini dapat mempermudah proses pembelajaran kita dan mengingatkan kita kembali kepada pengetahuan yang telah didapat selama proses pembelajaran.

Karya Ilmiah Upaya Meningkatkan Minat Baca di Kalangan Pelajar

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya, saya dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA DI KALANGAN PELAJAR”. Saya sadari masih banyak sekali kekurangan yang terdapat dalam karya ilmiah ini, semoga hal ini tidak menghalangi saya untuk terus berkarya. Saya berharap di masa yang akan datang, saya dapat membuat karya ilmiah yang lebih baik lagi.
Di dalam penyusunan karya ilmiah ini, saya banyak mendapat bimbingan dari bapak dan ibu guru di SMP Negeri 1 Sepatan, khususnya guru bahasa Indonesia saya,. Tak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah mendukung. Semoga dengan dukungannya dapat menambah kemampuan saya di masa yang akan datang.

Entri yang Diunggulkan

Makalah Manajemen Sumber Daya Manusia

Posting Populer